TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu mahasiswa baru di Universitas Gadjah Mada (UGM), Indah Aprilia Nasution, berhasil meraih mimpinya untuk berkuliah di kampus tersebut dengan bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah). Anak dari seorang buruh harian lepas dan seorang office boy ini lulus seleksi lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023.
Di hari pengumuman SNBP pada Jumat, 28 Maret 2023, setelah memberanikan diri mengecek hasil lewat handphone-nya, dia menangis bahagia dan mengucap syukur atas terkabulnya mimpi dan keinginannya selama ini.
“Alhamdullilah, Teknik Kimia UGM. Takut bener, sampai saya kepikiran itu merah ternyata biru,” ucapnya dikutip dari situs UGM pada Kamis, 20 Juli 2023.
Mimpinya untuk kuliah di UGM sudah dia bangun sejak duduk di kelas sebelas di SMA Negeri 1 Bukittinggi. Sebagai seseorang dengan keinginan kuat, mimpi tersebut dia rawat meskipun orang tuanya, Yapisham Nasution dan Purnama Hasibuan, berharap dirinya melanjutkan kuliah tidak jauh dari rumahnya di Koto Selayan, Kota Bukittinggi.
Indah tetap berpegang teguh pada mimpinya. Berkali-kali pula dia harus meyakinkan kedua orang tuanya. “Saya tahu banyak yang jadi pertimbangan bapak ibu, soal biaya utamanya. Maka kepinginnya Indah tetap kuliah di sini saja, di Padang,” katanya.
Terhalang Biaya
Yapisham dan Purnama mengaku perasaannya campur aduk saat anaknya menyampaikan kabar dirinya diterima di UGM. Ada rasa bahagia dan senang, tetapi di sisi lain mereka harus memikirkan soal biaya.
Keduanya merasa tidak akan mampu menutup biaya kuliah Indah di UGM. Sementara kakak Indah, Andika Saputra, masih kuliah di Universitas Negeri Padang. Dua adik kembarnya, Muhammad Padlan Nasution dan Muhammad Padlin Nasution masih bersekolah di SMPN 8 Bukittinggi.
“Dengan penghasilan tiga juta dari kami berdua, tentunya sangat berat. Saya pun sempat bilang ke Indah untuk tidak melanjutkan keinginannya ke UGM,” ujar Purnama.
Meski pada awalnya menghendaki agar Indah tetap kuliah di Padang, Yapisham dan Purnama pada akhirnya harus membuka tangan untuk keinginan anak perempuannya.
Purnama pun mengaku sempat mendapat telepon dari ikatan alumni SMA Negeri 1 Bukittinggi. Lewat telepon tersebut, dia mendapat pemahaman dari para alumni soal bagaimana kuliah Indah di UGM nantinya. Para alumni sangat berharap agar orang tua Indah mengizinkan dia kuliah di UGM.
Hal sama dilakukan sang kakak, Andika Saputra. Kepada ibunya, dia menyampaikan penguatan bahwa Indah akan baik-baik saja kuliah di UGM. Dengan beasiswa yang diterima, dipastikan tidak akan memberatkan keluarga.
“Ya, namanya orang tua. Terima kasih pada alumni yang juga telah membantu ongkos transportasi berangkat Indah dari Padang ke Jogja. Saya pun hanya bisa berdoa semoga Indah baik-baik di sana dan bisa lancar kuliahnya,” ungkapnya.
Terbantu oleh KIP Kuliah
Meski terhalang biaya, Indah tetap memilih program studi Teknik Kimia UGM saat mendaftar kuliah. Dia mengaku tidak mau lepas dari pilihan itu, malah menjadikannya prioritas karena kelak dirinya bercita-cita menjadi profesional di bidang pertambangan.