TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia akan kembali menjalankan perannya sebagai Ketua ASEAN untuk yang kelima kali di tahun 2023. Kali ini, Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan menyambut kedatangan menteri pendidikan dari 11 negara di kawasan Asia Tenggara, duta besar negara-negara Asia Tenggara untuk Indonesia dan ratusan delegasi serta pembicara.
Para delegasi itu akan hadir dalam kegiatan Regional Consultation Meeting on Declaration on Early Childhood Care and Education sebagai bagian dari forum Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE). Forum itu akan membahas mengenai draft naskah deklarasi Menteri Pendidikan Asia Tenggara yang berkenaan dengan transformasi Pendidikan Anak Usia Dini di kawasan ASEAN.
Kegiatan juga melibatkan Sekretariat ASEAN dengan turut mengundang tenaga ahli, mitra pembangunan, organisasi internasional dan organisasi non-pemerintahan di bidang PAUD. “Melalui forum ini, kita akan menyepakati deklarasi yang akan merefleksikan upaya negara-negara ASEAN dalam mempercepat transformasi PAUD dan memulihkan ketertinggalan masa belajar dan tumbuh kembang (learning dan development loss) pasca pandemi Covid-19,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbudristek Iwan Syahril dalam keterangannya, Selasa, 25 Juli 2023.
Menurut Iwan, untuk memastikan kualitas layanan PAUD yang berkualitas bagi anak, penting untuk mengarahkan semua aspek seperti akses, implementasi kebijakan, peningkatan kualitas dan program pengembangan kapasitas, komitmen keuangan dan kolaborasi regional untuk berkontribusi pada pengembangan PAUD agar semakin baik di masa mendatang. Sejauh ini, pihaknya telah berkolaborasi dengan sejumlah lembaga, yaitu Sekretariat ASEAN, UNESCO, ARNEC, SEAMEO CECCEP dan Tanoto Foundation.
"Saya yakin bahwa deklarasi ini akan menjadi ujung tombak untuk lebih menekankan pentingnya pendidikan sejak anak di usia dini,” kata Iwan.
Hal yang perlu diketahui, kata Iwan, perawatan serta pengasuhan merupakan dasar dari perkembangan anak sehingga untuk mencapai potensinya secara optimal anak usia dini membutuhkan lima komponen pengasuhan yang saling terkait dan tak terpisahkan. Lima hal itu meliputi kesehatan yang baik, nutrisi yang memadai, keselamatan dan keamanan, pengasuhan responsif, dan kesempatan untuk belajar.
Adapun jajaran menteri pendidikan Asia Tenggara yang akan hadir adalah Wakil Presiden Philipina yang merangkap Menteri Pendidikan Sara Zimmerman Duterte, Menteri Pendidikan Kamboja Hang Chuon Naron, Menteri Pendidikan Malaysia Fadhlina binti Sidek, Menteri Pendidikan Thailand Ms Treenuch Thienthong, Menteri Pendidikan Myanmar Dr Nyunt Pe dan Menteri Pendidikan Brunei Darussalam Datin Seri Setia Dr Hajah Romaizah binti Haji Md Salleh.
Selanjutnya, Menteri Pendidikan Singapura Chan Chun Sing, Menteri Pendidikan Vietnam Nguyen Kim Son, Menteri Pendidikan Timor Leste Armindo Maia dan Menteri Pendidikan Laos, Prof Dr Phout Simmalavong. Sebagai tuan rumah, hadir juga Menteri Pendidikan Indonesia Nadiem Anwar Makarim.
Pilihan Editor: Pendaftaran Kurikulum Merdeka 2023-2024 Diperpanjang sampai 14 April 2023, Ini Alasannya