TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 197 penerima Beasiswa Perintis dari Rumah Amal Salman ITB lolos masuk ke perguruan tinggi negeri. Saat ini menurut Pelaksana Teknis Ketua Program Beasiswa Perintis Diemas Ariasena, sedang dilakukan seleksi akhir untuk menentukan calon penerima yang sesuai persyaratan. “Penerima nantinya berhak mendapatkan beasiswa kuliah dan uang saku selama empat tahun,” katanya, Senin, 31 Juli 2023.
Dari 197 calon mahasiswa itu, sebanyak 83 di antaranya diterima oleh Institut Teknologi Bandung yang tersebar hampir di seluruh fakultas maupun sekolah. Selebihnya yaitu 114 orang, masuk ke Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Airlangga, dan beberapa perguruan tinggi negeri unggulan lainnya.
Sejauh ini menurut Diemas, belum diketahui kapan hasil seleksi Beasiswa Perintis itu akan diumumkan karena masih dibahas. Para calon mahasiswa penerima beasiswa itu sebelumnya bagian dari 316 orang yang lolos seleksi Beasiswa Perintis dari Rumah Amal Salman ITB untuk persiapan lolos ke kampus negeri.
Beasiswa bimbingan belajar itu ditujukan untuk para pelajar kelas XII SMA sederajat yang tidak mampu di seluruh penjuru Indonesia. Syarat lainnya seperti bertekad untuk kuliah dan berkomitmen memilih Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai kampus pilihan pertama.
Pendaftaran beasiswa itu dibuka pada 24 Oktober hingga 30 November 2022. Selain siswa kelas XII SMA sederajat, alumni 2021 dan 2022 juga berhak mendaftar sambil memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu atau memiliki Kartu Indonesia Pintar.
Peminat bisa mendaftar lewat laman https://beasiswaperintis.id. “Pendaftarnya mencapai sebelas ribu orang dari berbagai daerah di Indonesia,” kata Diemas.
Tahapan beasiswa dari dana zakat itu dimulai dari bimbingan persiapan masuk ITB dan perguruan tinggi negeri lainnya. Bimbingan persiapan masuk PTN berlangsung sekitar dua hingga tiga bulan terdiri dari pembinaan selama dua pekan dan learning camp secara daring.
Baca juga: Fakultas Kedokteran Unesa Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru 2023 Mulai Besok
Beasiswa untuk memutus mata rantai kemiskinan
Sebelumnya, Direktur Rumah Amal Salman, Agis Nurholis mengatakan, program Beasiswa Perintis menjadi salah satu upaya untuk memutuskan rantai kemiskinan. Beasiswa Perintis merupakan program unggulan Rumah Amal Salman yang didanai dana zakat yang dititipkan para donatur ke Rumah Amal Salman.
“Hingga saat ini lebih 1.500 siswa dari berbagai daerah telah menerima manfaat Beasiswa Perintis,” ujarnya. Jumlah penerima beasiswa sebanyak itu hasil akumulasi sejak 2011.
Sebelumnya, pada 2010, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Masjid Salman ITB mengadakan program Beasiswa Pelopor untuk pendampingan masuk kuliah ke ITB, juga menanggung biaya kuliah serta biaya hidup bagi siswa yang unggul secara akademik namun terkendala secara ekonomi di Jawa Barat. Pada saat itu, Beasiswa Pelopor berhasil meloloskan 100 siswa Jawa Barat ke ITB.
Setelah itu, Beasiswa Pelopor berhenti. Lembaga Pengembangan dan Pendidikan Salman ITB kemudian melanjutkan program itu dengan nama Beasiswa Perintis pada kurun 2011-2017. Beasiswa yang terbuka bagi pelajar se-Indonesia itu masih terbatas untuk pendampingan masuk perguruan tinggi negeri. Selanjutnya, Beasiswa Perintis yang dikelola Rumah Amal Salman pada 2017, kembali dapat menanggung biaya kuliah dan biaya hidup bagi para penerimanya.
Pilihan Editor: Unpad Pastikan 10 Mahasiswa yang Dikabarkan akan Mundur dan Cuti Terkait UKT Tetap Kuliah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.