TEMPO.CO, Jakarta - Twitter yang identik dengan logo burung biru telah berganti nama menjadi X. Perusahaan menyebut perubahan nama diperlukan untuk mencerminkan arah baru perusahaan. Terkait itu, platform milik Elon Musk itu baru-baru ini sedang mengerjakan fitur baru yang memungkinkan pengguna mengurutkan unggahan di profil seseorang.
Dinukil dari laman Gadgets Now akhir pekan lalu, soal itu terungkap dari tangkapan layar yang dibagikan oleh Andrea Conway, seorang desainer di X. Conway mengatakan bahwa fitur tersebut akan memungkinkan pengguna untuk mengurutkan postingan berdasarkan 'Terbaru', 'Paling disukai', atau 'Paling banyak berinteraksi'.
Menanggapi unggahan ini, Musk berkomentar, "Ini akan keren". Namun, Conway tidak menyebut kapan fitur tersebut akan diluncurkan secara publik atau apakah hanya dapat diakses oleh pelanggan X Premium.
Berdasarkan tangkapan layar yang dibagikan oleh Conway, fitur 'Urutkan unggahan' ini akan memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan unggahan yang paling baru, paling disukai, dan paling banyak berinteraksi.
Beberapa pengguna merespons unggahan Conway. Seorang pengguna bertanya, "Masih menambahkan penyortiran komentar?", Conway menjawab "ya!". Menanggapi posting X lain yang menyarankan bahwa time frame juga akan membantu, dia menjawab: "baby step bestie".
X mengizinkan pengguna Premium menyembunyikan tanda centang
Pekan lalu, X mengumumkan bahwa pelanggan berbayar dapat memilih untuk menyembunyikan tanda centang pada akun mereka. Meskipun tanda centang akan disembunyikan di profil dan kiriman pengguna, tanda centang mungkin masih muncul di beberapa tempat dan beberapa fitur masih dapat mengungkapkan bahwa mereka memiliki status langganan aktif.
Beberapa fitur mungkin tidak tersedia saat tanda centang disembunyikan. "Kami akan terus mengembangkan fitur ini untuk menjadikannya lebih baik bagi Anda," sebut perusahaan. Pengguna X atau Twitter dapat mengakses opsi untuk menyembunyikan tanda centang dari bagian 'Penyesuaian profil' di pengaturan akun.
Pilihan editor: Konten Negatif Media Sosial Marak di Pemilu, Kominfo dan Bawaslu Libatkan Meta, Twitter, Google