Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

200 Tahun Alfred Russel Wallace: Kawasan Wallacea Sisakan Banyak Ilmu Pengetahuan

image-gnews
Wallacea Week 2017 digelar di Perpustakaan Nasional mulai Senin, 16 Oktober 2017. Kredit: Kistin Septiyani
Wallacea Week 2017 digelar di Perpustakaan Nasional mulai Senin, 16 Oktober 2017. Kredit: Kistin Septiyani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan 200 tahun Alfred Russel Wallace meninggalkan legasi ‘Wallace Line’ di Indonesia termasuk wilayah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Meski sudah berumur ratusan tahun, namun wilayah Wallace masih menyisakan banyak ilmu pengetahuan yang bisa diteliti atau didalami. 

“Wallacea ini penting untuk memberi penyemangat bagi ilmuwan, jika ada sebuah kawasan yang punya nilai khas yang terus digali,” ucap Dosen Departemen Ilmu Sejarah Universitas Hasanuddin, Ilham Daeng Makkelo kepada Tempo di kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Senin sore 14 Agustus 2023. “Misterinya masih luar biasa kalau mau didalami.”

Ilham menyatakan setiap tahun ilmu pengetahuan terus berkembang. Oleh karena itu wilayah Wallacea ini bukan hanya tentang biodiversity atau keanekaragaman hayati saja. Tetapi masih banyak hal-hal yang mesti digali lebih dalam lagi, saat ini masih bagian terkecil saja yang bisa dilihat.

Ia mencontohkan hal-hal yang masih perlu diteliti misalnya bagaimana Alfred Wallace melakukan studinya, lalu historisnya, apa sumbangsihnya dalam kehidupan perkembangan wilayah nusantara atau Indonesia dari waktu ke waktu. 

“Saya kan bagian sejarah, pengetahuan kami belum maksimal,” ucap Ilham. “Ini bukan hanya pengetahuan alamnya saja tetapi juga pengetahuan manusianya.”

Apalagi, lanjut dia, Alfred Wallace juga bercerita tentang bagaimana manusia di Kawasan Timur Indonesia. Sehingga, hal ini bisa menjadi sumber materi bagi para peneliti untuk menelusuri lebih jauh, terkhusus bagian ilmu sosial. “Bahannya luar biasa, peluang itu sangat memungkinkan,” ujar Ilham.

Baca juga: Terima 6.000-an Mahasiswa Baru di Kampus Jatinangor, Rektor ITB Singgung Soal Korupsi

Pameran tentang jejak Wallace di Unhas

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ilham yang juga penanggung jawab pameran mengatakan pameran digelar dari pelbagai medium. Ada tentang lini masa perjalanan Alfred Wallace, riwayat hidupnya, aktivitasnya hingga ke flora dan fauna di wilayah Wallacea. Hewan-hewan endemik di darat dan laut bahkan juga dibingkai dan ditampilkan dalam pameran itu.

“Ada yang bercerita tentang sejarah, ada foto hewan endemik dan ada hasil imajinasi orang melalui lukisan. Jadi semua satu-kesatuan,” tutur dia. Bahkan, ucap Ilham, hewan endemik yang terancam punah juga ada dipamerkan seperti anoa. Selain itu, beberapa hewan lainnya yakni kupu-kupu, burung julang sulawesi, kuskus, dan lainnya. 

Menurutnya, terancam punahnya satwa endemik di kawasan Wallacea lantaran habitat atau alamnya yang sudah mulai diusik. Misalnya kegiatan eksplorasi perusahaan tambang di kawasan sekitar kupu-kupu, itu bisa menghilangkan satwa endemik.

“Yakin kalau diganggu habitatnya pasti akan lari atau punah. Satu-satunya jalan terbaik adalah menjaga alam agar hewan bisa tumbuh berkembang,” tambah Ilham.

Wallacea adalah wilayah daratan dan lautan yang terdiri dari kepulauan besar seperti Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Maluku.

Pilihan Editor: Peneliti Perubahan Iklim BRIN Raih Bintang Jasa Pratama, Ini Segudang Prestasinya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengintip Keindahan Titik Nol Pantai Bira di Bulukumba yang Sempat Viral karena Pungli

4 hari lalu

Pantai Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan (Antara)
Mengintip Keindahan Titik Nol Pantai Bira di Bulukumba yang Sempat Viral karena Pungli

Terletak di titik ujung paling selatan Tanjung Bira, Titik Nol Pantai Bira ditandai dengan Tugu Titik Nol Sulawesi yang berbentuk perahu pinisi.


Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

7 hari lalu

Wallacea Week 2017 digelar di Perpustakaan Nasional mulai Senin, 16 Oktober 2017. Kredit: Kistin Septiyani
Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.


Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

7 hari lalu

Warga menggunakan sampan melintasi jalan yang terendam banjir di Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu 18 Februari 2023. Memasuki hari keenam, sejumlah kawasan di Makassar masih tergenang banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejak Senin 13 Februari malam. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.


Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

8 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

Kepala Pusat Data, Informasi BNPB, Abdul Muhari mengatakan 14 warga yang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan


Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

9 hari lalu

Kondisi Desa Pohi, Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, saat dilanda banjir pada Selasa 30 Agustus 2022. ANTARA/ Stepensopyan Pontoh
Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.


33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

9 hari lalu

Seorang warga melintasi jalan yang tergenang banjir sambil menggendong anaknya di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 17 Februari 2023. Hujan deras yang mengguyur Kota Makassar sejak Senin  (13/2) malam tersebut merendam permukiman warga hingga ketinggian air mencapai 1 meter di beberapa lokasi sehingga sejumlah kepala keluarga terpaksa mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman.  ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

16 hari lalu

Polsek Badau menggagalkan upaya penyelundupan puluhan Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) non prosedural yang hendak bekerja di Negara Malaysia melalui jalur tidak resmi di wilayah Badau perbatasan Indonesia-Malaysia, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Polsek Badau. (Teofilusianto Timotius)
Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

27 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

27 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

28 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.