Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potret Guru di Aceh Utara Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

Editor

Devy Ernis

image-gnews
SMP Negeri 1 Syamtalira Bayu, Aceh Utara. Tempo/Devy Ernis.
SMP Negeri 1 Syamtalira Bayu, Aceh Utara. Tempo/Devy Ernis.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKurikulum Merdeka sudah diterapkan di berbagai sekolah di Aceh Utara. Wilayah ini menjadi yang paling banyak menerapkan Kurikulum Merdeka se-Aceh. Ada kisah menarik dari berbagai guru yang sekolahnya telah menerapkan kurikulum ini.

Cerita itu terekam saat Direktorat Jenderal Guru dan dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melakukan kunjungan di SMPN 1 Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara pada 15 Agustus lalu. 

Maisurah, Guru Penggerak dari SDN 1 Syamtalira Bayu, menceritakan pengalamannya saat mengajar. Ketika sedang belajar Bahasa Indonesia misalnya, ia mengajak siswa untuk ke luar kelas sambil melihat alam sekitar. Hal itu biasa dia lakukan untuk mencari inspirasi dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

“Aktivitas tersebut disenangi anak-anak karena mereka merasakan pengalaman baru dalam proses pembelajaran,” ungkapnya.

Selain itu, di dalam kelas Maisurah juga menerapkan pola belajar perkelompok. Cara ini terbukti efektif memancing potensi siswa. Jika pada pembelajaran sebelumnya siswa cenderung pasif berbicara maka dengan pembelajaran kelompok guru Maisurah mendorong siswa untuk berani mengungkapkan pendapatnya. Dengan cara ini pula, guru lebih mengenal karakteristik siswa. 

“Saya mendorong anak-anak untuk berani bicara dulu di depan umum, dimulai dengan berbicara di depan teman-temannya,” tuturnya yang tak jarang menemukan inspirasi pembelajaran dari peserta didik. 

Maisurah juga menceritakan pemetaan potensi peserta didik yang ia lakukan. Pertama, ia bertanya kepada guru di kelas sebelumnya. Kemudian, pada masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) lebih banyak diisi dengan kegiatan yang mendekatkan guru dengan siswa supaya terbangun rasa nyaman dan saling percaya.

Berbagai metode ice breaking seperti mengajak anak menyanyi, membuat yel-yel, dan lain-lain, dipraktikkan bersama peserta didik di kelas. Ia juga menerapkan tes sederhana untuk memetakan kompetensi dasar anak-anak di bidang literasi dan numerasi. 

Jika ada peserta didik yang kurang menguasai materi pelajaran, Maisurah memberikan penanganan khusus.

"Saya kelompokkan mereka ke dalam kelompok kecil, saya berikan materi pelajaran dengan tingkat kesulitan yang lebih rendah dibanding anak-anak lain sambil dievaluasi secara berkala. Bahkan, kalau memungkinkan saya berikan jam tambahan pelajaran hingga remedial,” jelas Maisurah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Praktik baik implementasi Kurikulum Merdeka juga disampaikan oleh Kepala SMPN 1 Syamtalira Bayu, Yusmadi. Ia menceritakan, terkait pembelajaran berdiferensiasi yang berpihak pada siswa yaitu dengan menempatkan siswa yang kurang menguasai literasi dalam ruang kelas khusus.

Ruang kelas literasi disediakan sekolah yang berisi sekitar 20 orang peserta didik dengan satu guru. Di dalamnya, juga diajarkan materi pelajaran lain yang menjadi target pembelajaran pada jenjang tersebut. 

“Ini memacu sekolah untuk terus berinovasi dalam pembelajaran. Seperti saat kami membuat ruang kelas literasi. Anak-anak kami evaluasi kemampuannya secara berkala, jika sudah bisa memenuhi target capaian literasi, akan kami kembalikan ke kelas umum,” tuturnya. 

Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi guru dan peserta didik untuk merefleksikan proses pembelajaran yang sudah berlangsung guna meningkatkan kualitas pembelajaran. Wujud aktivitas refleksi yang menarik dicontohkan oleh Mainita, Guru Penggerak SDN 5 Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara. 

Pelatihan yang ia terima dalam program Guru Penggerak angkatan ke-7 selama enam bulan telah memberi inspirasi dalam menerapkan model ajarnya. “Di sesi akhir kelas saya bertanya kepada anak-anak tentang perasaan mereka setelah menjalani pembelajaran dengan menggunakan perangkat yang diberi nama papan emoji. Ada berbagai macam emoji yang bisa dipilih anak-anak mulai dari perasaan senang, sedih, bingung, dan lain-lain,” ucapnya. 

Peserta didik menuliskan nama mereka masing-masing kemudian menempelkan nama tersebut di papan emoji untuk mewakili perasaan mereka. Jika ada anak yang merasa tidak senang dengan model pembelajaran, Mainita akan bertanya kesulitan apa yang dirasakan peserta didik untuk memahami materi. Tak jarang, dari situ muncul beragam solusi belajar yang tidak hanya berasal dari guru, melainkan juga dari sesama siswa. 

Salah satu siswa kelas 6, SDN 1 Syamtalira Bayu yang bernama Siti Khairah Maisura menceritakan pengalamannya belajar dengan menggunakan Kurikulum Merdeka. Ia mengaku senang ketika belajar di luar kelas. “Belajar dengan praktik langsung membuat saya lebih memahami materi dan suasana belajar menjadi tidak membosankan,” ujar anak perempuan yang bercita-cita menjadi koki ini. 

Shinta Magfirah, kawan satu kelas Siti juga mengungkapkan ketertarikannya belajar dengan Kurikulum Merdeka. “Saya lebih bersemangat ke sekolah karena banyak kegiatan belajar yang bisa saya lakukan bersama guru dan teman-teman,” ungkap siswi yang menyukai pelajaran Bahasa Indonesia dan juga bercita-cita menjadi koki ini.    

Pilihan Editor: Mengenal 3 Tokoh Pengibar Bendera Merah Putih Saat Proklamasi Kemerdekaan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

4 hari lalu

Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli saat memberikan statemen dalam jumpa pers soal menuju deklarasi kemerdekaan pers Capres-Cawapres 2024 di Kantor Sekretariat Dewan Pers, Kebon Sir, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2024. Dalam keteranganya Dewan Pers mengajak ketiga Capres-Cawapres untuk hadir dan menyatakan komitmen mereka terhadap kemerdekaan pers yang diselenggarakan pada 7 Februari 2024 di Hall Dewan Pers Jakarta. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.


4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

5 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?


Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

9 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024


Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

10 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada acara peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25 November 2023). Acara ini dihadiri sekitar 7,500 guru. (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.


P2G: Sekolah dengan Kurikulum Merdeka Alami Penurunan Jumlah Siswa yang Diterima SNBP 2024

13 hari lalu

SNBP, Seleksi Nasional Nerdasarkan Prestasi. FOTO/X
P2G: Sekolah dengan Kurikulum Merdeka Alami Penurunan Jumlah Siswa yang Diterima SNBP 2024

Terjadi penurunan jumlah siswa angkatan pertama kurikulum merdeka yang diterima jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2024.


Siap-siap PPDB Online 2024-2025 Segera Dimulai, Begini Caranya

15 hari lalu

Orang tua murid berkonsultasi terkait pendaftaran online Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 di Posko Pelayanan PPDB Jakarta Selatan, SMA Negeri 70 Bulungan, Jakarta, Senin, 21 Juni 2021.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Siap-siap PPDB Online 2024-2025 Segera Dimulai, Begini Caranya

Berikut perkiraan tanggal pendaftaran PPDB Online 2024 akan dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK, beserta alurnya.


Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

15 hari lalu

Siswa Sekolah Dasar Islam Excellent Plus Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mengenakan pakaian adat untuk seragam sekolah. Foto: SF Islam Excellent Plus/Istimewa
Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.


Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

15 hari lalu

Pedagang seragam sekolah menunggu calon pembeli di Pasar Jatinegara, Jakarta, Minggu, 5 Juli 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.


Kemendikbud akan Tindak Tegas Dekan Unas yang Dituding Catut Nama Dosen UMT

17 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Kemendikbud akan Tindak Tegas Dekan Unas yang Dituding Catut Nama Dosen UMT

Kemendikbudristek saat ini sedang berkoordinasi untuk menyelidiki dugaan pencatutan nama dosen UMT oleh Dekan Unas Kumba Digdowiseiso.


Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

20 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (kanan) berbincang dengan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa (tengah), dan Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bachtiar Utomo (kiri) saat acara Kreasi Bangkit di Buperta, Cibubur, Jakarta, Ahad, 20 Agustus 2023. Dalam rangka memperingati Hari Indonesia Menabung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Kwatir Nasional (Kwarnas) menggelar kegiatan KEJAR Prestasi dan Bangun Generasi Kita (KREASI BANGKIT) yang bertemakan Bangun Generasi Indonesia Menabung, Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan untuk Indonesia Maju. ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

Kwarnas masih enggan membahas pengembangan pendidikan Pramuka sebelum permendikbudristek direvisi