Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Luna 25, Pesawat Antariksa Misi ke Bulan Milik Rusia Berhasil Masuki Orbit Bulan

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Roket Soyuz 2.1b dengan pesawat ruang angkasa pendaratan bulan Luna-25 meluncur dari Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur timur jauh, Rusia, 11 Agustus 2023. Seperti dilansir Reuters, langkah ini sebagai upaya untuk menjadi kekuatan pertama global yang melakukan pendaratan di kutub selatan bulan, sebuah wilayah yang diyakini memiliki simpanan air es yang didambakan. Roscosmos/Vostochny Space Centre/Handout via REUTERS
Roket Soyuz 2.1b dengan pesawat ruang angkasa pendaratan bulan Luna-25 meluncur dari Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur timur jauh, Rusia, 11 Agustus 2023. Seperti dilansir Reuters, langkah ini sebagai upaya untuk menjadi kekuatan pertama global yang melakukan pendaratan di kutub selatan bulan, sebuah wilayah yang diyakini memiliki simpanan air es yang didambakan. Roscosmos/Vostochny Space Centre/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat luar angkasa Rusia dalam misi ke bulan, yang bernama Luna 25, dilaporkan telah memasuki orbit bulan pada Rabu, 16 Agustus 2023 lalu.

Seperti dilansir dari Reuters, dengan masuknya pesawat Luna ke wilayah orbit bulan, hal tersebut merupakan suatu langkah yang besar bagi ambisi Rusia untuk menjadi negara yang pertama kali mendaratkan pesawat luar angkasa di kutub selatan bulan. 

Pesawat Luna 25 yang diluncurkan oleh perusahaan antariksa Rusia bernama Roskosmos tersebut akan mendarat ke kutub selatan bulan dalam misi untuk mencari air yang telah membeku. Nantinya, Luna 25 akan mengelilingi bulan selama 5 hari, kemudian mengubah haluan untuk mendarat secara pelan di kutub selatan bulan pada 21 Agustus nanti. 

Lebih lanjut, pesawat luar angkasa Luna 25 yang memiliki ukuran sebesar mobil kecil tersebut akan beroperasi di daerah kutub selatan bulan selama 1 tahun. Sebelumnya, ilmuwan NASA dan beberapa agensi antariksa lainnya telah menemukan jejak keberadaan air yang membeku di kawah bulan.

Air di Bulan 

Kehadiran air di bulan dapat berimplikasi besar terhadap jejak eksplorasi luar angkasa manusia. Pasalnya dengan adanya air di bulan akan berpotensi menghidupkan kesempatan untuk melakukan penambangan di bulan. Namun demikian, pesawat luar angkasa Luna 25 Rusia, merupakan pesawat luar angkasa pertama yang dikirim oleh Rusia dalam 47 tahun terakhir. 

Sebelumnya, Rusia yang pada saat itu masih bernama Uni Soviet pernah melakukan pengiriman pesawat Luna 24 yang berhasil memasuki orbit bulan pada 1976. Bahkan menurut Anatoly Zak yang merupakan pemerhati program luar angkasa Rusia menyebut bahwa dengan keberhasilan masuknya pesawat luar angkasa Luna 25 ke dalam orbit bulan merupakan suatu “lompatan yang besar”. 

“Memasuki orbit bulan merupakan sesuatu yang penting bagi kesuksesan proyek ini. Beberapa menyebut bahwa periode kedua Luna merupakan hal yang sangat penting bagi Rusia untuk melanjutkan program ini. Luna 25 bukan hanya 1 misi, melainkan 1 bagian dari strategi 10 tahun kedepan Rusia pada masa depan,” ujar Anatoly Zak yang juga merupakan pendiri laman Russianspaceweb.com, seperti dilansir dari laman Reuters. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, pesawat luar angkasa Luna 25 mulai diluncurkan dari bumi menggunakan peluncur roket Soyuz pada 10 Agustus lalu. Namun demikian, seperti dilansir dari laman Space, peluncuran Luna 25 mengalami beberapa kendala, salah satunya menyebabkan proyek tersebut tertunda hampir selama 2 tahun. 

Salah satu faktor tersebut disebabkan karena invasi Rusia ke Ukraina yang turut menyebabkan ESA atau Agensi Antariksa Eropa membatalkan kerja samanya dengan Rusia imbas invasi tersebut. Awalnya, ESA akan menjadi pihak yang menyediakan alat navigasi kamera yang secara spesifik dibuat untuk membuat pesawat luar angkasa Luna 25 dapat melakukan pendaratan secara tepat di bulan.  

Meskipun demikian, proyek Luna 25 merupakan salah satu program prioritas presiden Vladimir Putin, bahkan dalam kunjungannya ke Kosmodrom Vostochny pada April 2022 lalu, Putin menyebut bahwa sanksi yang diterima oleh Rusia dari Amerika Serikat dan Uni Eropa tidak akan membuat Rusia tidak melanjutkan program eksplorasi luar angkasanya. 

“Terlepas dari semua kesulitan dan percobaan untuk mengganggu dari luar, kita pasti akan melaksanakan seluruh rencana dengan konsistensi dan persistensi,” ujar Putin ihwal misi ke bulan seperti dilansir dari laman Space.

REUTERS | SPACE.COM
Pilihan editor: Rusia Luncurkan Misi ke Bulan Setelah 47 Tahun, Berencana Temukan Air di Bulan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Putin Berulang Tahun ke-72, Terima Ucapan Selamat Bak Tsar Rusia

46 menit lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan murid-murid selama pelajaran
Putin Berulang Tahun ke-72, Terima Ucapan Selamat Bak Tsar Rusia

Presiden Vladimir Putin berulang tahun ke-72 pada Senin 7 Oktober 2024. Ia telah menjadi pemimpin terpenting Rusia selama hampir seperempat abad.


Siapkan Wahana Pendarat di Bulan, Kapsul Baru Blue Origin Akan Meluncur Senin

15 jam lalu

Blue Origin tengah mempersiapkan peluncuran misi NS-27 dengan RSS Krmn Line, kapsul kru barunya, pada hari Senin, 7 Oktober 2024. (Threads/blueorigin)
Siapkan Wahana Pendarat di Bulan, Kapsul Baru Blue Origin Akan Meluncur Senin

Blue Origin akan menyiarkan peluncuran tersebut di situs webnya, mulai 15 menit sebelum lepas landas.


Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

2 hari lalu

Sistem antirudal Iron Dome Israel mencegat roket setelah Iran menembakkan salvo rudal balistik, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel, 1 Oktober 2024 REUTERS/Amir Cohen
Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

Dalam pembangunan Iron Dome, Israel mendapat banyak bantuan Amerika


Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

2 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat. Freepik.com/Standret
Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

Duta Besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov mendesak warga negara Rusia yang ada di Israel agar angkat kaki dari sana menyusul naiknya ketegangan


Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

3 hari lalu

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.


Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

4 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y


Mengenal Iron Dome Israel, Perisai Antirudal yang Cegat Ribuan Roket

4 hari lalu

Sistem antirudal Iron Dome milik Israel beroperasi untuk melakukan intersepsi saat roket diluncurkan dari Lebanon menuju Israel, yang terlihat dari Haifa, Israel, 23 September 2024. REUTERS/Ronen Zvulun
Mengenal Iron Dome Israel, Perisai Antirudal yang Cegat Ribuan Roket

Iron Dome Israel dikenal mampu mencegat ribuan roket yang ditujukan ke negara ini. Bagaimana cara kerjanya?


Cina Perkenalkan Pakaian Antariksa untuk Misi Bulan Sebelum 2030

5 hari lalu

Cina memperkenalkan pakaian antariksa untuk misi Bulan pada 28 September di Chongqing, Cina. (CCTV/Popular Science)
Cina Perkenalkan Pakaian Antariksa untuk Misi Bulan Sebelum 2030

Cina bukan satu-satunya negara yang memperbarui pakaian antariksa astronot mereka.


Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

5 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatna. towardscience.com
Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengklaim Rusia masuk negara-negara terdepan dalam mengembangkan kecerdasan buatan.


Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

6 hari lalu

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH) Samarkand, Uzbekistan, Sabtu 21 September 2024. Dok. PDIP
Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

Megawati Soekarnoputri memberikan kuliah umum di Universitas St. Petersburg, Rusia. Menyampaikan pesan perdamaian dan mengajak bertukar ilmu pengetahuan.