TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan terjadi gempa tektonik dengan Magnitudo 5,3 pada Senin, 21 Agustus 2023 pukul 17.01.23 WIB di wilayah Pantai Selatan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa tersebut terjadi akibat mekanisme slab-pull pada lempeng Indo-Australia. "Gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault," katanya dalam keterangannya Senin 21 Agustus 2023.
Gempa ini berpusat di laut pada jarak 47 km arah selatan Pasimasunggu, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan pada kedalaman 492 km.
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Pasimasunggu, Pasimarannu, Pasimasunggu Timur, Kepulauan Selayar dengan skala intensitas III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Berdasarkan data sementara, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Selain itu, hingga pukul 17.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Daryono mengajak warga agar tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Maria Fransisca Lahur
Pilihan Editor: Kepala BMKG Sebut 2023 Penuh Rekor Kenaikan Suhu: Kondisi Ekstrem Jadi Kenormalan Baru