TEMPO.CO, Jakarta - Bukan hanya BEM UI, BEM Universitas Gadjah Mada (UGM) juga sedang merencanakan acara yang melibatkan para bacapres. Namun, bukan debat yang akan mereka adakan, melainkan sarasehan.
Ketua BEM UGM, Gielbran Muhammad Noor, mengatakan agenda ini diperkirakan akan digelar pada Desember mendatang. Alasannya, BEM UGM menyesuaikan dengan jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pendaftaran capres-cawapres pada Oktober-November. "Kami punya target mengundang capres, bukan bacapres," ujarnya.
Gielbran pun mengungkapkan telah mengundang bacapres untuk mengundang hadir dalam perhelatan tersebut.
“Saat ini, Mas Anies dan Mas Ganjar merespons dengan baik agenda tersebut. Cuma dari Pak Prabowo belum kami coba hubungi secara lebih intens,” katanya kepada Tempo, Jumat, 25 Agustus 2023.
Bedanya Debat dengan Sarasehan
Saat ditanya alasan merencanakan sarasehan dan bukan debat, Gielbran menyebut sarasehan akan menjadi bentuk diskusi yang lebih mendalam dan interaktif. “Semangat kami adalah semangat untuk membangun framing yang ideal dan jernih terkait gagasan para capres ini,” tuturnya.
Selain capres, BEM UGM akan mengundang pemangku kepentingan dan masyarakat dari berbagai kalangan. Di sana, para capres akan diberikan kesempatan berinteraksi dan berdiskusi interaktif dengan masyarakat yang hadir. Dengan ini, BEM UGM berkeinginan membuka ruang komunikasi selebar-lebarnya.
“Kalau kata teman-teman BEM UI ingin menguliti isi kepala, nah, sama, kami juga berencana menguliti isi kepala capres-capres ini. Tidak dalam bentuk debat, karena kami merasa fungsi debat sudah dilaksanakan oleh teman-teman KPU. Sehingga kami mengambil segmen yang lain dalam bentuk sarasehan,” terang Gielbran.
Lebih lanjut, Gielbran mengatakan ingin menghindari hal-hal yang terkadang menjurus atau menyerang individu, yang kerap kali terjadi saat debat. Agenda BEM UGM disebut akan fokus ke hal-hal yang substantif.
“Kalau dalam bentuk debat, takutnya masyarakat hanya disuguhkan bentuk-bentuk serangan konfrontatif yang kadang sangat personal yang justru akan mengaburkan visi-misi dari para capres,” imbuhnya.
Ganjar dan Anies Diharap Tak Mangkir
Selain diskusi, BEM UGM juga akan menyerahkan policy brief atau laporan kebijakan kepada para capres. “Semangat kami adalah capres masuk ke kampus dengan gagasan, pulang dari kampus membawa tuntutan dari mahasiswa,” ujar Gielbran.
Dia menyebut tuntutan-tuntutan yang ditulis dalam laporan kebijakan nantinya akan dianggap sebagai ‘kontrak politik’ dengan para capres.
“Pesan buat Mas Ganjar dan Mas Anies, jangan sampai kalian takut datang ke almamater sendiri dan jangan mangkir dari undangan kami,” ujarnya. “Kalau pun mereka berdua lolos ke tahap pencapresan.”
Pilihan Editor: Undip Larang Penggunaan Nama Institusi untuk Dukung Capres di Pilpres 2024