Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Wajibkan Industri Pakai Penyaring Limbah Gas, Begini Cara Kerja Scrubber Basah

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi emisi karbon. Pixabay
Ilustrasi emisi karbon. Pixabay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemasangan scrubber di setiap pabrik menjadi salah satu solusi untuk menurunkan tingkat polusi udara di Jakarta. Scrubber terbagi menjadi dua jenis, yaitu scrubber basah dan scrubber kering. Cara kerjanya sama, hanya komponen untuk penyaringannya yang berbeda.

Dilansir dari Environment, scrubber berfungsi untuk menghilangkan racun lingkungan dari emisi industri. Tanpa scrubber, kualitas udara di kawasan industri akan jauh lebih buruk. Dengan mencegah kontaminan masuk ke udara, scrubber mengurangi hujan asam dan memberikan manfaat bagi seluruh ekosistem.

Scrubber basah dan kering mengirimkan gas melalui ruangan dengan sejumlah filter untuk menghilangkan polutan. Pada scrubber kering, bahan kering bereaksi dengan gas dan menghilangkan partikel berbahaya sebelum udara keluar dari pabrik.

Sedangkan scrubber basah menggunakan air dan pelarut cair lainnya untuk menangkap partikel dan membuangnya. Scrubber basah sangat efektif untuk menghilangkan 95 persen partikel dari gas industri. Sehingga bisa mengurangi hujan asam serta melindungi lingkungan dan kesehatan manusia.

Namun, setelah polutan dihilangkan dari gas, polutan limbah beracun dari scrubber industri yang disimpan akan membentuk lumpur. Limbah ini harus disimpan dengan benar atau didaur ulang menjadi bentuk baru. Karena jika tidak, polutan dapat larut ke dalam air tanah dan mencemari ekosistem dari bawah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari Mach Engineering, scrubber basah bekerja dengan menyerap polutan menggunakan air atau pelarut berbahan dasar cairan. Kemudian gas yang terkontaminasi akan masuk dari bagian bawah dan mengalir ke atas melalui lapisan padat dan semprotan pelarut yang mengalir ke bawah.

Komposisi cairan pelarut akan mempengaruhi kemampuannya dalam menyerap kontaminan. Beberapa pelarut scrubber basah yang paling umum meliputi air (H2O), natrium hidroksida (NaOH), kalsium hidroksida (CaOH2), dan natrium karbonat (Na2CO3).

Efektivitas scrubber basah bergantung pada seberapa banyak gas bersentuhan dengan pelarut, yang memerlukan aliran energi. Scrubber berenergi rendah dapat menghilangkan partikel besar, sedangkan scrubber berenergi tinggi dapat menghilangkan partikel terkecil.

Pilihan Editor: Tekan Polusi Udara dari Industri, DKI Wajibkan Pemasangan Scrubber dan CEMS

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pabrik Minyak Goreng Ini Tepis Dugaan Cemari Udara Jakarta, Sodorkan Hasil Uji Emisi dari Pihak Ketiga

16 jam lalu

Ilustrasi petugas memeriksa emisi dari cerobong asap sebuah pabrik. Foto/Dinas LH DKI
Pabrik Minyak Goreng Ini Tepis Dugaan Cemari Udara Jakarta, Sodorkan Hasil Uji Emisi dari Pihak Ketiga

Dasar Asianagro adalah uji emisi oleh auditor pihak ketiga yang terakreditasi.


Mengenal Apa Itu Bursa Karbon dan Dampaknya untuk Lingkungan

1 hari lalu

Petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beraktivitas di ruang layanan Konsumen, Kantor OJK, Jakarta. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.)
Mengenal Apa Itu Bursa Karbon dan Dampaknya untuk Lingkungan

Bursa karbon akan diselenggarakan oleh OJK pada 26 September 2023 mendatang. Ketahui dampak bursa karbon dan contohnya berikut.


Pertamina Geothermal Energy Ungkap 3 Strategi Kembangkan Potensi Panas Bumi

1 hari lalu

Aktivitas pekerja di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang, Bandung, 18 Oktober 2017. TEMPO/Amston Probel
Pertamina Geothermal Energy Ungkap 3 Strategi Kembangkan Potensi Panas Bumi

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. harus membangun ekosistem berkelanjutan dengan mendukung transisi ke energi bersih serta mengurangi emisi karbon.


Utusan Iklim Cina: Penghapusan Bahan Bakar Fosil Tidak Realistis

1 hari lalu

Para pria berdiri di dekat mobil dekat pembangkit listrik tenaga batu bara di Shanghai, Cina,  21 Oktober 2021. REUTERS/Aly Song
Utusan Iklim Cina: Penghapusan Bahan Bakar Fosil Tidak Realistis

Penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara menyeluruh tidaklah realistis, kata pejabat tinggi iklim Cina.


Cara Cepat Atasi Perut Kembung Akibat Gas

2 hari lalu

Ilustrasi perut kembung. Sina.com
Cara Cepat Atasi Perut Kembung Akibat Gas

Ada beberapa cara mudah untuk mengatasi gas dan perut kembung menurut pakar. Berikut di antaranya.


Planet Ban Ajak Masyarakat Merawat Motor untuk Menekan Polusi Udara

3 hari lalu

Pemeriksaan emisi gas buang pada sepeda motor di Planet Ban. (Planet Ban)
Planet Ban Ajak Masyarakat Merawat Motor untuk Menekan Polusi Udara

Planet Ban mengajak para pemilik kendaraan roda dua melakukan perawatan motor sebagai upaya menekan tingkat emisi gas buang.


Ma'ruf Amin Berharap Kapasitas Pembangkit Capai 22 GW pada 2060: Pemerintah Sediakan Insentif Eksplorasi

3 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, 11 Maret 2020. KIP Setwapres
Ma'ruf Amin Berharap Kapasitas Pembangkit Capai 22 GW pada 2060: Pemerintah Sediakan Insentif Eksplorasi

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menargetkan kapasitas pembangkit listrik panas bumi di Indonesia mencapai 22 gigawatt pada 2060.


Bursa Karbon Diluncurkan Pekan Depan, Kepala BKF: Pajak Karbon Belum Diperlukan

3 hari lalu

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu saat menyampaikan perubahan asumsi dasar makro dalam RAPBN 2024 seusai rapat Panja bersama Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Selasa (6/9/2023) (ANTARA/Bayu Saputra)
Bursa Karbon Diluncurkan Pekan Depan, Kepala BKF: Pajak Karbon Belum Diperlukan

Pemerintah bakal meluncurkan bursa karbon paa 26 September 2023.


Ini Gagasan Anies soal Energi Ramah Lingkungan Jika Jadi Presiden 2024

4 hari lalu

Bakal calon presiden 2024 Anies Baswedan menjadi salah satu pembicara dalam acara The 6th Indonesia Energy Transition Dialogue 2023 di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, pada Senin, 18 September 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Ini Gagasan Anies soal Energi Ramah Lingkungan Jika Jadi Presiden 2024

Anies Baswedan menjelaskan gagasan soal lima pilar menuju energi ramah lingkungan


Anies Baswedan Ungkap Ide Dasar Energi yang Memanusiakan dengan 5 Pilar, Apa Saja?

5 hari lalu

Bakal calon presiden 2024 Anies Baswedan menjadi salah satu pembicara dalam acara The 6th Indonesia Energy Transition Dialogue 2023 di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, pada Senin, 18 September 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Anies Baswedan Ungkap Ide Dasar Energi yang Memanusiakan dengan 5 Pilar, Apa Saja?

Bakal calon presiden 2024 Anies Baswedan bicara ide dasar 'energi yang memanusiakan' di acara The 6th Indonesia Energy Transition Dialogue 2023. Apa maksudnya?