Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbedaan IPK dan IPS yang Wajib Diketahui Mahasiswa Baru

Reporter

image-gnews
Ilustrasi suasana belajar mahasiswa di kampus. Pixabay
Ilustrasi suasana belajar mahasiswa di kampus. Pixabay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa yang menempuh kuliah harus memenuhi target penilaian yang ditentukan masing-masing perguruan tinggi. Capaian nilai pembelajaran tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa, syarat mengambil mata kuliah dan menentukan keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang diselenggarakan oleh tenaga pendidik atau dosen, hingga untuk keperluan akreditasi kampus. 

Metode penilaian hasil capaian pembelajaran di institusi pendidikan tinggi berbeda dengan di tingkat sekolah. Ada beberapa istilah yang mungkin awam bagi calon mahasiswa atau mahasiswa baru, di antaranya Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Lantas, apa itu IPK dan IPS? 

Perbedaan IPK dan IPS

Dikutip dari Buku Pedoman Pendidikan Universitas Airlangga (Unair) 2022/2023, berikut pengertian dan perbedaan antara IPK dengan IPS. 

1.    IPS

IPS adalah ukuran keberhasilan mahasiswa dalam menempuh mata kuliah selama satu semester. Evaluasi hasil studi semester dilaksanakan setiap akhir semester setelah Ujian Akhir Semester (UAS) dan berasal dari kalkulasi nilai berbagai kegiatan akademik yang ditentukan oleh pihak kampus, seperti tugas, makalah, presentasi, Ujian Tengah Semester (UTS) hingga praktikum. 

IPS juga disebut dengan istilah Indeks Prestasi (IP). Bobot penilaian kuliah biasanya ditampilkan dalam bentuk kode nilai berupa huruf, yaitu dari A hingga E. Adapun rincian nilai angka, nilai huruf, dan bobot nilai yang umum ditemukan pada evaluasi kuliah di kampus Indonesia adalah sebagai berikut.

-        A memiliki bobot 4 setara 81-100.

-        A- memiliki bobot 3,7 setara 78-80,99.

-        B+ memiliki bobot 3,3 setara 75-77,99.

-        B memiliki bobot 3 setara 70-74,99.

-        B- memiliki bobot 2,7 setara 65-69,99.

-        C+ memiliki bobot 2,3 setara 60-64,99.

-        C memiliki bobot 2 setara 55-59,99.

-        D memiliki bobot 1 setara 40-54,99.

-        E memiliki bobot 0 setara 0-39,99. 

Bobot nilai tersebut bisa berbeda-beda di beberapa kampus dan tidak dapat dijadikan patokan pasti. Ada sejumlah perguruan tinggi yang menggunakan proporsi nilai AB dengan bobot 3,5 dan seterusnya. 

Sebagai contoh, Ari menempuh delapan mata kuliah dengan total 21 Satuan Kredit Semester (SKS) di semester II. Dia memperoleh nilai A (2 SKS), B+ (2 SKS), A (3 SKS), A (3 SKS), B- (2 SKS), B (3 SKS), B (3 SKS), dan B+ (3 SKS). Maka cara menghitung IPS Ari untuk semester II adalah sebagai berikut.

IPS = (SKS x bobot) / jumlah SKS yang ditempuh

    = {(2x4) + (2x3,3) + (3x4) + (3x4) + (2x2,7) + (3x3) + (3x3) + (3x3,3)} / 21

    = (8+9,9+12+12+5,4+9+9+9,9) / 21

    = 75,2/21

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

    = 3,58. 

2.    IPK

IPK sendiri merupakan ukuran keberhasilan mahasiswa yang dihitung sejak awal studi sampai semester terakhir. IPS yang didapatkan setiap semester akan memengaruhi besaran IPK. IPK juga digunakan sebagai dasar penentuan predikat kelulusan program diploma (D3 dan D4) serta sarjana (S1). 

Adapun rumus cara menghitung IPK lengkap menyesuaikan IPS adalah sebagai berikut.

-    IPK semester I = IPS semester I / 1.

-    IPK semester II = (IPS semester I + IPS semester II) / 2.

-    IPK semester III = (IPS semester I + IPS semester II + IPS semester III) / 3.

-    IPK semester IV = (IPS semester I + IPS semester II + IPS semester III + IPS semester IV) / 4.

-    IPK semester V = (IPS semester I + IPS semester II + IPS semester III + IPS semester IV + IPS semester V) / 5.

-    IPK semester VI = (IPS semester I + IPS semester II + IPS semester III + IPS semester IV + IPS semester V + IPS semester VI) / 6.

-   IPK semester VII = (IPS semester I + IPS semester II + IPS semester III + IPS semester IV + IPS semester V + IPS semester VI + IPS semester VII) / 7.

-    IPK semester VIII = (IPS semester I + IPS semester II + IPS semester III + IPS semester IV + IPS semester V + IPS semester VI + IPS semester VII + IPS semester VIII) / 8. 

Sebagai contoh, Bella sedang berkuliah jurusan Manajemen dan telah memasuki semester IV. Dia meraih IPS untuk semester I-III masing-masing sebesar 3,5; 3,6; dan 3,56. Maka IPK Bella di semester III adalah:

IPK semester III = (IPS semester I + IPS semester II + IPS semester III) / 3

                          = (3,5+3,6+3,56) / 3

                          = 10,66 / 3

                          = 3,55. 

MELYNDA DWI PUSPITA 

Pilihan Editor: Aturan Lengkap Karya Ilmiah Tak Wajib Diterbitkan di Jurnal Bagi Mahasiswa S2 dan S3

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

2 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

3 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.


Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

4 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.


Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

4 hari lalu

Aldilla Stephanie Suwana, penerima beasiswa Fulbright di Harvard Law School. Dok.Pribadi
Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.


Syarat IPK 3.5 ke Atas dan TOEFL Minimal 500: Fakta-fakta Rekrutmen PT KAI 2024 Dikritisi Warganet

5 hari lalu

Lebaran kedua atau Kamis, 11 April 2024, PT KAI Divre 1 Sumut mencatat jumlah penumpang mencapai 10.500 orang. Volume penumpang tertinggi pada masa Angkutan Lebaran 2024. Foto: Istimewa
Syarat IPK 3.5 ke Atas dan TOEFL Minimal 500: Fakta-fakta Rekrutmen PT KAI 2024 Dikritisi Warganet

Unggahan rekrutmen Management Trainee oleh PT KAI mengundang perdebatan warganet terkait IPK minimal 3.5 hingga sertifikat TOEL minimal bernilai 500


KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

5 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asyari (tengah) didampingi anggota KPU (kiri ke kanan) Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos dan August Mellaz memimpin rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2024. Pada hari ke-18 rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional Pemilu 2024, KPU telah mengesahkan perolehan suara nasional pada 32 provinsi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.


Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

5 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.


Syarat Rekrutmen PT KAI IPK 3.5 dan TOEFL 500 Disorot Publik, Apa Saja Jenis TOEFL?

5 hari lalu

Petugas memeriksa karcis penumpang di Stasiun Kereta Api Pasar Senen, Jakarta Pusat, 20 Juni 2017. TEMPO/Charisma Adristy
Syarat Rekrutmen PT KAI IPK 3.5 dan TOEFL 500 Disorot Publik, Apa Saja Jenis TOEFL?

Sarat masuk PT KAI dengan IPK 3.5 dan TOEFL 500 mendapat kritik dan sorotan publik. Untuk posisi apa setinggi itu? Ketahui jenis-jenis TOEFL?


Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

8 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.