TEMPO.CO, Malang - Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla masih terjadi di Gunung Arjuna. Kebakaran bahkan merembet ke hutan dan lahan di Gunung Welirang.
Akibatnya, lebih dari 4 ribu hektare hutan dan lahan hangus. Mayoritas hutan dan lahan yang terbakar berada dalam wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur.
Tahura Raden Soerjo adalah kawasan pelestarian alam seluas 27.868 hektare yang berada dalam gugusan kompleks pegunungan Arjuno-Welirang-Anjasmoro. Secara administratif, wilayah Tahura Raden Soerjo masuk ke dalam wilayah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Jombang dan Kota Batu.
Dari seluruh wilayah kerja Tahura Raden Soerjo, hanya wilayah Jombang yang paling kecil terdampak kebakaran dibanding empat daerah lainnya. Wilayah kota wisata Batu termasuk yang terdampak paling parah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Agung Sedayu mengatakan api menghanguskan sekitar 907 hektare hutan dan lahan yang berada di wilayah empat desa dalam Kecamatan Bumiaji, yaitu Bulukerto, Sumbergondo, Tulungrejo, dan Sumberbrantas.
Pemerintah Kota Batu kemudian memberlakukan status tanggap darurat lewat Surat Keputusan Status Tanggap Darurat Bencana Kebakaran Hutan Gunung Arjuno di Wilayah Kota Batu Nomor 188.45/269/KEP/422.012/2023 yang ditandatangani oleh Penjabat Wali Kota Batu Aries Agung Paewa.
“Kami bersama unsur terkait lainnya melakukan sejumlah upaya untuk memadamkan api baik lewat darat maupun udara. Pemadaman lewat udara kami lakukan dengan mengembomkan air atau water bombing dari helikopter ke lokasi kebakaran,” kata Agung Sedayu pada Tempo pada Kamis malam, 7 September 2023.
BPBD Kota Batu mengerahkan tim gabungan beranggotakan sekitar 351 personel untuk memadamkan api lewat jalur darat, lewat jalur pendakian Brakseng di Desa Sumberbrantas (63 orang) dan jalur Pura Luhur Giri Arjuno di Desa Tulungrejo (6 orang).
Seluruh personel menjalani cek kesehatan sebelum diberangkatkan. Mereka berasal dari BPBD Kota Batu, petugas Tahura Raden Soerjo, anggota TNI/Polri, Perum Perhutani, tenaga relawan dan unsur masyarakat lainnya. Tim gabungan aktif berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BPBD Provinsi Jawa Timur di Posko Darurat Penanganan Karhutla Gunung Arjuna di Pendapa Kaliandra, Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto mengatakan hutan dan lahan yang terbakar sejak 26 Agustus sekitar 4.403 hektare. Angin kencang mempercepat luasnya kebakaran ditambah medan yang ekstrem menyulitkan pemadaman.
Pemadaman lewat udara menggunakan helikopter juga sudah dilakukan. Saat ini, ada satu helikopter dan akan ditambah satu unit helikopter lagi untuk mempercepat pemadaman api di wilayah yang sulit dijangkau.
Kebakaran hutan dan lahan di Gunung Arjuna dan sekitarnya pertama kali terpantau muncul di kawasan Bukit Budug Asu, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, pada Sabtu malam, 26 Agustus 2023. Kebakaran kemudian merembet ke wilayah Pasuruan, Mojokerjo dan Kota Batu.
Diduga, kebakaran terjadi akibat ulah pemburu hewan yang membakar lahan dan hutan untuk memaksa hewan-hewan buruan turun. Kebakaran cepat meluas karena banyak vegetasi mengering selama kemarau panjang, termasuk sisa kebakaran sebelumnya, dan dipercepat rembetannya oleh angin kencang.
Kebakaran menimbulkan kerusakan ekosistem dan keanekaragaman hayati Gunung Arjuna (3.339 meter di atas permukaan laut), gunung tertinggi kedua di Provinsi Jawa Timur setelah Gunung Semeru. Selain kerusakan lingkungan, banyak flora dan fauna yang mati, kebakaran menghilangkan pendapatan ekonomi dari kegiatan wisata pendakian Gunung Arjuna yang untuk sementara ditutup.
Pilihan Editor: Karhutla di Palangka Raya, Siswa Diimbau Selalu Pakai Masker Selama KBM