TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, flare atau suar ramai diperbincangkan publik sejak terjadinya insiden kebakaran seluas 274 hektar di Gunung Bromo, tepatnya terletak di Bukit Teletubbies Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Kobaran api ini, diduga karena penggunaan flare sebagai konsep foto prewedding pada 6 September 2023.
Cuaca yang cukup terik, angin kencang, dan rumput kering di seluruh penjuru bukit memang sangat mudah tersulut api sehingga menimbulkan tornado api pada 10 September 2023. Sejak kebakaran terjadi, 100 personel telah dikerahkan untuk mengatasi kebakaran hutan yang terus meluas.
Sayangnya api sangat mudah menjalar dan akses sangat susah dijangkau karena lokasi berbukit terjal dan membuat kebakaran sulit dipadamkan. Hingga saat ini, dari 6 orang yang mengikuti sesi pemotretan, hanya ditetapkan satu tersangka bernama Andrie Wibowo Eka Wardhana selaku Manager Wedding Organizer.
Kasus masih terus berlanjut dan diselidiki lebih serius karena kebakaran belum sepenuhnya padam hingga merugikan banyak pihak, sementara lima orang lainnya masih berstatus saksi. Untuk itu, mari ketahui flare dan cara penggunaannya berikut ini.
Apa itu Flare?
Flare atau suar merupakan alat berbentuk obor, tabung, atau peluru yang apabila dinyalakan mengeluarkan cahaya terang dan api. Alat mengandung bahan kimia piroteknik ini memang mudah dibakar dan diperuntukkan hanya untuk kepentingan serius, seperti kecelakaan, bencana, dan perang.
Memiliki aneka ragam warna tergantung dengan bahan kimia yang digunakan, suar harus hati-hati digunakan agar tidak menyebabkan kebakaran, polusi, hingga membahayakan pengguna dan orang-orang di sekitarnya.
Cara Penggunaan Flare yang Tepat
Pentingnya memastikan penggunaan suar agar tidak merugikan banyak pihak adalah solusi terbaik. Untuk itu, simak cara penggunaan flare yang tepat dan aman berikut ini.
1. Pastikan Keamanan
Sebelum menggunakan flare, pastikan berada di tempat aman dari bahaya dan api yang luas. Jangan gunakan suar di dekat area mudah terbakar seperti rumput kering, kertas, hingga bahan-bahan yang mampu menyebabkan kebakaran serius, seperti bensin, minyak, dan bahan peledak.
2. Periksa Flare
Pastikan flare dalam kondisi baik, tidak rusak, dan tidak kadaluarsa. Sebab, suar yang kadaluarsa dan kondisinya buruk akan sangat tidak stabil hingga sangat berbahaya untuk digunakan.
3. Lepaskan Pelindung
Usahakan untuk melepaskan pelindung atau penutup suar secara hati-hati sebelum mulai dinyalakan dengan pematik dan menggunakannya.
4. Nyalakan Flare
Baca teliti instruksi yang tertera pada produk dengan memutar atau menekan pemantik, sehingga menghasilkan api berwarna cantik. Pastikan untuk menjauhkan suar dari wajah dan tubuh saat akan menyalakan flare.
5. Jaga Jarak Aman
Selepas flare menyala, usahakan untuk menjaga jarak aman. Sebab, alat tersebut menghasilkan panas dan api yang membahayakan seseorang apabila berada di jangkauan yang terlalu dekat.
6. Lakukan Pemantauan
Pantau flare secara terus-menerus selama api masih menyala. Usahakan suar tetap aman. Apabila sudah tidak diperlukan lagi bisa langsung dimatikan dengan baik agar tidak menimbulkan percikan api yang mampu membakar seluruh lahan.
NUR QOMARIYAH
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.