TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia merupakan salah satu negara produsen terbesar nikel dunia. Produksi Nikel Indonesia pada 2021 tercatat mencapai 1,00 juta Metrik Ton atau berkontribusi sebesar 30,40% dari total produksi dunia.
Dikutip dari indonesia.go.id, Indonesia menjadi pemasok 37 persen di pasar nikel dunia. Cadangan nikel Indonesia yang sudah teregister sekitar 21 juta ton setara nikel murni. Bahkan sepanjang Januari-Agustus 2022 nilai ekspor nikel Indonesia sudah menyentuh USD 12,5 miliar.
Sebelumnya, Indonesia kaya akan bijih nikel berupa limonite dan saprolite dengan kadar sekitar 0,6 – 2,23 persen. Saprolite sendiri memiliki karakteristik kadar nikel yang lebih tinggi. sedangkan limonite umumnya memiliki kadar nikel yang lebih rendah, namun terdapat kandungan mineral ikutan lainnya, yaitu cobalt.
Saat ini produk hasil olahan nikel (berkat hilirisasi nikel) di Indonesia berupa Feronikel (FeNi), Nickel Pig Iron (NPI), Ni-matte, Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), Mixed Sulphide Precipitate (MSP) dan Stainless Steel. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasannya.
1. Nickel pig iron (NPI)
Dirangkum dari publikasi "PROSES DEKARBURISASI NICKEL PIG IRON", Nickel Pig Iron atau NPI merupakan besi mentah yang mengandung nikel kurang dari 15 persen dengan kadar belerang dan fosfor lebih tinggi dari feronikel. NPI dibuat dari bijih nikel laterite sebagai bahan baku pembuatan stainless steel dan baja paduan nikel lainya.
Dikutip dari p2k.stekom.ac.id, produksi NPI diprakarsai oleh Tiongkok pada 2005. kala itu, NPI berbentuk batangan yang tidak merata (uneven ingot shape). Dalam proses pembuatannya, NPI dipanaskan dalam tanur, yang kemudian dikombinasikan dengan kokas batubara, serta campuran agregat pasir dan kerikil. Campuran tersebut dikalsinasi dan disinter dalam bentuk pelet terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam tanur tiup.
2. Feronikel (FeNi)
Feronikel merupakan logam paduan antara besi dan nikel. Dilansir dari data.brin.go.id, Feronikel mengandung 80% besi dan 20% nikel yang dihasilkan dari proses peleburan reduksi bijih nikel oksida atau silikat yang mengandung besi.
Feronikel biasanya digunakan dalam pembuatan baja. Untuk memproduksi Feronikel, bijih nikel saprolite diolah dahulu untuk menjadi calcine. Pengolahan ini melalui proses penghancuran, pengeringan, pemanasan, dan penambahan beberapa material untuk mengurangi tingkat keasaman, dikutip dari antam.com.
3. Nickel matte
Dirangkum dari publikasi "KELARUTAN NIKEL PADA PROSES PELINDIAN NICKEL MATTE (Ni3S2) DALAM MEDIA AMONIA – AMONIUM NITRAT", Nickel matte merupakan senyawa nikel sulfida yang diperoleh dari proses pirometalurgi (matte smelting) dari mineral laterit. Nickel matte mempunyai komposisi kimia 78-80% Ni, 0,5-1,2% Co, dan 18- 20% S. Hasil olahan Nickel matte merupakan bahan baku nikel sulfat, yang digunakan sebagai bahan baku dalam prekursor baterai.
Selain itu, nickel matte (Ni3S2) dapat menghasilkan garam nikel. Garam nikel didapat melalui proses pelindian pada kondisi suhu kamar dengan media campuran larutan senyawa amonia dan senyawa nitrat.
4. Mixed Hydroxide Precipitate dan Mixed Sulfide Precipitation
Mixed Hydroxide Precipitate (MPH) dan Mixed Sulfide Precipitation (MSP) merupakan bahan utama komponen baterai lithium. Dikutip dari repository.uinjkt.ac.id, MPH merupakan campuran padatan hidroksida dari nikel dan kobalt melalui proses hidrometalurgi. Sementara MSP diproduksi dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) ke hidrogen sulfida.
MHP mengandung 34 – 55% Nikel (Ni) serta 1 – 4,5% Cobalt (Co). Sedangkan MSP biasanya memiliki kadar 55% Ni. Keduanya melewati proses hidrometalurgi hingga menjadi bahan baku pembuatan baterai.
5. Stainless Steel
Dirangkum dari eprints.umm.ac.id, Stainless Steel merupakan senyawa besi yang mengandung 10,5 persen Kromium. Zat ini membentuk protective layer (lapisan pelindung anti korosi) yang merupakan hasil oksidasi oksigen terhadap Krom yang terjadi secara spontan.
Stainless steel terbuat dari bijih besi, silikon, krom, karbon, nikel, mangan dan nitrogen. Stainless Steel digunakan dalam industri penerbangan dan alat-alat rumah tangga lainnya.
Pilihan editor: Melihat Proses Pengolahan Limbah Nikel Agar Tak Cemari Lingkungan