TEMPO.CO, Jakarta - Dyah Putri Nariswari atau akrab disapa Putri meraih predikat sebagai wisudawan terbaik di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk jenjang Sarjana pada Wisuda ke-128 ITS. Mahasiswa Departemen Teknik Informatika itu menamatkan studinya dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 4,00 atau sempurna. Putri akan diwisuda di hari keempat, tepatnya pada Ahad, 24 September 2023.
Putri memulai proses belajar S1 sejak 2019. Namun, Putri mengaku sempat tertinggal dibandingkan teman-temannya di masa awal perkuliahan. Sebab, ia tak paham betul mengenai pengkodean atau coding. Berbeda dengan kebanyakan teman-teman yang telah mendapatkan materi dasarnya sejak Sekolah Menengah Atas.
“Dulu, kalau teman saya bisa ngerjain satu soal coding selama satu jam, saya butuh waktu bahkan seharian untuk mengerjakan soal tersebut,” kata gadis asal Surabaya itu, melansir laman resmi ITS.
Ketertinggalan lain yang dirasakan Putri adalah perihal keaktifan pada kegiatan dan mencetak prestasi. Tak mau terus-menerus mengalami ketertinggalan, Putri meyakinkan dirinya untuk harus fokus dalam mencapai apa yang menjadi tujuannya berkuliah di ITS.
Tujuan Putri adalah menimba ilmu dan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya. Hingga akhirnya, perlahan-lahan ia berhasil mewujudkannya.
Berprestasi di bidang akademik, tak lantas membuat Putri menjadi mahasiswa yang pasif pada kegiatan nonakademik. Tahun pertama kuliah, Putri mengikuti magang di salah satu startup bernama Rindang, yang didirikan oleh mahasiswa ITS. Pengalaman itulah yang kemudian menjadi langkah awal nan penting dalam perjalanan Putri, meski pada awalnya ia merasa belum punya banyak kemampuan.
“Saat itu, saya belum punya pengalaman apapun dan teman-teman di sana (startup) membantu saya untuk berkembang dan belajar banyak hal,” kata Putri.
Setelahnya, Putri sempat mengikuti program magang di tiga tempat lain. Pada 2021, ia magang sebagai Data Analyst di Ternak Uang dan magang sebagai Software Development Engineer di Tokopedia pada 2022.
Masih pada 2022, Putri magang sebagai Risk Assurance di perusahaan ternama PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia. “Awalnya, saya tidak memiliki niatan khusus untuk mendaftar magang, tetapi pandemi membuat saya memiliki banyak waktu untuk mencoba banyak hal baru,” ujar gadis kelahiran tahun 2001 tersebut.
Putri juga mendapatkan sertifikasi internasional yang memperkuat keahliannya melalui kursus daring. Ada sertifikasi pelatihan cyber security dari CISCO dan cloud architecture dari Amazon Web Services (AWS). “Awalnya saya hanya tertarik dan ingin tahu lebih banyak tentang cyber security, sehingga saya mengambil kursus dari Digitalent Kominfo,” kata dia.
Putri juga merupakan awardee angkatan pertama pada program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di University of Pisa, Italia. Salah satu course yang diambilnya adalah Data Mining. Ia harus beradaptasi selama masa studi di sana karena model pembelajaran yang berbeda dengan semasa di ITS, di mana mereka lebih difokuskan pada praktik.
“Saya harus beradaptasi dengan metode pembelajaran yang berbeda dan lebih teoritis,” kata Putri.
Meskipun bersinar dengan kemilau prestasi, jalan Putri tak mulus begitu saja. Ia kerap mengalami penolakan dalam berbagai seleksi. Namun, ia tetap menjaga sikap positif dan menyadari bahwa tak semua kesempatan bisa diambilnya.
“Saya berusaha memanfaatkan setiap peluang yang ada. Jika saya diterima, saya selalu berusaha memberikan kontribusi maksimal untuk mempertahankan reputasi positif,” kata Putri.
Bagi Putri, proses perkuliahan bukanlah sebuah kompetisi yang bermuara pada menang dan kalah. Alih-alih bersaing, ia lebih memilih untuk berkolaborasi.
Selain kolaborasi, kemampuan beradaptasi menjadi kunci penting baginya. “Saya selalu mendorong teman-teman untuk belajar sambil menjalin hubungan sosial, karena belajar tidak harus dilakukan sendirian,” kata Putri.
Putri mengatakan rasa syukurnya berkuliah di ITS, karena mendapatkan banyak kesempatan untuk berkembang. Ia berharap, ilmu yang telah diperolehnya tak hanya disimpan untuk diri sendiri, melainkan dapat bermanfaat bagi orang lain.
Pilihan Editor: Inovasi Alat Buatan Mahasiswa ITS ini Bisa Monitor dan Filter Udara