Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profesor UNY Akui Lalai Kutip Artikel Tanpa Cantumkan Sumber untuk Bukunya

image-gnews
Ilustrasi membaca buku. Dok. Zenius
Ilustrasi membaca buku. Dok. Zenius
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Suwardi Endraswara, dosen bergelar profesor bidang Antropologi Sastra Jawa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat surat pengakuan yang diunggah di media sosial Senin, 18 September 2023.

Dalam surat itu, Suwardi mengakui telah mengutip isi artikel karya penulis M. Musthafa yang terbit pada 1997, yang berjudul Dekonstruksi Komunitas Sastra Madura Melalui Konsep Konsep Postmodernisme, tanpa mencantumkan sumber dan penulisnya. 

"Ya, benar (surat pengakuan itu dirinya yang membuat)," kata Suwardi saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu, 21 September 2023. 

Bagian artikel milik Musthafa yang dicuplik itu dimasukkan Suwardi dalam tulisan bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Postmodernisme Sastra : Penafsiran, Pengejaran, dan Permainan Makna yang terbit tahun 2016. Terutama di halaman 13-14.

Suwardi pun menyadari kesalahannya. Unggahan surat Suwardi itu ada yang menudingnya, sebagai bentuk pengakuan plagiarisme dalam dunia pendidikan. Gelar profesor yang disandang Suwardi juga didesak untuk dicopot karena kelalaiannya itu. 

Dalam surat itu, Suwardi sendiri telah meminta maaf secara terbuka kepada penulis asli artikel itu, yakni
M. Mushthafa. "Melalui surat elektronik ini, izinkan saya meminta maaf yang setulus-tulusnya atas kesalahan saya yang mengutip bagian dari tulisan berjudul Dekonstruksi Komunitas Sastra Madura Melalui Konsep-Konsep Postmodernisme karya Bapak M. Musthafa tanpa mencantumkan sumber," kata dia.

Suwardi mengatakan artikel Musthafa yang diterbitkan pada blog rindupulang.id/1997/03, Jumat, 14 Maret 1997 itu memang sangat inspiratif dan visioner karena memuat wawasan postmodernisme sastra. "Sehingga saya nukil di dalam buku berjudul Metodologi Penelitian Posmodernisme Sastra; Penafsiran, Pengejaran, dan Pemainan Makna yang diterbitkan penerbit Yogyakarta CAPS tahun 2016," kata dia.

"Saya menyadari setelah membaca kembali, ternyata saya belum menyebutkan penulis, baik di dalam teks maupun dalam daftar pustaka," kata Suwardi. "Hal ini, saya sesali yang sedalam-dalamnya sebagai suatu kekhilafan, yang dapat mengganggu perhatian dan kenyamanan para pembaca."

Suwardi mengatakan ketidaktelitian itu ia ketahui dari beberapa teman
yang menggunakan media sosial Twitter (kini X). "Sebab saya sendiri sampai informasi itu saya dapatkan memang tidak memiliki media Twitter, sehingga mohon maaf atas segala keterlambatan saya dalam merespon tulisan mas Farisi AL tanggal 17-19 Agustus 2023," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sekali lagi atas nama pribadi saya mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada mas Farisi AL yang telah memberikan peringatan, kritik, dan saran yang sangat berharga," ujar Suwardi. "Untuk itu, dengan rendah hati, izinkanlah secara pribadi, saya mengakui seluruh kesalahan tersebut sebagai tindakan yang tidak terpuji, sehingga dengan setulus-tulusnya."

Suwardi mengatakan kesalahannya itu dilakukan tanpa kesengajaan sedikitpun, sehingga ia tidak mencantumkan nama penulis artikel di bagian teks dan daftar pustaka. "Untuk itu, saya benar-benar menyesal dan berupaya keras untuk memperbaiki buku termaksud pada edisi selanjutnya, serta menjadikan refleksi diri atas kekhilafan ini untuk belajar menulis dalam koridor yang benar," kata dia.

Dalam surat itu, Suwardi meminta maaf tidak hanya kepada penulis artikel M. Mushthafa dan pengkritik-nya, yakni Farisi AL. "Saya juga meminta maaf kepada segenap pimpinan Universitas Negeri Yogyakarta tempat penulis mengabdikan diri sebagai pengajar dan belajar menulis buku," kata dia 

Suwardi juga meminta maaf kepada segenap dewan pakar dan anggota HISKI dan Pimpinan penerbit Caps
Yogyakarta, pembaca buku, mahasiswa.dan berbagai pihak.

Respona UNY 

Rektor UNY Sumaryanto pun menyatakan sampai saat ini belum mengambil langkah apapun terkait munculnya kasus ini. "Mohon maaf, untuk (surat pengakuan Suwardi ini kami) akan mengundang dulu yang bersangkutan, juga Dekan FBS dan Ketua Senat FBS untuk kami mintai informasi terkait hal tersebut," kata dia.

Saat ditanya apakah Suwardi sementara akan diistirahatkan dari aktivitasnya di kampus, Sumaryanto belum dapat memberi kepastian itu. "Kami harus klarifikasi dulu ke Dekan dan Ketua Senat serta Wakil Rektor terkait untuk mengatasi permasalahan tersebut," kata dia.

Pilihan Editor: Cerita Dyana, Lulus D4 Teknik Otomotif UNY Sebagai Wisudawan Termuda

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Buruh Pabrik Raih IPK Tertinggi di UNY, Sempat Gamang Cari Kerja atau Kuliah

2 hari lalu

Elin Kartika yang mendapatkan indek prestasi kumulatif tertinggi untuk jenjang sarjana 3,95 berpredikat Cumlaude. Dok.UNY
Anak Buruh Pabrik Raih IPK Tertinggi di UNY, Sempat Gamang Cari Kerja atau Kuliah

Sebelum mendaftar dan diterima di UNY, dia sempat disarankan ayahnya untuk bekerja saja. Beban ekonomi bertambah karena pandemi.


Sosok Sulistyowati Irianto Guru Besar FH UI Pendukung Putusan MK

13 hari lalu

Prof Sulistyawati Irianto Guru Besar FH UI. Foto: FHUI
Sosok Sulistyowati Irianto Guru Besar FH UI Pendukung Putusan MK

Sulistiyowati Irianto Guru Besar FH UI ikut menyuarakan poin-poin mengenai upaya kawal putusan MK dalam aksi unjuk rasa di Gedung MK.


Lolos Seleksi Pilrek UI, Ini Komitmen Profesor Termuda di Fakultas Teknik

15 hari lalu

Ilustrasi Kampus Universitas Indonesia 2022. (DOK. HUMAS UI)
Lolos Seleksi Pilrek UI, Ini Komitmen Profesor Termuda di Fakultas Teknik

Dari sembilan kandidat internal di Pemilihan Rektor UI, empat di antaranya berasal dari Fakultas Teknik.


Profesor ITB Bikin Serum Anti-aging dari Membran Cangkang Telur

26 hari lalu

Ilustrasi - Cangkang telur. Mahasiswa UNY ciptakan masker wajah dari cangkang telur. dok. KOMUNIKA ONLINE
Profesor ITB Bikin Serum Anti-aging dari Membran Cangkang Telur

Pada cangkang telur terdapat asam hialuronat yang menjadi salah satu komponen penting dalam produk kosmetik.


Keluarga Korban Pesawat Jatuh di Brasil Berkumpul untuk Identifikasi Jasad

28 hari lalu

Pemandangan drone menunjukkan orang-orang bekerja di lokasi kecelakaan pesawat di Vinhedo, Sao Paulo, Brasil, 10 Agustus 2024. Reuters/Carla Carniel
Keluarga Korban Pesawat Jatuh di Brasil Berkumpul untuk Identifikasi Jasad

Pesawat turboprop bermesin ganda ATR 72 yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Brasil Voepass membawa 58 penumpang dan empat awak.


Viral BEM UNY Alami Kekerasan Saat Orasi tentang Gerakan di Acara Pengenalan Mahasiswa Baru

32 hari lalu

Ilustrasi kekerasan. shutterstock.com
Viral BEM UNY Alami Kekerasan Saat Orasi tentang Gerakan di Acara Pengenalan Mahasiswa Baru

BEM UNY diduga mengalami kekerasan saat sedang berorasi tentang gerakan mahasiswa saat berlangsungnya pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru.


Hasil Seleksi Mandiri CBT UNY 2024 Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Mengeceknya

40 hari lalu

Universitas Negeri Yogyakarta. Kredit: UNY
Hasil Seleksi Mandiri CBT UNY 2024 Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Mengeceknya

UNY akan mengumumkan hasil Seleksi Mandiri UNY 2024 CBT domisili pada hari ini 30 Juli 2024, pukul 20.00 WIB.


Kemendikbudristek Jelaskan Kriteria Asesor dalam Proses Pengajuan Guru Besar

48 hari lalu

Direktur Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Lukman. ANTARA/Muhammad Zulfikar
Kemendikbudristek Jelaskan Kriteria Asesor dalam Proses Pengajuan Guru Besar

Kemendikbudristek mengatakan hasil desk evaluasi mencatat sebanyak 253 orang calon asesor yang akan mengikuti tes asesmen


Agar Skandal Guru Besar Tak Terulang, Kemendikbudristek Cegah dengan Sosialiasi Aturan

48 hari lalu

Direktur Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Lukman. ANTARA/Muhammad Zulfikar
Agar Skandal Guru Besar Tak Terulang, Kemendikbudristek Cegah dengan Sosialiasi Aturan

Kemendikbudristek mengimbau kepada masyarakat yang memiliki bukti dugaan pelanggaran pengajuan guru besar dapat melaporkannya


Syarat Pengajuan Guru Besar Tak Berubah, Kemendikbudristek Hanya Gunakan Screening Awal

48 hari lalu

Para politikus dan dosen berlomba mendapatkan guru besar dan profesor. Mereka melakukannya dengan cara culas: memakai jurnal predator dan bersekongkol dengan para asesor di Kementerian Pendidikan.
Syarat Pengajuan Guru Besar Tak Berubah, Kemendikbudristek Hanya Gunakan Screening Awal

Kemendikbudristek menyatakan persyaratan pengajuan guru besar tidak ada perubahan, meski banyak menemukan pelanggaran di tahun sebelumnya.