Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Guru Besar Unair Jadi Dokter Forensik 18 Tahun, Tangani Kasus Mutilasi Kenjeran Hingga Brigadir J

Reporter

image-gnews
Guru besar Ilmu Forensik Unair Ahmad Yudianto. Dok. Unair
Guru besar Ilmu Forensik Unair Ahmad Yudianto. Dok. Unair
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak 1997, Ahmad Yudianto telah menjalani karir sebagai dokter. Perjalanan kariernya berubah setelah Guru Besar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedoktera Universitas Airlangga (Unair) itu memilih untuk melanjutkan pendidikan sebagai forensik.

“Waktu itu saya tidak memiliki rencana untuk sekolah lagi, posisi saat itu belum jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga,” kata Yudi dikutip dari laman Unair, Senin, 25 September 2023.

Yudi memilih spesialisasi forensik dengan alasan masih ingin menjalankan praktik. “Saat itu saya berpikir spesialisasi apa yang praktiknya tidak dibatasi. Akhirnya saya memilih dokter forensik,” kata dia. Yudi resmi melanjutkan pendidikannya pada 2001 dan menjalankan tugas pada 2005.

Perkembangan dokter forensik

Saat Yudi masih menjadi dokter muda, menurut dia, Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal hanya berfokus untuk mengidentifikasi jenazah. Namun saat ini ilmu itu mengalami perkembangan. Ia mengatakan bahwa Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal merupakan ilmu yang membantu aparat untuk menegakkan hukum di Indonesia.

“Dulu Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal hanya mengurusi jenazah tapi sekarang tidak. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal mengalami perkembangan yang cepat,” kata Yudi.

Menurut Yudi, seorang dokter forensik tidak hanya mampu mengidentifikasi sosok manusia yang telah kehilangan nyawa, mereka bisa membantu untuk mengungkap peristiwa penganiayaan dan sejenisnya. “Ilmu mulai mengalami perkembangan, jadi dokter forensik tidak hanya mengurusi jenazah yang masuk ke dalam patologi forensik. Sekarang sudah ada juga yang namanya Divisi Odontologi Forensik yang memeriksa DNA,” ujarnya.

Karena itu, Yudi menyebut ilmu ini makin diminati oleh dokter umum untuk program spesialisasinya. “Sekarang sudah banyak PPDS yang mengambil Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Dulu setiap tahun hanya satu orang. Tapi sekarang dalam setahun bisa enam hingga tujuh orang,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Yudi, tidak ada kriteria khusus bagi seseorang yang ingin melanjutkan karier sebagai dokter forensik. Ia hanya berpesan kepada mereka yang ingin belajar ilmu ini untuk memahami ilmu hukum.

“Bedanya ilmu ini sedikit banyak harus bisa belajar hukum pidana karena akan membantu dalam menjalankan tugas,” kata Yudi.

Selama bertugas di dunia kedokteran forensik hampir 18 tahun, Yudi telah benyak menangani kasus. Ia pun menyebut hampir semuanya memberi pengalaman yang berkesan.

“Menurut saya semua kasus yang saya tangani memberikan pengalaman yang menarik. Senang rasanya apabila saya melakukan sebuah pekerjaan dan bisa membantu penyidik mengungkap tindak pidana,” ujar Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran UNAIR tersebut.

Yudi pernah terlibat sebagai konsultan pada autopsi ulang kasus Brigadir J. Ia juga berperan dalam mengungkap kasus jenazah mutilasi yang ditemukan di Kenjeran, Surabaya beberapa waktu lalu.

Pilihan Editor: Mahasiswa D4 Pengobat Tradisional Unair Gunakan Warisan Leluhur Atasi Stunting di Desa

Catatan: Judul ini mengalami perubahan pada 27 September 2023, sebelumnya tertulis "Kisah Guru Besar Unair Jadi Dokter Forensik 18 Tahun, Terlibat Kasus Mutilasi Kenjeran hingga Brigadir J" diubah menjadi "Kisah Guru Besar Unair Jadi Dokter Forensik 18 Tahun, Tangani Kasus Mutilasi Kenjeran hingga Brigadir J". Terima kasih

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Guru Besar UI Beri Solusi Fenomena Makanan Tersisa di Indonesia

3 hari lalu

Volunteers collect leftover pastries that are still edible so they can be distributed to those in need. (Garda Pangan)Credits Garda Pangan / Instagram CC by 2.0
Guru Besar UI Beri Solusi Fenomena Makanan Tersisa di Indonesia

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Prof Bambang Wispriyono mengatakan food waste terbagi menjadi tiga.


Indonesia Dinilai Bisa Adopsi 100 Juta Kendaraan Listrik

5 hari lalu

Sebuah kendaraan listrik sedang mengisi daya di SPKLU Gambir, Jakarta, 19 Juli 2022. TEMPO/Wawan Priyanto
Indonesia Dinilai Bisa Adopsi 100 Juta Kendaraan Listrik

Indonesia dinilai berpotensi mengadopsi 100 juta unit kendaraan listrik di masa mendatang. Simak informasi lengkapnya di sini:


Mengenal Program S2 Media dan Komunikasi Unair: Beasiswa hingga Kurikulum

6 hari lalu

Kampus Unair. Istimewa
Mengenal Program S2 Media dan Komunikasi Unair: Beasiswa hingga Kurikulum

Berdiri sejak 2003, program magister Media dan Komunikasi Unair ini berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unair.


Guru Besar UNS Soroti Konflik Palestina Israel Lewat Pementasan Wayang

6 hari lalu

Gus Pur pentas pada kegiatan The 5th ICIR 2023 di Kampus UNS Solo, Jawa Tengah, Kamis 30 November 2023. ANTARA/HO-Humas UNS
Guru Besar UNS Soroti Konflik Palestina Israel Lewat Pementasan Wayang

Gubes UNS Agus Purwantoro, menyoroti konflik yang terjadi di Palestina melalui pementasan Wayang Godhong.


Unand Kukuhkan 5 Guru Besar, Ketua Dewan Profesor: Harus Cari Jaringan Dunia Industri

6 hari lalu

Universitas Andalas. Istimewa
Unand Kukuhkan 5 Guru Besar, Ketua Dewan Profesor: Harus Cari Jaringan Dunia Industri

Hal tersebut disampaikan Marlina usai pengukuhan lima guru besar Unand dari tiga fakultas berbeda.


Kukuhkan 42 Guru Besar Baru, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Jumlah Profesor Terbanyak

7 hari lalu

Kampus UIN Jakarta. Dok. UIN Jakarta
Kukuhkan 42 Guru Besar Baru, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Jumlah Profesor Terbanyak

Rektor UIN Jakarta Asep Saepudin Jahar menyampaikan kebanggaan dan apresiasinya atas pengukuhan 42 guru besar baru.


Guru Besar UGM: Nyamuk Wolbachia Efektif Ketika Capai 60 Persen Populasi

7 hari lalu

Masa dari Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di depan Kementrian Kesehatan RI, Kuningan, Jakarta, Selasa, 28 November 2023. Dalam aksinya masa menolak program Kemenkes RI soal penyebaran jutaan nyamuk Wolbachia yang dianggap menyebabkan Demam Berdarah Dengue dan merusak ekosistem karena belum terbukti keberhasilanya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Guru Besar UGM: Nyamuk Wolbachia Efektif Ketika Capai 60 Persen Populasi

Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Adi Utarini mengemukakan inovasi nyamuk wolbachia efektif menekan replikasi virus dengue.


Eco-chop, Inovasi Wadah Makanan Ramah Lingkungan Buatan Mahasiswa Unair

10 hari lalu

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga kembali mencetak juara pada bidang kewirausahaan. Dok.Unair
Eco-chop, Inovasi Wadah Makanan Ramah Lingkungan Buatan Mahasiswa Unair

Tim mahasiswa Unair meraih juara I pada bidang manufaktur dan teknologi terapan dalam KMI Awards Puspresnas 2023.


Dosen HI Unair Setuju Boikot Terhadap Israel, Tapi Ingatkan Bagai Pisau Bermata Dua

12 hari lalu

Probo Darono Yakti, M.Hub.Int. dosen Hubungan Internasional Unair. Foto dok. Pribadi
Dosen HI Unair Setuju Boikot Terhadap Israel, Tapi Ingatkan Bagai Pisau Bermata Dua

Dosen HI Unair Probo Darono setuju adanya boikut terhadap produk terafiliasi Israel, namun ia pun mengingatkan langkah ini bagai pisau bermata dua.


Gencatan Senjata Tak Jamin Israel Hentikan Serangan, Dosen Unair: Kerahkan Pasukan Perdamaian PBB

12 hari lalu

Jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel dimakamkan di kuburan massal, setelah mereka diangkut dari rumah sakit Al Shifa di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 22 November 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Gencatan Senjata Tak Jamin Israel Hentikan Serangan, Dosen Unair: Kerahkan Pasukan Perdamaian PBB

Menurut dosen Unair, pasukan perdamaian PBB sebaiknya diterjunkan ke Gaza untuk hentikan pembantaian setelah gencatan senjata selesai.