Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Telkom University Kelola Sampah Mandiri 5 Ton Per Hari

image-gnews
Insinerator atau alat pembakaran sampah buatan Telkom University yang dinamakan Telurator. (Dok.Tel-U)
Insinerator atau alat pembakaran sampah buatan Telkom University yang dinamakan Telurator. (Dok.Tel-U)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama tiga tahun terakhir ini Telkom University di Bandung mengolah sampah secara mandiri di dalam area kampus. Produksi sampah yang dihasilkan dari kampus itu, termasuk dari asrama mahasiswa, mencapai lima ton per hari.

“Sebanyak dua ton sampah organik, tiga ton sampah anorganik,” kata Kepala Bagian Maintenance and Sustainability Telkom University, Deni Wahyu, Senin, 25 September 2023.

Di kampus seluas 48 hektare itu ada sekitar 23 ribu mahasiswa dan 1.300 karyawan tenaga kependidikan serta dosen. Pengumpulan sampah dilakukan oleh empat orang petugas kebersihan yang dilengkapi armada mobil pengangkut. Sampah organik yang terkumpul diolah lima orang, dan empat petugas lain mengolah sampah anorganik. 

Petugas kebersihan itu masih harus memilah sampah karena buangan sampah dari sivitas akademika kampus masih bercampur. Di tiap fakultas, menurut Deni, sudah disediakan tempat sampah dengan tiga jenis yang berbeda. “Cuma mungkin budaya membuang sampahnya masih campur-campur,” ujarnya.

Sampah organik seperti dari dedaunan dan makanan sisa rapat atau buangan kantin  diolah menjadi kompos dan pelet yang dicampur dedak dan bekatul untuk makanan ternak seperti unggas dan ikan.

Sementara untuk limbah anorganik hasil pemilahan, hasilnya dikumpulkan sepekan sekali untuk dijual ke pengepul. Misalnya limbah plastik berbahan Polyethylene terephthalate atau PET, plastik yang kerasnya seperti ember, kardus, kertas, dan kresek.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sampah yang tidak laku dijual seperti kresek basah atau terkena minyak, Styrofoam, dibakar di tiga unit mesin insinerator buatan dosen Telkom University buatan 2010. Sampah yang dibakar sebanyak 40 persen dari total limbah. Pembakaran setiap hari sebanyak satu ton. “Debu hasil pembakaran diolah sebagai pot bunga dicampur dengan semen,” ujar Deni. 

Menurutnya, sudah ada kebijakan rektorat terkait persoalan sampah atau green campus dan kampanye pengurangan sampah ke kalangan mahasiswa baru. Misalnya membuang sampah pada tempatnya dan air minum menggunakan botol sendiri atau tumbler. Dia berharap ada perubahan budaya soal sampah di kalangan sivitas akademika dan kebijakan baru, misalnya untuk mengurangi sampah.

Deni mencontohkan makanan ringan dan berat untuk rapat tidak lagi memakai kotak kardus. “Alangkah baiknya seperti prasmanan di hotel itu potensinya sampahnya sedikit,” kata dia.

Adapun sampah sisa makanan per hari hampir 200 kilogram. Menurutnya, soal sampah sisa makanan tidak lagi menjadi masalah karena sudah terurai, seperti untuk pakan ternak dan maggot atau belatung.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IDNFT Berkolaborasi dengan Telkom University untuk Merintis Integrasi Web3 dan NFT di Kampus

1 hari lalu

IDNFT di Telkom University Bandung
IDNFT Berkolaborasi dengan Telkom University untuk Merintis Integrasi Web3 dan NFT di Kampus

IDNFT yang merupakan komunitas Web3 dan NFT terbesar di Indonesia sukses menyelenggarakan program Web3 on Campus di Telkom University, Bandung.


SAI Hijau Serap Habis Sampah Bandara Soekarno-Hatta Jadi Cuan

1 hari lalu

Aktivitas komunitas SAI Hijau di Kota Tangerang yang berhasil tembus hingga pasar ekspor. Dengan konsep zero waste to landfill, komunitas ini dipercaya mengelola dan mengolah sampah Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 30 ton per hari selama 3 tahun.  (TEMPO/Muhammad Iqbal)
SAI Hijau Serap Habis Sampah Bandara Soekarno-Hatta Jadi Cuan

Usung zero waste to landfill, Komunitas SAI Hijau diminta mengelola sampah domestik Bandara Soekarno-Hatta selama tiga tahun ke depan.


Libatkan Pelaku Wisata, Yogyakarta Tekan Potensi Darurat Sampah akibat Limbah Makanan

11 hari lalu

Ilustrasi makanan tak habis. (REUTERS)
Libatkan Pelaku Wisata, Yogyakarta Tekan Potensi Darurat Sampah akibat Limbah Makanan

Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan, limbah makanan menyumbang angka cukup signifikan yang bisa memicu situasi darurat sampah.


BRI Ajak Masyarakat Tepi Sungai Citarum Kelola Sampah

12 hari lalu

BRI Ajak Masyarakat Tepi Sungai Citarum Kelola Sampah

Ajak Masyarakat Tepi Sungai Citarum Kelola Sampah, Kolabs Yayasan Bening Saguling & BRI Peduli


Telkom University dan University of Wollongong Bikin Sistem Pemantauan Banjir Rob Berbasis AI

13 hari lalu

Warga berjalan melewati banjir rob di Slamaran, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin, 1 Juni 2020. Banjir rob di pesisir utara Pekalongan ini mencapai ketinggian antara 10-50 centimeter. ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Telkom University dan University of Wollongong Bikin Sistem Pemantauan Banjir Rob Berbasis AI

Sistem itu akan diterapkan di tiga kota di Jawa Tengah yang rentan banjir rob.


Jaga Wisata Nyaman Jelang Akhir Tahun, Sleman Punya Jurus Baru Atasi Darurat Sampah

14 hari lalu

Destinasi wisata Tebing Breksi di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dok. Pemda Sleman
Jaga Wisata Nyaman Jelang Akhir Tahun, Sleman Punya Jurus Baru Atasi Darurat Sampah

Sleman yang punya banyak destinasi wisata diprediksi bakal disambangi jutaan pelancong pada libur akhir tahun, otomatis meningkatkan volume sampah.


Pj Wali Kota Bekasi Ingin Kerja Sama TPST Bantargebang Harus Saling Menguntungkan

19 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran melakukan proses pendinginan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Minggu 29 Oktober 2023. Menurut penuturan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta luas TPST zona 2 yang terdampak 2 sampai dengan 3 hektar dan proses pendinginan masih berlangsung hingga malam hari ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Pj Wali Kota Bekasi Ingin Kerja Sama TPST Bantargebang Harus Saling Menguntungkan

Kerugian nyata yang ditimbulkan TPST Bantargebang di Bekasi adalah pencemaran lingkungan, ancaman penyakit dan estetika.


Ini Arti 5 Warna Tempat Sampah, Beda untuk Sampah Organik dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun

19 hari lalu

Ilustrasi tempat sampah. Foto: easy2buyusa
Ini Arti 5 Warna Tempat Sampah, Beda untuk Sampah Organik dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun

Warna pada tempat sampah memiliki arti masing-masing. Berikut 5 warna tempat sampah dan peruntukannya.


Daftar 10 Provinsi Penghasil Sampah Terbanyak 2022, Peringkat 3 Besar: Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat

20 hari lalu

Petugas Pemadam Kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar gunungan sampah di TPA Putri Cempo, Solo, Jawa Tengah, Ahad, 17 September 2023. Kebakaran tersebut diduga karena cuaca panas yang memicu gas metan di dalam sampah, sedangkan luasan gunungan sampah yang terbakar diperkirakan mencapai dua hektar. ANTARA/Mohammad Ayudha
Daftar 10 Provinsi Penghasil Sampah Terbanyak 2022, Peringkat 3 Besar: Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat

Jawa Tengah menjadi penghasil sampah terbanyak disusul, Jawa Timur dan Jawa Barat. Berikut daftar 10 provinsi dengan jumlah sampah terbanyak 2022.


Bandung Gulirkan Padat Karya Pengolahan Sampah Organik, Rekrut 604 Orang

20 hari lalu

Gunungan sampah menumpuk di pinggir jalan dan menutup sebagian besar area TPS Tegallega, Bandung, Kamis, 12 Oktober 2023.  Zona pembuangan darurat di TPA Sarimukti terancam kembali lumpuh tahun depan jika tak ada solusi pengurangan dan pemilahan sampah sejak dari skala rumah. TEMPO/Prima mulia
Bandung Gulirkan Padat Karya Pengolahan Sampah Organik, Rekrut 604 Orang

Kota Bandung menggulirkan program padat karya pengolahan sampah organik dalam upaya menghadirkan peluang kerja sekaligus menangani sampah.