Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dibuka 2024, Observatorium Nasional di Timau Bakal Batasi Pengunjung

image-gnews
Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Observatorium Nasional yang baru dibangun di Timau, Nusa Tenggara Timur, diperkirakan akan membuka kunjungan publik pada 2024. Namun, menurut Koordinator Stasiun Observatorium Nasional Kupang – BRIN, Abdul Rachman, jumlah pengunjung akan sangat dibatasi.

“Di Timau mungkin akan lebih ketat lagi daripada di Observatorium Bosscha,” katanya di acara daring Dialog Obrolan Fakta Ilmiah Populer dalam Sains Antariksa, Senin, 25 September 2023.

Pembatasan kunjungan publik, menurutnya, lazim dilakukan pada observatorium besar seperti di Amerika Serikat dan Eropa. Sejauh ini, Badan Riset Inovasi Nasional atau BRIN belum selesai membahas prosedur untuk menerima kunjungan masyarakat. Pembahasan lain terkait penggunaan fasilitas peneropongan bintang bagi astronom amatir serta perkuliahan mahasiswa. “Untuk mahasiswa Indonesia saya pikir mungkin lebih tepat menggunakan teleskop yang lebih kecil dulu. Bertahap,” ujarnya.

Di Observatorium Nasional Timau, kata Abdul Rachman, BRIN tidak hanya memasang teleskop yang berukuran besar dengan diameter 3,8 meter. Beberapa teleskop kecil dengan ukuran 50 dan 100 sentimeter juga akan disiapkan.

“Di kemudian hari terbuka juga kesempatan untuk dosen dan mahasiwa bikin proposal untuk diseleksi, kita nilai apakah layak atau tidak menggunakan teleskop yang besar,” kata dia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu akan dibangun pusat sains bagi pelajar di kantor pusat operasional yang berlokasi di area bendungan Tilong. Berbagai alat peraga belajar yang tidak hanya soal astronomi akan disiapkan. Di tempat itu juga, menurut Abdul Rachman, pengunjung dari kalangan umum nantinya bisa melihat kegiatan di Observatorium Nasional Timau. “Termasuk oleh para periset atau apa pun yang bisa dibagikan ke masyarakat,” ujarnya.

Lokasi kunjungan ke Tilong itu, menurutnya, lebih dekat dari pusat kota, sekitar 30 menit dari Kupang. Dibandingkan jika pengunjung harus ke Observatorium Nasional Timau yang berjarak tempuh sekitar tiga jam ke arah timur laut. “Kemungkinan juga tidak bisa masuk karena antri atau batasan jadi bisa lihat dari Tilong,” kata Abdul Rachman.

Berada di ketinggian sekitar 1.300 meter dari permukaan laut, Observatorium Nasional Timau memiliki teleskop terbesar di Asia Tenggara. Ukuran diameternya 3,8 meter, melampaui teleskop di Thailand yang berukuran 2,4 meter. Wahana riset astronomi baru itu didirikan untuk melengkapi Observatorium Bosscha yang berada di Lembang, Jawa Barat.

 Pilihan Editor: KJP Plus Milik Siswa Terlibat Tawuran di Jakbar Dicabut, Ini Pesan dari Pemkot untuk Orang Tua

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Resep Mudah Membuat 3 Varian Sei Sapi, Menu Khas Nusa Tenggara Timur

8 hari lalu

sei sapi. Cookpad
Resep Mudah Membuat 3 Varian Sei Sapi, Menu Khas Nusa Tenggara Timur

Se'i atau Sei Sapi menjadi kuliner andalan dari Nusa Tenggara Timur yang banyak dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Simak resepnya.


Kisah Sinar Gamma di Luar Galaksi Bima Sakti Ganggu Atmosfer Bumi

13 hari lalu

Ledakan terkuat di luar angkasa yang pernah teramati. Semburan sinar gamma GRB221009A tersebut adalah titik merah muda yang ada di pusat atau tengah gambar. Northwestern Univ
Kisah Sinar Gamma di Luar Galaksi Bima Sakti Ganggu Atmosfer Bumi

Semburan sinar gamma di galaksi jauh mengganggu atmosfer bagian atas bumi.


PVMBG Rekam Ada 2 Erupsi Gunung Ili Lewotolok di Lembata NTT

17 hari lalu

Gunung Ili Lewotolok mengeluarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 400 meter yang mengarah ke barat laut di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur, Sabtu, 21 Oktober 2023. (ANTARA/HO-PVMBG)
PVMBG Rekam Ada 2 Erupsi Gunung Ili Lewotolok di Lembata NTT

PVMBG merekam ada dua aktivitas erupsi berupa semburan abu vulkanik yang keluar dari kawah Gunung Ili Lewotolok di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur.


Gempa Magnitudo 6,6 Guncang NTT, Kantor Gubernur dan Bupati Kupang Rusak

26 hari lalu

Potongan video menunjukkan gambar kantor Bupati Kupang mengalami kerusakan akibat gempa Kamis, 2 November 2023, pukul 04.04.45 WIB. (Istimewa)
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang NTT, Kantor Gubernur dan Bupati Kupang Rusak

Kantor Gubernur NTT dan Bupati Kupang rusak akibat gempa bermagnitudo 6,6 yang mengguncang wilayah itu pada Kamis pagi tadi.


7 Tempat Wisata Lembang Bandung yang Cocok untuk Healing

33 hari lalu

Airy lodge maribaya lembang
7 Tempat Wisata Lembang Bandung yang Cocok untuk Healing

Ini rekomendasi wisata Lembang yang cocok jadi tempat wisata keluarga ataupun bersama teman. Mulai dari wisata alam hingga wisata air.


Telusuri Misteri Kampung Adat Nusantara: Baduy, Kampung Ciptagelar hingga Cikondang

57 hari lalu

Warga baduy dalam melintasi jembatan bambu diperkampungan Baduy luar, Lebak, Banten, 17 April 2016. Banyaknya turis lokal yang berdatangan tidak membuat Suku Baduy meninggalkan kemurnian warisan budayanya. Tempo/ Aditia Noviansyah
Telusuri Misteri Kampung Adat Nusantara: Baduy, Kampung Ciptagelar hingga Cikondang

Berikut beberapa kampung adat yang bisa Anda kunjungi, antara lain di kampung Baduy, kampung ciptagelar hingga Cikondang


Pemasangan Teleskop Baru Observatorium Nasional Timau di NTT Tunggu Teknisi Jepang

26 September 2023

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Pemasangan Teleskop Baru Observatorium Nasional Timau di NTT Tunggu Teknisi Jepang

Pemasangan cermin teleskop Observatorium Nasional Timau di Nusa Tenggara Timur belum rampung.


Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

27 Agustus 2023

Gunung es di Pluto. (newsweek.com)
Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

Pluto ditemukan pada 1930. Penemuan tersebut menjadi berita utama di seluruh dunia.


Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

15 Agustus 2023

Dua ekor anak komodo (Varanus komodoensis) berada di dalam kandang exhibit saat acara pemberangkatan komodo menuju habitat aslinya di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 14 Agustus 2023. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan TSI Bogor dan PT Smelting memberangkatkan sebanyak 6 ekor komodo yang merupakan hasil pengembangbiakan di TSI Bogor. ANTARA/Arif Firmansyah
Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

Komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikategorikan sebagai spesies rentan dalam daftar IUCN Red List.


Pembangunan Observatorium Timau Capai 55 Persen, Diharapkan Selesai Tahun Ini

29 Juli 2023

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Pembangunan Observatorium Timau Capai 55 Persen, Diharapkan Selesai Tahun Ini

Tonggak penting dalam proyek pembangunan Observatorium Timau dimulai pada 7 Oktober 2015.