Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

image-gnews
Gerhana Bulan terlihat di Bangkok, Thailand, 8 November 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha
Gerhana Bulan terlihat di Bangkok, Thailand, 8 November 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa gerhana bulan dan tiga hujan meteor akan mewarnai fenomena astronomi pada Oktober 2023. Menurut penggiat astronomi dari Komunitas Langit Selatan Bandung Avivah Yamani, gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023. “Gerhananya sedikit Bulan yang tertutup bayangan umbra Bumi,” ujarnya, Rabu, 4 Oktober 2023.

Menurutnya, gerhana bulan itu bisa diamati di Indonesia. Selain itu juga di wilayah Amerika Timur, Eropa, Afrika, Asia, dan Australia. Di Indonesia, gerhana bulan itu berlangsung dari pukul 01.01 hingga 05.26  WIB. Fase gerhana sebagian itu dimulai dari pukul 02.35 sampai 03.52. “Puncaknya terjadi  29 Oktober dini hari pukul 03.14 WIB,” kata Avivah.  

Khusus wilayah Papua, gerhana bulan sebagian itu masih bisa terlihat pada fase akhir sebelum Bulan terbenam di ufuk barat. Sementara sebagian wilayah Jawa bagian barat dan Sumatera bisa menyaksikan seluruh proses gerhana bulan itu.

Dari informasi Observatorium Bosscha, gerhana bulan sebagian ini merupakan fenomena masuknya sebagian piringan Bulan ke dalam umbra atau bayangan gelap Bumi, dan sebagian lainnya berada pada penumbra atau bayangan samar Bumi.

Selain itu, menurut Avivah, ada beberapa fenomena astronomi lain pada Oktober, seperti tiga hujan meteor. Dari laman Langit Selatan, hujan meteor Draconid akan berlangsung pada 6-10 Oktober 2023. Saat waktu puncaknya pada 9 Oktober, akan meluncur sekitar 10 meter per jam. Hujan meteor Draconid itu berasal dari sisa debu komet 21P Giacobini-Zinner.

Hujan meteor ini bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai rasi bintang Draco terbenam pukul 21.32 WIB. Sementara Bulan baru terbit pukul 01.47 WIB. Posisi rasi bintang itu berada di arah barat laut–utara dan posisinya cukup rendah dari horison. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu pada 10 Oktober merupakan puncak hujan meteor Taurid yang berlangsung sejak 28 September hingga 2 Desember 2023. Jumlah meteornya relatif sedikit, yaitu kurang dari lima per jam dengan bentuk seperti bola api. Kecepatan meteornya ditaksir 28 kilometer per detik.

Hujan meteor Taurid berasal dari butiran debu Asteroid 2004 TG10 dan sisa debu Komet 2P Encke. Muncul dari rasi bintang Taurus, hujan meteor itu bisa diamati setelah Matahari terbenam. Adapun rasi bintang Taurus terbit di arah timur pada pukul 19.04 WIB sampai menjelang fajar hingga terbenam di barat.

Kemudian ada hujan meteor Orionid yang waktu puncaknya terjadi pada 21-22 Oktober 2023. Hujan meteor yang berasal dari sisa debu komet Halley itu berlangsung sejak 26 September hingga 22 November 2023. Sesuai namanya, hujan meteor Orionid tampak muncul dari rasi Orion si Pemburu yang berada di arah timur–timur laut.

Saat malam puncak, sebanyak 25 meteor akan melesar per jam dengan laju 66 kilometer per detik. Radian hujan meteor Orionid terbit pada pukul 22.16 WIB sampai menjelang fajar.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

20 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.


Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

25 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.


Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

26 hari lalu

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.


Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

27 hari lalu

Gambaran orbit elips komet 12P/Pons-Brooks yang akan melontarkan 'komet setan' itu mengelilingi matahari pada 2024. Foto: SpaceReference.org
Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

35 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

35 hari lalu

Ilustrasi gerhana bulan penumbra. Kredit: Dok. Langitselatan.
Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

Gerhana bulan penumbra akan terjadi 25 Maret 2024. Fenomena antariksa itu bisa dinikmati di Indonesia kurang dari satu jam.


Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

35 hari lalu

Penampakan Gerhana Bulan Penumbra dari Kota Gorontalo, Gorontalo, 23 Maret 2016. Saat gerhana terjadi cahaya bulan penumbra, cahaya bulan hanya akan sedikit meredup. ANTARA/Adiwinata Solihin
Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

Fenomena gerhana bulan penumbra akan terjadi pada sebagian langit Indonesia pada 25 Maret 2024. Apa bedanya dengan gerhana bulan total?


Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

39 hari lalu

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.


Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

39 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

BRIN mengungkapkan akan terjadi dua jenis gerhana di bulan Ramadan kali ini, pertanda apa?


4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

43 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Gerhana matahari selalu menjadi fenomena menarik karena jarang terjadi. Pada 2024, ada 4 gerhana yang akan terjadi.