TEMPO.CO, Jakarta - Perlindungan anak di media sosial mendapat perhatian pemerintah California, Amerika Serikat. Hal ini terlihat pada dukungan Gubernur California Gavin Newsom yang telah menandatangani AB 1394. Ini adalah undang-undang yang akan menghukum layanan web karena “dengan sengaja memfasilitasi, membantu, atau bersekongkol dalam eksploitasi seksual komersial” terhadap anak-anak.
Dikutip dari The Verge, undang-undang ini merupakan salah satu dari beberapa peraturan online yang disahkan California dalam beberapa tahun terakhir. Namun, beberapa di antaranya ditentang karena tidak konstitusional.
Newsom telah menandatangani AB 1394, yang disahkan sebelumnya oleh badan legislatif California pada akhir September. Nantinya, undang-undang akan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2025. AB 1394 menambahkan peraturan dan kewajiban baru yang bertujuan untuk membuat layanan media sosial menindak materi pelecehan seksual terhadap anak-anak, dan menambahkan hukuman bagi situs yang “dengan sengaja” membiarkan materi yang dilaporkan online.
Secara lebih luas, definisi “membantu atau bersekongkol” mencakup “penggunaan sistem, desain, fitur, atau biaya yang merupakan faktor penting yang menyebabkan pengguna di bawah umur dewasa menjadi korban eksploitasi seksual komersial.” Layanan media sosial dapat membatasi kemungkinan risiko yang terjadi dengan melakukan audit rutin terhadap sistemnya.
Teks RUU itu mengutip keluhan pelapor bahwa Facebook tidak memberikan tanggapan yang memadai terhadap pelecehan anak di platform tersebut. Ada juga artikel Forbes tahun 2022 yang memuat tuduhan TikTok Live telah menjadi surga bagi orang dewasa untuk memangsa pengguna remaja. Pendukung peraturan ini di antaranya organisasi nirlaba yang berfokus pada anak-anak, Common Sense Media.
Namun tidak semua pihak setuju adanya usaha perlindungan anak ini. Asosiasi perdagangan industri teknologi TechNet dan NetChoice menyuarakan keprihatinan mengenai RUU tersebut, dan NetChoice mendesak Newsom pada bulan September untuk memveto RUU tersebut.
“Sayangnya, dalam keinginan badan legislatif untuk mengurangi CSAM online, mereka mengesahkan undang-undang yang membebankan tanggung jawab dengan cara yang tidak sesuai dengan Amandemen Pertama,” kata wakil presiden dan penasihat umum NetChoice Carl Szabo.
Berdasarkan pantauan, AB 1394 ini kurang mendapat perhatian dibandingkan sejumlah undang-undang internet California lainnya. Belum diketahui adanya kemungkinan organisasi atau pemilik platform akan menggugat undang-undang tersebut.
X milik Elon Musk yang sebelumnya disebut Twitter, pernah menggugat AB 587 pada bulan September. Peraturan itu mengharuskan situs untuk merumuskan dan memposting rencana untuk mengatasi ujaran kebencian. Ada juga NetChoice, yang berhasil mengajukan tantangan terhadap larangan moderasi media sosial di Texas dan Florida, meyakinkan hakim untuk memblokir Undang-Undang Kode Desain Sesuai Usia California karena dianggap inkonstitusional, bulan lalu.
Pilihan Editor: BMKG Imbau Waspadai Hujan Disertai Petir di Wilayah Ini pada 10-11 Oktober 2023
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.