Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dubai Bangun Kereta Bawah Air dengan Jalur Sepanjang 2.000 Kilometer ke India

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Suasana gedung Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa 2 November 2021. Burj Khalifa merupakan gedung pencakar langit tertinggi di dunia dengan 160 lantai dan tinggi 828 meter. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Suasana gedung Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa 2 November 2021. Burj Khalifa merupakan gedung pencakar langit tertinggi di dunia dengan 160 lantai dan tinggi 828 meter. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Emirat Arab telah merilis rencananya untuk membangun kereta bawah air sebagai pilihan baru bagi wisatawan untuk melakukan perjalanan dari Dubai ke kota Mumbai di India.

Bagi penderita claustrophobia atau takut terhadap perairan dalam, mungkin ini bukan suatu pilihan. Bayangkan sebuah kereta api yang turun di laut biru yang dalam, dengan pemandangan biota laut saat Anda melakukan perjalanan dengan kecepatan tinggi menuju tujuan Anda.

Sebagaimana dilaporkan Unilad, 7 Oktober 2023, ini adalah perjalanan sejauh 1.200 mil atau hampir 2.000 kilometer yang tidak hanya digunakan sebagai angkutan umum, tetapi juga sebagai pengangkut air dan minyak, dengan kecepatan yang ditetapkan pada 600–1.000 km/jam.

Proyek kereta bawah air Dubai ke Mumbai itu pertama kali disebutkan pada tahun 2018 sebagai gagasan hipotetis, namun kini dengan cepat menjadi kenyataan, namun memerlukan biaya yang sangat besar.

Ketika Biro Penasihat Nasional Uni Emirat Arab sedang mengerjakan cetak biru jalur kereta api dan jenis kereta api yang dibutuhkan untuk perjalanan tersebut, mereka berharap dapat menjembatani kesenjangan antara kedua kota tersebut dan memberikan sesuatu yang inovatif bagi wilayah tersebut.

Rencana UEA itu bakal menyaingi Arab Saudi dengan peluncuran kota pintar NEOM mereka. Bagaimanapun, UEA dikenal luas karena teknologi, konstruksi, dan infrastrukturnya di Timur Tengah, namun dengan proyek yang sangat besar yang menciptakan gebrakan di seluruh dunia, dibutuhkan sesuatu yang cukup keren untuk bisa mengalahkannya.

NEOM berencana untuk menciptakan kota menara horizontal yang menghubungkan gurun dengan laut, menjadi oasis biofilik dalam iklim yang tidak terduga dengan investasi sebesar 1 triliun dolar.

Kereta bawah air ini tentu akan menjadi sorotan, apalagi jika selesai sebelum proyek NEOM mulai dikerjakan. Karena pembangunan NEOM sudah berlangsung dan direncanakan selesai pada akhir tahun 2030, UEA perlu bekerja cepat.

Meskipun ini merupakan ide yang luar biasa, ini bukanlah kereta bawah air pertama karena Channel Tunnel yang menghubungkan Inggris dan Prancis telah berfungsi sejak tahun 1994.

Namun kereta Dubai-Mumbai akan berbeda karena akan menjadi pengalaman visual dengan jendela tembus pandang yang memungkinkan penumpang untuk melihat laut dengan segala kemegahannya, bukan dinding terowongan batu bata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentu saja, ini akan mengambil rute berpemandangan indah Dubai, yang merupakan nilai jual uniknya dan mungkin menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dimiliki saat dibuka nanti.

Proyek ini tidak dimaksudkan hanya untuk melayani penumpang yang enggan menggunakan jalur udara. Sebaliknya, Dubai melihatnya sebagai sarana untuk memperluas perdagangan bilateral dengan India. Kota pelabuhan Fujairah akan mengekspor minyak ke India sekaligus membawa air segar dari Sungai Narmada ke UEA.

Jarak antara kedua tujuan tersebut kurang dari 2.000 km, namun pembangunan di perairan dalam merupakan tantangan besar. Laporan awal juga menunjukkan bahwa alih-alih melapisi terowongan dengan batu bata buram, proyek ini dapat menggunakan jendela tembus pandang untuk menawarkan pemandangan laut dan kehidupan bawah laut yang indah.

Rincian jenis kereta api yang akan digunakan dan konstruksi yang akan dilakukan akan dieksplorasi melalui laporan kelayakan, namun tentu saja juga memerlukan investasi yang besar, bisa mencapai beberapa miliar dolar, bahkan lebih.

Interesting Engineering melaporkan, bukan uang yang akan menjadi perhatian utama dalam keberhasilan proyek ini. Kelayakan teknis pembangunan di bawah air adalah rintangan utama yang telah diatasi sebelumnya untuk Channel Tunnel.

Perbedaannya adalah Channel Tunnel hanya sepanjang 35 mil (56 km), dan kereta berjalan dengan kecepatan yang relatif lebih lambat yaitu 70 mil (112 km) per jam saat melewatinya.

Sebagai perbandingan, rencana Dubai sangat ambisius karena ingin membangun proyek yang 50 kali lebih besar dan menjalankan kereta sepuluh kali lebih cepat.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

8 jam lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

Ketika Israel terus mengebom Gaza, banyak pertanyaan tentang kapan Israel akan berhenti dan apa yang akan dilakukan Netanyahu selanjutnya.


Menjelajah Al Shindagha Museum, Melihat Dubai di Masa Lalu dan Rumah Parfum yang Unik

1 hari lalu

Al Shindagha Museum. TEMPO/Mila Novita
Menjelajah Al Shindagha Museum, Melihat Dubai di Masa Lalu dan Rumah Parfum yang Unik

Al Shindagha Museum berisi rumah-rumah kuno masyarakat Dubai, termasuk tempat tinggal keluarga Al Maktoum di masa lalu.


Prabowo Terima Zayed Medal dari Presiden MBZ

3 hari lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto beserta Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menemui presiden Uni Emirat Arab (UEA) Yang Mulia Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al Shati, Abu Dhabi, Senin, 13 Mei 2024. Foto Tim Media Prabowo
Prabowo Terima Zayed Medal dari Presiden MBZ

Prabowo mengapresiasi penghargaan yang diberikan UAE. Ia berterima kasih dan merasa terhormat dengan anugerah tersebut.


14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

3 hari lalu

Pemandangan dari udara menunjukkan papan reklame yang tumbang di sebuah stasiun pengisian bahan bakar menyusul badai angin dan debu di Mumbai [Prashant Waydande/Reuters
14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras


Prabowo Terbang ke Abu Dhabi, Temui MBZ Bahas Kerja Sama Pertahanan

3 hari lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto beserta Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menemui presiden Uni Emirat Arab (UEA) Yang Mulia Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al Shati, Abu Dhabi, Senin, 13 Mei 2024. Foto Tim Media Prabowo
Prabowo Terbang ke Abu Dhabi, Temui MBZ Bahas Kerja Sama Pertahanan

Prabowo bertemu dengan MBZ di Abu Dhabi untuk membahas kerja sama kedua negara.


Prabowo-Gibran Bertemu Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed, Bahas Hubungan Bilateral

3 hari lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto beserta Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menemui presiden Uni Emirat Arab (UEA) Yang Mulia Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al Shati, Abu Dhabi, Senin, 13 Mei 2024. Foto Tim Media Prabowo
Prabowo-Gibran Bertemu Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed, Bahas Hubungan Bilateral

Prabowo dan MBZ membahas hubungan bilateral, khususnya di bidang pertahanan dan militer.


Visa Bersama untuk Enam Negara Teluk akan Diperkenalkan Akhir 2024

3 hari lalu

Wisatawan menaiki Unta saat berwisata gurun pasir di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis, 15 Desember 2022. Wisata berkeliling gurun menggunakan kendaraan offroad, ATV serta menaiki unta tersebut diminati wisatawan mancanegara selain tujuan wisata lain seperti Burj Khalifa dan Museum of The Future. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Visa Bersama untuk Enam Negara Teluk akan Diperkenalkan Akhir 2024

GCC akan memperkenalkan visa terpadu, mirip Schengen, untuk enam negara yakni Oman, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Bahrain, dan Kuwait.


Antisipasi Lonjakan Penumpang, Operasional Tambahan KA Manahan Diperpanjang sampai Akhir Bulan Ini

4 hari lalu

Sejumlah penumpang Kereta Api Manahan yang resmi diluncurkan oleh PT KAI di Stasiun Solo Balapan, Kamis, 1 Juni 2023. TEMPO/Septhia Ryanthie
Antisipasi Lonjakan Penumpang, Operasional Tambahan KA Manahan Diperpanjang sampai Akhir Bulan Ini

KAI Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta memperpanjang operasional tambahan KA Manahan hingga 31 Mei 2024.


Dubai Luncurkan Taksi Terbang, Berapa Harga Tiketnya?

4 hari lalu

Taksi udara Joby Aviation (Joby Aviation)
Dubai Luncurkan Taksi Terbang, Berapa Harga Tiketnya?

Taksi terbang ini diklaim mengurangi waktu perjalanan antarlokasi di Dubai hingga 70 persen. Penumpang bisa menikmati pemandangan kota dari atas.


Gibran ke UEA dan Qatar selama Sepekan, Laporkan Penggunaan Dana Hibah untuk Kota Solo

4 hari lalu

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan dana hibah dari pemerintah UEA untuk Kota Solo telah cair. Foto diambil di DPRD Kota Solo, Jawa Tengah, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran ke UEA dan Qatar selama Sepekan, Laporkan Penggunaan Dana Hibah untuk Kota Solo

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar mulai Senin hingga Jumat, 13-17 Mei 2024.