Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Dinilai Abaikan Penanganan Polusi Udara dalam Rencana Aksi Iklim Nasional

image-gnews
Pejalan kaki melintas di JPO Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Jakarta masih mendapatkan predikat kualitas udara terburuk pada Senin pagi ini. TEMPO/Subekti
Pejalan kaki melintas di JPO Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Jakarta masih mendapatkan predikat kualitas udara terburuk pada Senin pagi ini. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi dari The Global Climate and Health Alliance menemukan bahwa negara-negara G20 gagal mengintegrasikan isu polusi udara ke dalam rencana aksi iklim. Studi itu menjelaskan bahwa Indonesia, sebagai salah satu negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar dunia, tidak memasukkan permasalahan polusi udara dalam Nationally Determined Contribution (NDC) atau rencana aksi iklim nasional pada tahun 2022. 

Pemimpin Kebijakan the Global Climate and Health Alliance, Jess Beagley, mengatakan kartu skor udara bersih NDC menegaskan dampak buruk yang ditimbulkan akibat penundaan penghentian penggunaan bahan bakar fosil. Ia menyebut, sebagai negara-negara penghasil polusi udara terbesar di dunia, penting bagi negara-negara G20 untuk memasukkan pertimbangan kualitas udara ke dalam NDC mereka, tetapi tidak ada pemerintah negara G20 yang mendapat nilai setengah.

“Hal ini menunjukkan kurangnya pengakuan terhadap hubungan antara iklim dan kualitas udara, atau ambisi untuk mengambil tindakan," kata Beagley lewat rilis yang dikeluarkan di London, 18 Oktober 2023.

Pada kartu skor udara bersih NDC dapat terlihat bahwa negara-negara dengan pendapatan ekonomi rendah dan menengah, yang justru paling terdampak dari paparan polusi udara, malah menunjukkan perhatian dan ambisi yang jauh lebih besar. Pada data terlihat Kolombia dan Mali adalah dua negara yang muncul sebagai pemimpin global untuk masalah ini. 

Di antara negara-negara G20, Kanada dan Cina memimpin dalam mengintegrasikan kualitas udara ke dalam NDC mereka. Sementara itu, negara-negara Uni Eropa, Australia, Brasil, India, dan tuan rumah COP 28, Uni Emirat Arab, mendapatkan skor rendah. Pada kartu skor tersebut, Indonesia dan Arab Saudi menempati peringkat terendah dengan skor masing-masing 1 dan 0.

Secara umum, skor tersebut menunjukkan bagaimana negara-negara dunia mengintegrasikan isu kualitas udara ke dalam NDC sebagai implementasi dari Perjanjian Paris. Selain itu, kartu skor ini juga berfungsi untuk meneliti apakah negara-negara di dunia mengakui bahwa polusi udara berdampak terhadap kesehatan, dan apakah mereka memprioritaskan aksi-aksi dalam meningkatkan kualitas udara.

Pada penilaian kartu skor ini juga mengungkap kesenjangan yang mencolok antara beban kesehatan akibat polusi udara di banyak negara, serta pengakuan dan tindakan terhadap masalah tersebut dalam NDC. Dari 170 komitmen yang dinilai dalam kartu skor, kurang dari sepertiganya mengacu pada dampak polusi udara terhadap kesehatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar, seperti Indonesia, India, Arab Saudi, dan Australia, hanya sedikit atau bahkan tidak menyebutkan polusi udara dalam NDC mereka. Padahal, secara global, 7 juta kematian dini terjadi setiap tahunnya akibat polusi udara dan WHO telah menyatakan bahwa 99 persen dari populasi dunia tengah menghirup udara yang tidak sehat.

Beagley menyebutkan bahwa negara-negara yang berusaha mengambil aksi besar terhadap polusi udara adalah merupakan negara yang paling terdampak. Ia memastikan bahwa kartu skor ini bukan sekadar upaya untuk meningkatkan peringkat suatu negara.

Hal ini sebagai gambaran bahwa warga membayangkan dan memanfaatkan peluang untuk mewujudkan masa depan di mana dampak kesehatan dan pembakaran bahan bakar fosil sudah tidak ada lagi. “Bahan bakar fosil tidak hanya jadi pendorong utama perubahan iklim, tetapi juga menyebabkan jutaan kematian akibat polusi udara setiap tahunnya," kata Beagley.

Sementara, Co-founder dan Senior Advisor dari Nexus3, Yuyun Ismawati Drwiega, mengatakan di Indonesia terlihat kelemahan ada di struktur Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Di sana ada direktorat yang menetapkan baku mutu kualitas udara, tanah, radiasi, dan baku mutu lingkungan lainnya.

Namun, saat ini, tidak ada koordinasi atau koherensi antar direktorat, sehingga dampak perubahan iklim tidak terformulasikan dengan baik dan isu polusi udara belum terintegrasikan dengan target aksi iklim dalam NDC. “Selama Kemenkes belum mengintegrasikan hubungan kausalitas faktor lingkungan dan risiko kesehatan, isu polusi udara dalam NDC tetap tidak akan signifikan,” jelas Yuyun.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

6 jam lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat melawan pebulu tangkis Cina Li Shi Feng dalam final Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, Cina, Minggu 5 Mei 2024.  ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.


Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

6 jam lalu

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri (kanan) dan Bagas Maulana (kiri). ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.


Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

7 jam lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie. Kredit: Tim Humas PBSI
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.


Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

8 jam lalu

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alfian (kiri) dan Muhammad Rian Ardianto (kanan) berusaha mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis China Liang Wei Keng dan Wang Chang dalam final Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Minggu 5 Mei 2024. Fajar/Rian kalah 18-21, 21-17, 17-21, Indonesia kalah 0-2 atas China. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.


Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

9 jam lalu

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto. Kredit: Tim Humas PBSI
Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.


Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

9 jam lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman


Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

9 jam lalu

Anthony Sinisuka Ginting. Kredit: Tim Humas PBSI.
Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.


Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

10 jam lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. Kredit: Tim Humas PBSI
Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.


Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

15 jam lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie. Kredit: Tim Humas PBSI
Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.


Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

16 jam lalu

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Ester Nurumi Tri Wardoyo. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.