TEMPO.CO, Jakarta - Google menghadapi penyelidikan antimonopoli di Jepang setelah raksasa teknologi tersebut diduga mendorong pembuat ponsel pintar untuk menggunakan platform pencariannya (Google Search) secara default pada perangkat mereka, kata pengawas perdagangan Jepang pada hari Senin, 23 Oktober 2023, sebagaimana dilaporkan Kyodo News.
Langkah Komisi Perdagangan Adil Jepang ini dilakukan setelah otoritas Eropa dan AS memperketat aturan terhadap Google, yang disebut menguasai sekitar 90 persen pangsa pasar mesin pencari global.
“Kami belum memastikan adanya kegiatan ilegal pada saat ini,” kata seorang pejabat perdagangan pada konferensi pers, seraya menambahkan bahwa komisi tersebut akan mengumpulkan informasi secara luas dan mencari masukan dari pihak luar, termasuk pengguna ponsel pintar, karena pengaruh platform digital memiliki banyak segi.
Google diduga membuat pembuat perangkat menampilkan aplikasi pencariannya dan aplikasi browser Google Chrome secara default dan menentukan di mana aplikasi tersebut akan muncul di layar perangkat sebagai imbalan agar mereka dapat mengakses toko aplikasi "Google Play", menurut pengawas antimonopoli.
Mereka juga diduga menandatangani kontrak dengan pembuat ponsel pintar yang akan menjamin pemotongan pendapatan yang diperoleh dari iklan tertaut pencarian dengan syarat mereka tidak memasang aplikasi perusahaan pesaing di perangkat mereka secara default, dan persyaratan lainnya.
"Kami memberikan opsi (pengguna) untuk menyesuaikan perangkat sesuai dengan kebutuhan mereka," ujar Google seraya menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dalam penyelidikan itu.
Undang-Undang Pasar Digital disahkan di Uni Eropa tahun lalu untuk memperkuat aturan terhadap perusahaan teknologi besar dengan tujuan meningkatkan persaingan dengan memfasilitasi masuknya perusahaan baru dan memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen.
Bulan lalu, jaksa AS membuka sidang antimonopoli terhadap Google, dan Departemen Kehakiman berpendapat bahwa perusahaan tersebut menjalankan monopoli ilegal yang telah merugikan pengguna komputer dan perangkat seluler di Amerika Serikat.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.