Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Kerja Metode Wolbachia untuk Cegah Demam Berdarah

image-gnews
Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan atau Kemenkes memilih wolbachia sebagai salah satu strategi pengendalian penyakit demam berdarah dengue atau DBD di Indonesia. Melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1341 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan pilot project Penanggulangan Dengue, wolbachia diujicoba sebagai inovasi penangulanganan demam berdarah di lima kota, yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang hingga Bontang.

Wolbachia adalah bakteri alami yang umum ditemukan di hewan arthropoda atau serangga. Bakteri ini mampu menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk. Project Leader World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, Adi Utarini mengatakan bahwa penelitian WMP Yogyakarta telah berlangsung lebih dari 1 dekade. 

"Wolbachia efektif menurunkan 77 persen kasus dengue dan 86 persen menurunkan tingkat rawat inap di rumah sakit,” kata Adi dilansir dari laman Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Sabtu, 4 November 2023.

Director of Impact Assessment WMP Katherine L. Anders mengatakan teknologi wolbachia akan sangat menghemat biaya pada daerah urban dengan populasi tinggi. Jika teknologi wolbachia diterapkan di 7 kota di Indonesia, maka dapat mencegah 1 juta kasus dan menyelamatkan 500 nyawa penduduk setiap tahun. Upaya ini setara dengan menghemat 2 sampai 3 kali investasi selama 10 tahun dari biaya pengobatan dan biaya produktivitas yang hilang karena dengue.

Cara Wolbachia mencegah DBD 

Laman WMP menyebut bahwa nyamuk membawa virus dengan cara menggigit orang yang terinfeksi. Ketika menggigit lagi, maka nyamuk tersebut dapat menularkan virus ke orang berikutnya. Begitulah cara penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

Mengingat hanya nyamuk betina yang akan menggigit manusia, maka nyamuk betina pula lah yang dapat menularkan virus. Nyamuk betina membutuhkan makanan berupa darah untuk menghasilkan telur.

Menurut laman Centers of Disease Control and Prevention, pertama-tama wolbachia dimasukkan ke dalam telur nyamuk Aedes aegypti. Ketika nyamuk Aedes aegypti jantan yang memiliki bakteri wolbachia kawin dengan nyamuk betina liar yang tidak memiliki wolbachia, maka virus dengue pada nyamuk betina akan diblokir sehingga telurnya tidak akan menetas.

Dalam implementasinya di Indonesia, telur nyamuk jantan ber-wolbachia dan betina dimasukkan di dalam ember yang dititipkan di rumah warga. Selanjutnya, nyamuk akan berkembang biak dan menghasilkan populasi nyamuk Aedes aegypti di lingkungan yang ber-wolbachia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Singapura juga menggunakan metode wolbachia. Namun, di sana nyamuk jantan dengan wolbachia akan dilepaskan secara teratur ke suatu daerah dan kawin dengan nyamuk betina liar. Karena telurnya tidak menetas, maka jumlah nyamuk Aedes aegypti otomatis akan berkurang.

Penyebaran Wolbachia di Kupang

Pada 24 Oktober 2023, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memulai program pencegahan DBD dengan teknologi wolbachia di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dalam program ini, bakteri wolbachia dimasukan ke telur nyamuk Aedes aegypti. Kemenkes akan menyebarkan ember berisi telur nyamuk yang mengandung bakteri wolbachia ke warga setempat di Kota Kupang. 

“Kita melihat ini (wolbachia) bagus, makanya kita lakukan pilot project di 4 kabupaten/kota, dan Kupang salah satunya. Mudah-mudahan dengan pilot project ini penularan dengue yang lumayan banyak bisa menurun,” kata Menteri Budi, melansir laman resmi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan.

Warga Kota Kupang melakukan pemeliharaan telur nyamuk selama dua minggu hingga menetas. Selain telur nyamuk, kementerian membagikan pakannya kepada warga. Telur-telur nyamuk Wolbachia itu didistribusikan dari UGM, hasil ternak program studi Entomologi, Fakultas Biologi. 

Pilihan Editor: Kasus Demam Berdarah Meningkat, Bali Gunakan Metode Wolbachia

Catatan koreksi: Tulisan ini telah mengalami koreksi pada Senin, 13 November 2023 di paragraf 8 mengenai metode wolbachia yang digunakan. Ada kekeliruan mengenai implementasi metode wolbachia di Indonesia. Kami mohon maaf atas kekeliruan ini. Terima kasih.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

1 hari lalu

Pelaksanaan International Arbovirus Summit 2024/Takeda
5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD


5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

1 hari lalu

Seorang siswa menjawab modul pembelajarannya setelah penangguhan kelas tatap muka, di toko kosong milik keluarganya, di Manila, Filipina, 26 April 2024. REUTERS/Lisa Marie David
5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.


Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

5 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

7 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

7 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.


Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

10 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.


Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

17 hari lalu

Buah naga (Pixabay.com)
Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.


Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

17 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

20 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

28 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.