Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Hari Pahlawan Nasional 10 November dan Tokoh yang Terlibat

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Sejumlah pemain menampilkan drama teatrikal pertempuran Surabaya saat Parade Surabaya Juang di Surabaya, Ahad, 5 November 2023. Parade Surabaya Juang tersebut digelar untuk menyambut Hari Pahlawan. ANTARA/Didik Suhartono
Sejumlah pemain menampilkan drama teatrikal pertempuran Surabaya saat Parade Surabaya Juang di Surabaya, Ahad, 5 November 2023. Parade Surabaya Juang tersebut digelar untuk menyambut Hari Pahlawan. ANTARA/Didik Suhartono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Pahlawan Nasional diperingati rakyat Indonesia setiap tanggal 10 November. Meskipun termasuk hari bersejarah, pemerintah tidak menetapkan Hari Pahlawan sebagai hari libur. Hal itu sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur yang diteken oleh Presiden RI pertama Soekarno.

Dikutip dari karya ilmiah berjudul Peristiwa-peristiwa Penting yang Melatarbelakangi Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya (2018) dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ),  tentara Inggris mendarat di Jakarta pada 15 September 1945 dan pergi ke Surabaya pada 25 Oktober 1945. 

Tentara Inggris yang tiba di Indonesia tergabung dalam Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) atas keputusan Blok Sekutu. Mereka mengemban tugas untuk melucuti tentara Jepang dan membebaskan para tawanan perang yang ditahan Jepang. 

Selain menyerang tentara Jepang, tentara Inggris juga membawa misi untuk mengembalikan Indonesia sebagai negeri jajahan Hindia Belanda di bawah kendali pemerintahan Belanda. Mereka menjalankan agendanya bersama Netherland Indies Civil Administration (NICA). 

Pada awalnya, rakyat Indonesia menyambut kedatangan pasukan sekutu. Akan tetapi, setelah mengetahui mereka diboncengi NICA yang bertujuan ingin menegakkan kembali kekuasaan Hindia Belanda, bangsa Indonesia melawan. 

Setelah kehadiran tentara Inggris dan NICA di Tanah Air, beberapa bentrokan tak bisa terhindarkan. Para santri bahkan juga ikut melawan Inggris usai KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan resolusi jihad pada 22 Oktober 1945. Alhasil, selama September hingga November 1945, pertempuran semakin memanas dan menelan banyak korban. 

Puncak dari perlawanan bangsa Indonesia terjadi di Surabaya pada 10 November 1945. Di hari itu, pasukan Inggris melancarkan serangan ke seluruh pelosok kota. Dalam waktu tiga hari, hampir separuh kota dikuasai Inggris, tetapi pertempuran baru berakhir setelah tiga minggu berlalu. 

Akibatnya, setidaknya enam ribu penduduk Indonesia gugur dan ribuan lainnya meninggalkan wilayah yang hancur. Peristiwa 10 November 1945 tersebut dianggap sebagai pertempuran terbesar pertama bagi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan selama masa revolusi kemerdekaan. 

Tokoh-tokoh Pertempuran 10 November 1945

Pertempuran antara pasukan Inggris dengan warga Surabaya melibatkan banyak tokoh pahlawan nasional. Berikut beberapa tokoh yang memegang peran kunci: 

1.    Bung Tomo

Sutomo atau dikenal dengan sebutan Bung Tomo lahir di Surabaya pada 3 Oktober 1920. Selama pertempuran, Bung Tomo membangkitkan motivasi perjuangan rakyat Surabaya melalui pidatonya. Frasa “merdeka atau mati” yang diucapkannya menjadi pemantik semangat para pejuang. 

2.    Gubernur Suryo

Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo merupakan Gubernur Jawa Timur yang memainkan peranan penting dalam hal komunikasi untuk meminta bantuan kepada para pemimpin. Salah satu pidatonya yang terkenal bertajuk “Komando Keramat”. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3.    Mayjen Sungkono

Mayjen Sungkono adalah Komandan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang bertanggung jawab atas pertahanan di seluruh kota. Dia memberikan komando kepada pejuang melalui pertemuan langsung dan pidato yang disiarkan radio. 

4.    KH Hasyim Asy’ari

Hasyim Asy'ari merupakan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945. Fatwa tersebut dianggap menginspirasi pidato Bung Tomo.

5.    Mayjen Moestopo

Moestopo mengikuti pelatihan Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor, Jawa Barat. Setelah pelatihan, dia ditunjuk menjadi komandan kompi di Sidoarjo, Jawa Timur dan ikut serta dalam menghadapi tentara Inggris. 

6.    HR Mohammad Mangoendiprodjo

Mohammad Mangoendiprodjo bertindak sebagai wakil Indonesia dalam komunikasi dengan pasukan Inggris di Surabaya. Ia juga memblokade gedung Bank Internatio untuk mengantisipasi tindakan pendudukan Inggris. 

7.    Abdul Wahab Saleh

Abdul Wahab Saleh adalah fotografer Antara yang berhasil mengabadikan momen perobekan bendera Belanda. Ia juga memotret peristiwa heroik arek-arek Suroboyo selama pertempuran 10 November 1945. 

MELYNDA DWI PUSPITA 

Pilihan Editor: Pertama Kali, Unesa Kukuhkan Guru Besar dan Adjunct Professor dari 6 Negara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


43 Tahun Bung Tomo Berpulang, Jejak Salah Satu Ikon Pahlawan Nasional

26 hari lalu

Bung Tomo dalam rapat umum di Malang, April 1947. Dok Tempo/IPPHOS
43 Tahun Bung Tomo Berpulang, Jejak Salah Satu Ikon Pahlawan Nasional

Bung Tomo meninggal dunia 43 tahun yang lalu pada 7 Oktober di Arab Saudi. Berikut perjuangan salah satu ikon pahlawan nasional asal Surabaya.


Peringatan G30S, Ini Profil 10 Pahlawan Revolusi Indonesia

32 hari lalu

Petugas saat melihat sumur maut lubang buaya di Monumen Kesaktian Pancasila, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. Tempat tersebut nantinya akan dijadikan lokasi upacara untuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus mengenang korban dalam peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi pada 1 Oktober mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Peringatan G30S, Ini Profil 10 Pahlawan Revolusi Indonesia

Mengenal 10 sosok Pahlawan Revolusi yang gugur dalam tragedi G30S/PKI. Ada Jenderal Ahmad Yani hingga Kapten Pierre Tendean.


Indra Bekti Tahu Pahlawan Siti Manggopoh dari Sumatera Barat Berkat Pagelaran Sabang Merauke

17 Agustus 2024

Indra Bekti. Instagram
Indra Bekti Tahu Pahlawan Siti Manggopoh dari Sumatera Barat Berkat Pagelaran Sabang Merauke

Indra Bekti tampil sebagai Bagong dari kisah pewayangan dalam Pagelaran Sabang Merauke


Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Pupuk Semangat Kebangsaan

7 Agustus 2024

Sekretaris Dewan Pengarah BPIP, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya pada acara penyerahan duplikat Bendera Pusaka kepada Bupati dan Walikota seluruh Indonesia dari BPIP di Balai Samudera, Jakarta Utara, Rabu, 7 Agustus 2024. TEMPO/Andi Prasetyo
Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Pupuk Semangat Kebangsaan

Wisnu mengatakan, pada 17 Agustus 1966, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno, dalam pidato terakhirnya berjudul "Jas Merah", mengingatkan kepada anak bangsa agar tidak melupakan sejarah.


Tanggal 7 Februari Memperingati Hari Apa? Ada 4 Momen Penting

7 Februari 2024

Tanggal 7 Februari hari apa? Ada Hari Kemerdekaan Grenada, Hari Pahlawan di Tanah Bumbu, hingga Hari Bermain Sekolah Sedunia. Foto: Canva
Tanggal 7 Februari Memperingati Hari Apa? Ada 4 Momen Penting

Tanggal 7 Februari hari apa? Ada Hari Kemerdekaan Grenada, Hari Pahlawan di Tanah Bumbu, hingga Hari Bermain Sekolah Sedunia.


Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

12 Januari 2024

Monumen Peristiwa Situjuah di Nagari Situjuah Batua, Sumatra Barat (TEMPO/Fachri Hamzah)
Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

Sampai saat ini tragedi Situjuah masih dikenang masyarakat Nagari Situjuah Batua Sumatra Barat. Ada pengibaran bendera sebulan penuh dan ziarah makam


Doni Monardo di Mata Sahabat hingga BNPB Rekomendasikan 3 Hari Berkabung

4 Desember 2023

Prosesi pemakaman mantan Kepala BNPB Letjen (purn) Doni Monardo di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Senin, 4 Desember 2023. Doni memiliki sejumlah karier cemerlang di militer, di antaranya menjadi Komandan Paspamres, Komandan Jenderal Kopassus dan Pangdam Militer III Siliwangi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Doni Monardo di Mata Sahabat hingga BNPB Rekomendasikan 3 Hari Berkabung

Doni Monardo, tokoh yang dikenal berkat jasanya sebagai pahlawan Covid-19 sudah tutup usia. Sosok dengan nama lengkap Letjen TNI (Purn) Doni Monardo ini sangat berperan penting kala pandemi tahun lalu.


Panglima TNI Pertimbangkan Usulan Doni Monardo Jadi Pahlawan Nasional

4 Desember 2023

Prosesi pemakaman mantan Kepala BNPB Letjen (purn) Doni Monardo di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Senin, 4 Desember 2023. Di awal masa pandemi Covid-19, Doni menjadi Ketua Satgas Covid-19. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Panglima TNI Pertimbangkan Usulan Doni Monardo Jadi Pahlawan Nasional

Agus Subiyanto juga tidak menutup kemungkinan nama Doni Monardo akan diabadikan sebagai nama gedung di fasilitas yang dimiliki TNI.


KAI Yogyakarta Ajak Veteran Jalan-jalan dengan Kereta Uap Kuno Jaladara

22 November 2023

Kereta Uap Jaladara melintasi Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Selasa, 21 November 2023. Kereta kuno itu membawa rombongan anggota LVRI bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan jajaran Forkopimda dalam perjalanan wisata Kota Solo yang diadakan PT KAI Daop 6 Yogyakarta. (TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE)
KAI Yogyakarta Ajak Veteran Jalan-jalan dengan Kereta Uap Kuno Jaladara

Para veteran diajak menikmati suasana Kota Bengawan dengan naik kereta uap tua Jaladara.


Balap Offroad IMI Depes Challenge 2023 Hadir untuk Peringati Hari Pahlawan

16 November 2023

IMI Depes Challenge 2023. (Dok IMI)
Balap Offroad IMI Depes Challenge 2023 Hadir untuk Peringati Hari Pahlawan

Ikatan Motor Indonesia (IMI) menyelenggarakan balap offroad invidual non winch bertajuk IMI Depes Challenge 2023 untuk peringati Hari Pahlawan.