Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa Politeknik Caltex Riau Bikin Robot Penjinak Bom, Habiskan Dana Rp 30 Juta

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Dua mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR), Iqbal Syauky dan Nadiya Annisa, berhasil merancang robot penjinak bom.  Dok: Vokasi Kementerian Pendidikan.
Dua mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR), Iqbal Syauky dan Nadiya Annisa, berhasil merancang robot penjinak bom. Dok: Vokasi Kementerian Pendidikan.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak dua mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR), Iqbal Syauky dan Nadiya Annisa, membuat robot yang bisa menjinakan bom. Robot ini dapat melakukan pemotongan kabel sumber pada pemicu bom dari jarak jauh serta mampu mengidentifikasi bom melalui monitor yang terdapat pada remot kontrol.

Pembuatan robot penjinak bom ini merupakan bagian dari tugas akhir Iqbal dan Nadiya sebagai mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Mekatronika, Politeknik Caltex Riau. Kedua mahasiswa tersebut baru saja diwisuda pada akhir Oktober lalu.

Iqbal Syauky mengatakan bahwa ide pembuatan robot penjinak bom ini sebenarnya tidak terlalu spesifik. Selain untuk mengejar tugas akhir, ide robot penjinak bom justru terlintas begitu saja.

“Awalnya hanya terlintas dipikiran, setelah itu mencoba untuk mendesain bentuk dan cara kerja robotnya,” kata Iqbal dilansir dari situs Vokasi Kementerian Pendidikan pada Kamis, 9 November 2023.

Setelah semuanya selesai, Iqbal kemudian membawa rancanganya untuk didiskusikan dengan dosen pembimbingnya, Nur Khamdi. 

“Setelah melihat hasil desain dan cara kerja alat, dosen pembimbing akhirnya setuju dengan judul yang diajukan,” terang Iqbal.

Pembuatan robot ini, lanjut Iqbal tidak terlalu rumit. Robot penjinak bom ini dibuat dengan suku cadang yang sudah ada di dalam negeri, di antaranya seperti motor penggerak, motor servo sebagai lengan dan pemotong kabel, radio kontrol, kamera atau webcam, dan part pendukung lainnya. 

“Proses pembuatanya memakan waktu sekitar enam bulan dengan total dana yang kami habiskan sekitar Rp 30 juta,” kata Iqbal.

Sementara itu, Nadiya mengatakan bahwa robot yang dikembangkan bersama Iqbal tersebut memiliki fungsi utama untuk melakukan pemotongan kabel sumber pada pemicu bom serta untuk mengidentifikasi bom. “Robot ini dikendalikan secara jarak jauh menggunakan remote kontrol berbasis wireless,” kata Nadiya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Robot penjinak bom karya dua mahasiswa Politeknik Caltex Riau ini dilengkapi dua unit kamera yang berfungsi untuk memberikan gambar mengenai keadaan sekitar. Gambar-gambar yang ditangkap melalui kamera tersebut kemudian akan diproses dan dianalisis oleh tim penjinak bom sebagai dasar untuk tindakan. “Ini untuk memutuskan  kabel mana yang akan dipotong,” kata Nadiya.

Nadiya menambahkan, bahan yang paling mahal dan vital yang digunakan pada robot adalah radio kontrol yang berfungsi sebagai kontrol robot. Kekuatan robot terletak pada dua hal, yakni motor penggerak dan pisau pemotong yang diletakkan di ujung lengan robot. 

Motor penggerak bisa menjadi alat penggerak robot melewati jalan berbatu dan berkelok, sedangkan pisau pemotong untuk melakukan pemotongan kabel sumber pemicu bom. 

“Saat ini robot belum mampu mendeteksi keberadaan bom dalam skala besar yang diletakkan di beberapa ruang tertentu karena masih mengandalkan operator yang paham dengan berbagai jenis bom. Selain itu, robot ini bukan untuk mencari bom,” Nadiya menambahkan.

Ke depannya, robot ini ingin ditambahkan dengan sensor logam pada robot, sehingga akurasi dalam mendeteksi benda yang diduga bom menjadi lebih baik. 

“Kemudian, akan ditambah beberapa fasilitas yang mendukung komunikasi dan kontrol terhadap robot yang lebih maksimal,” harapnya.

Sementara itu, dosen pembimbing robot penjinak bom, Nur Khamdi, mengatakan pengembangan jangka panjang robot penjinak bom tersebut akan ditujukan pada pada sistem pemotongan, sistem kontrol,  dan sistem pergerakan robot agar bisa bekerja lebih baik. 

Pilihan Editor: Mahasiswa UI Raih Beasiswa dari Posco, Dapat Dana Pendidikan US$ 1.500 per Tahun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video Kreatif Nasional Berkat Ide Destinasi Animalium

3 jam lalu

Dua mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dari Program Pendidikan Vokasi, Claudia Sesa dan Davina Aurelia, menyabet Juara I dalam ajang
Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video Kreatif Nasional Berkat Ide Destinasi Animalium

Dua mahasiswa UI itu berhasil melewati dua tahap kompetisi, dari tahap daring hingga tahap on site dengan waktu penyuntingan yang sangat terbatas.


Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

16 jam lalu

Anggota tim medis dari Kozhikode Medical College membawa sampel buah pinang dan jambu biji untuk melakukan tes virus Nipah di desa Maruthonkara di distrik Kozhikode, Kerala, India, 13 September 2023. REUTERS/Stringer
Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

Belum ada vaksin yang bisa mencegah infeksi akibat virus Nipah dan pengobatan untuk mengatasinya.


Mia Yunita Wisudawan Termuda dari UGM Saat Usia 20 Tahun 1 Bulan 9 hari, Terapkan Teknik Pomodoro

22 jam lalu

Mia Yunita, mahasiswa prodi Kedokteran Hewan UGM. Dok.UGM
Mia Yunita Wisudawan Termuda dari UGM Saat Usia 20 Tahun 1 Bulan 9 hari, Terapkan Teknik Pomodoro

Mia Yunita menjadi wisudawan termuda di Fakultas Kedokteran Hewan UGM di usia 20 tahun. Ia bagikan cara belajarnya.


Tim Mahasiswa Unpar Bandung Bikin Aplikasi untuk Manajemen Kantor Hukum

2 hari lalu

Tim aplikasi Legal Plus (ki-ka) Jordan Yudhistira, Chrisostomus Paudra Sanjaya, James Ardy, Richard Yoshuara Yo, Jesslyne Chua. (Dok.Tim)
Tim Mahasiswa Unpar Bandung Bikin Aplikasi untuk Manajemen Kantor Hukum

Tim mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan membuat aplikasi manajemen kantor hukum. Akan dikembangkan dengan teknologi AI.


Mahasiswa UGM Teliti Potensi Obati Kanker Serviks Pakai Ekstrak Biji Salak Pondoh

4 hari lalu

Salak pondoh. TEMPO/Suryo Wibowo.
Mahasiswa UGM Teliti Potensi Obati Kanker Serviks Pakai Ekstrak Biji Salak Pondoh

Lebih tepatnya, tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti potensi kombinasi ekstrak biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo.


LBH Banda Aceh Akan Ajukan Praperadilan Gugat Polisi atas Kriminalisasi Mahasiswa Demonstran di DPRA

4 hari lalu

Polresta Banda Aceh saat melaksanakan konferensi pers terkait penangkapan mahasiswa yang melakukan aksi di DPR Aceh, di Banda Aceh, Jumat, 30 Agustus 2024: Foto: ANTARA/Rahmat Fajri
LBH Banda Aceh Akan Ajukan Praperadilan Gugat Polisi atas Kriminalisasi Mahasiswa Demonstran di DPRA

LBH Banda Aceh ajukan praperadilan untuk menantang keabsahan penetapan tersangka terhadap enam mahasiswa oleh Polresta Banda Aceh.


Cerita Mahasiswa Demonstran di DPRA Alami Intimidasi dan Penyiksaan di Polresta Banda Aceh

4 hari lalu

Polresta Banda Aceh saat melaksanakan konferensi pers terkait penangkapan mahasiswa yang melakukan aksi di DPR Aceh, di Banda Aceh, Jumat, 30 Agustus 2024: Foto: ANTARA/Rahmat Fajri
Cerita Mahasiswa Demonstran di DPRA Alami Intimidasi dan Penyiksaan di Polresta Banda Aceh

Para mahasiswa yang menggelar demonstrasi kawal putusan MK di DPR Aceh membentangkan spanduk polisi biadab dan polisi pembunuh.


Cerita Mahasiswa FIB Unair Studi di Kanada Setelah Lolos IISMA

7 hari lalu

Alfina Milatul Khoiroh, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil lolos program IISMA. Saat ini ia tengah menempuh studi di University of Waterloo Kanada hingga Desember mendatang. Dok. Humas Unair
Cerita Mahasiswa FIB Unair Studi di Kanada Setelah Lolos IISMA

Fina berencana menerapkan ilmu yang ia peroleh dalam penulisan skripsi di Unair.


Sempat Diterima Undip, Johar Si Anak Petani Lulus Cumlaude di FEB UGM

7 hari lalu

Johar Ma'mun (UGM)
Sempat Diterima Undip, Johar Si Anak Petani Lulus Cumlaude di FEB UGM

Johar tak pernah sedikit pun menyangka bisa melanjutkan pendidikan hingga diterima UGM, lantaran terkendala secara finansial.


Mahasiswa FKG Unair Sukses Memanfaatkan AI dan AR dalam Metode Implant Placement

7 hari lalu

Tim mahasiswa Kedokteran Gigi Unair saat menjadi juara pertama dalam 15th Dentistry Scientific Festival di Universitas Brawijaya (Sumber: Istimewa)
Mahasiswa FKG Unair Sukses Memanfaatkan AI dan AR dalam Metode Implant Placement

Ketiga mahasiswa FKG Unair itu mengusung inovasi Implant Placement yang terintegrasi dengan teknologi berupa AI dan AR.