Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tim Mahasiswa Unja Ubah Air Gambut di Desa Gambut Jaya Jadi Layak Konsumsi

image-gnews
Mahasiswa Universitas Jambi menghadirkan inovasi mengubah air gambut menjadi layak konsumsi. Dok. Unja
Mahasiswa Universitas Jambi menghadirkan inovasi mengubah air gambut menjadi layak konsumsi. Dok. Unja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa Universitas Jambi atau Unja menciptakan inovasi untuk mengubah air gambut menjadi layak konsumsi. Inovasi ini merupakan bagian dari Program Inovasi Desa di bawah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Tim mulai menyosialisasikan suplai air bersih, sanitasi lingkungan dan kesehatan masyarakat di Desa Gambut Jaya, Kabupaten Muaro Jambi sejak 23 Agustus sampai 2 Desember 2023.

Tim yang terdiri dari 14 orang mahasiswa Teknik Lingkungan yang dibimbing oleh Naswir. M. Alvito Dif Putra, salah satu anggota tim menceritakan persiapan mereka dalam merealisasikan inovasinya. Persiapan pertama tim adalah mencari topik yang hendak dibahas. Baru kemudian melakukan survei untuk mencari lokasi yang tepat dengan topik tersebut.

“Setelah itu, kami mencari dosen pembimbing yang kompeten dengan apa yang akan kami lakukan ke depannya,” kata Alvito melansir laman resmi Unja, Kamis, 9 November 2023.

Motivasi awal dari inovasi Alvito dan kawan-kawan adalah mempraktikkan ilmu teori yang didapatkan dari kampus agar berguna bagi masyarakat. Mereka melihat bahwa Desa Gambut Jaya berpotensi sebagai tempat pengabdian yang tepat karena memiliki beberapa permasalahan berkenaan dengan keilmuan teknik lingkungan.

Penyusunan program kerja dilatarbelakangi oleh berlimpahnya sumber daya air gambut di Desa Gambut Jaya yang tidak diolah dengan baik. Akibatnya, sumber daya air gambut pun tidak dimanfaatkan secara optimal. Tim juga melihat kualitas air di sejumlah titik, salah satunya di Sekolah Dasar Negeri 227/IX Gambut Jaya yang tidak layak pakai. Warnanya sangat hitam. 

Melihat kondisi perairan dan lingkungan yang demikian, tim berasumsi bahwa hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Mereka pun merancang tiga program kerja yang diharapkan dapat menjadi solusi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertama, suplai air bersih dan air minum layak konsumsi. Tim memulai dengan pembuatan bahan baku dengan Teknologi CCBN5651 untuk menjernihkan air gambut. Setelah itu, mereka membuat depot air minum sederhana sebagai sarana untuk mengolah air bersih. Air tersebut diolah menjadi air minum layak konsumsi yang akan didistribusikan kepada masyarakat.

Kedua, ada program sanitasi lingkungan. Awalnya, tim mengolah air baku di SDN 227/IX Gambut Jaya menjadi air bersih dengan alat penyaring air. Dengan demikian, air yang tersedia menjadi lebih layak untuk digunakan, sehingga meningkatkan kualitas kesehatan di lingkungan sekolah. Di samping itu, mereka juga membuat tempat sampah dengan metode timbun.

Ketiga, program kesehatan lingkungan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat setempat melalui penyuluhan kesehatan terhadap warga Desa Gambut Jaya. Narasumber dari Puskesmas Desa Gambut Jaya akan berbicara dalam penyuluhan ini. Masyarakat akan dikumpulkan dan diedukasi mengenai kesehatan lingkungan. Selain itu, tim akan memberikan bubuk pembasmi nyamuk kepada masyarakat.

Naswir selaku dosen pembimbing mengatakan, kegiatan ini adalah lanjutan dari implementasi paten air gambut menjadi air bersih yang dibiayai Badan Riset dan Inovasi Nasional tahun 2021. “Tujuannya untuk membangun dan memajukan desa oleh mahasiswa bersama masyarakat. Bentuk program kerjanya membantu suplai air bersih, sanitasi lingkungan, dan edukasi masyarakat tentang kesehatan lingkungan."

Proyeksi ke depannya, Alvito berharap agar masyarakat Desa Gambut Jaya dapat merasakan perubahan atau dampak positif dari program kerja mereka yang telah direalisasikan. Selain itu, ia berharap agar infrastruktur yang dibangun di desa tersebut dapat terjaga agar kebermanfaatannya dapat dirasakan terus-menerus. 

"Langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah berkoordinasi dengan perangkat desa setempat serta pemerintahan daerah. Jika memungkinkan, untuk terus mendukung keberlanjutan dari program ini dengan cara memfasilitasi pembuatan bahan baku penjernihan air,” ujar Alvito.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya

54 menit lalu

Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. kip-kuliah.kemdikbud.go.id
Apakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya

Apakah mahasiswa penerima KIP Kuliah masih harus membayar UKT atau SPP per semester?


Protes Perubahan UKT dan IPI 2024, BEM UNS Layangkan 8 Tuntutan ke Rektorat

2 jam lalu

Kepsen: Mahasiswa dari Aliansi BEM se-UNS menggelar aksi protes masalah UKT 2024 di depan gedung rektorat UNS Solo, Jawa Tengah, Senin, 13 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Protes Perubahan UKT dan IPI 2024, BEM UNS Layangkan 8 Tuntutan ke Rektorat

BEM UNS menyampaikan 8 tuntutan terkait kenaikan biaya kuliah.


BEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta

13 jam lalu

Universitas Riau. unri.ac.id
BEM Unri: 150 Mahasiswa Kesulitan Bayar UKT, Gaji Rp 1,8 Juta Dapat UKT Rp 7 Juta

Menurut BEM Unri, ada sekitar 150 mahasiswa dan calon mahasiswa baru yang kesulitan membayar UKT.


Mahasiswa UI Angkat Kartu Hitam untuk Rektor Ari Kuncoro di Sidang Terbuka LPJ 2024

16 jam lalu

Sejumlah mahasiswa UI mengangkat kartu hitam dalam sidang terbuka laporan pertanggungjawaban Rektor UI pada Senin, 13 Mei 2024 di Balai Sidang UI. Dok. Istimewa
Mahasiswa UI Angkat Kartu Hitam untuk Rektor Ari Kuncoro di Sidang Terbuka LPJ 2024

Aliansi BEM se-UI mengangkat kartu hitam dalam sidang terbuka LPJ Rektor UI, Ari Kuncoro pada Senin, 13 Mei 2024.


Kisruh UKT Mahal, Dirjen Diktiristek Sebut Tidak Ada Kenaikan UKT

1 hari lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kisruh UKT Mahal, Dirjen Diktiristek Sebut Tidak Ada Kenaikan UKT

Kemendikbudristek menegaskan tidak ada kenaikan uang kuliah tunggal (UKT), melainkan penambahan kelompok tarif dan rekonfigurasi kelas UKT.


Ketua BEM KM UGM: 65 Persen Program Studi di UGM Mengalami Kenaikan UKT

1 hari lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ketua BEM KM UGM: 65 Persen Program Studi di UGM Mengalami Kenaikan UKT

Sebanyak 65 persen program studi di sejumlah fakultas di UGM mengalami kenaikan besaran uang kuliah tunggal atau UKT.


Mahasiswa Berbagai Kampus Kritisi Kenaikan UKT, Apa Bedanya dengan IPI?

2 hari lalu

Mahasiswa gabungan dari berbagai universitas di Semarang menggelar aksi unjuk rasa memperingati Hari Pendidikan Nasional di komplek DPRD Jawa Tengah, 2 Mei 2016. Selain menolak komersialisasi pendidikan, mahasiswa juga menuntut transparansi Uang Kuliah Tunggal sehingga terjangkau oleh anak bangsa. TEMPO/Budi Purwanto
Mahasiswa Berbagai Kampus Kritisi Kenaikan UKT, Apa Bedanya dengan IPI?

Mahasiswa di berbagai kampus soroti kenaikan biaya UKT. Apa itu uang kuliah tunggal dan iuran pengembangan insutusi atau IPI, apa Bedanya?


KIP Kuliah Tak Tepat Sasaran, Universitas Brawijaya Evaluasi Data Mahasiswa

2 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, Malang, Selasa, 17 Juli 2012.
KIP Kuliah Tak Tepat Sasaran, Universitas Brawijaya Evaluasi Data Mahasiswa

Universitas Brawijaya (UB) evaluasi ulang kelayakan mahasiswa penerima KIP Kuliah dengan tiga tahapan proses.


Ramai Protes Mahasiswa Soal UKT Mahal, Pengamat: Kampus Harus Sediakan Ruang Dialog

2 hari lalu

Pengunjuk rasa dari berbagai elemen mahasiswa melakukan aksi di depan Gedung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Jakarta Pusat, Kamis, 2 Mei 2024. Dalam aksinya, mahasiswa menuntut menggratiskan pendidikan, menyejahterakan tenaga pendidik, mewujudkan pemerataan pendidikan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Ramai Protes Mahasiswa Soal UKT Mahal, Pengamat: Kampus Harus Sediakan Ruang Dialog

Seharusnya, kampus menyediakan ruang-ruang dialog, bukannya membatasi kebebasan berekspresi mahasiswa.


Cerita Mahasiswa yang Patah Tulang Tetap Ikut UTBK di UPN Veteran Jakarta

2 hari lalu

Suasana UTBK SNBT 2024  di UPN Veteran Jawa Timur. Dok: UPN Veteran Jawa Timur.
Cerita Mahasiswa yang Patah Tulang Tetap Ikut UTBK di UPN Veteran Jakarta

Peserta yang datang dengan kendala akibat kecelakaan dibantu panitia hingga diantar ke tempat ujian di Pusat UTBK UPN Veteran Jakarta.