TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 60 negara menyatakan mereka mendukung kesepakatan yang dipelopori oleh Uni Eropa, Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab untuk melipatgandakan energi terbarukan pada dekade ini dan beralih dari batu bara. Dua pejabat yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis, 9 November 2023.
UE, AS, dan UEA telah menggalang dukungan terhadap janji tersebut menjelang perundingan iklim tahunan COP28 PBB yang akan diadakan pada 30 November hingga 12 Desember di Dubai, dan akan menyerukan agar janji tersebut dimasukkan dalam hasil akhir pertemuan para pemimpin negara-negara di dunia. para pemimpin dunia pada 2 Desember, kata para pejabat.
Beberapa negara berkembang seperti Nigeria, Afrika Selatan dan Vietnam, negara-negara maju seperti Australia, Jepang dan Kanada, dan negara-negara lain termasuk Peru, Chile, Zambia dan Barbados telah mengatakan mereka akan ikut serta dalam perjanjian tersebut, kata para pejabat kepada Reuters.
Rancangan janji tersebut, yang ditinjau oleh Reuters, juga akan membuat pihak-pihak yang menandatanganinya berkomitmen untuk menggandakan tingkat peningkatan efisiensi energi tahunan dunia menjadi 4% per tahun hingga tahun 2030.
Rancangan tersebut menyatakan penggunaan energi terbarukan yang lebih besar harus dibarengi dengan “penghentian penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara secara bertahap,” termasuk mengakhiri pembiayaan pembangkit listrik tenaga batu bara yang baru.
Salah satu pejabat mengatakan kepada Reuters, negosiasi dengan Tiongkok dan India untuk bergabung dengan janji tersebut “cukup maju,” meskipun belum ada yang setuju untuk bergabung.
Para ilmuwan mengatakan kedua tindakan tersebut – memperluas energi ramah lingkungan dengan cepat dan segera mengurangi pembakaran bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi CO2 di sektor ketenagalistrikan – sangat penting jika dunia ingin mencegah perubahan iklim yang lebih parah.
Para pejabat mengatakan dukungan awal terhadap peningkatan tiga kali lipat energi terbarukan dan peralihan dari batu bara akan menciptakan momentum dan memberi dampak positif menjelang hari-hari perundingan yang menegangkan yang diperkirakan akan terjadi pada konferensi iklim.
Pilihan Editor: Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.