TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan masih banyak anak Indonesia yang mengalami kesulitan untuk menempuh pendidikan lanjutan, terutama mereka yang tinggal di wilayah perbatasan. Salah satu hambatannya adalah sulitnya akses atau transportasi.
Risma mencontohkan anak-anak di Pulau Bertam, Riau dan Pulau Nunukan, Kalimantan Utara yang baru-baru ini ia kunjungi. Menurut dia, anak-anak SD yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP harus berpindah ke pulau lainnya.
Baca Juga:
Bahkan, kata Risma, ada yang harus indekos dekat sekolah. "Anak-anak sekarang beda dengan zaman saya, bagaimana tentang keamanan mereka, kalau mereka harus terpisah dengan orang tuanya, sementara dengan menggunakan alat transportasi kapal," ujarnya, Jumat, 10 November 2023.
Di Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan juga serupa. Anak SD yang ingin sekolah ke SMP harus terbang karena satu-satunya akses itu hanya dengan pesawat terbang. "Hal itu menjadi masalah yang harus kita pikirkan," ujarnya.
Selain itu, Risma menyinggung permasalahan di Kepulauan Mapia, Papua yang aksesnya sulit. Akses yang tersedia hanya perjalanan laut yang perlu ditempuh selama 19 jam dengan KRI Wahidin Sudirohusodo. Kementerian Sosial turut memberikan bantuan perbaikan sekolah dan puskesmas yang bahan dan peralatannya diangkut dengan kapal.
Melihat kondisi itu, Risma mengatakan akan menugaskan beberapa staf menangani daerah perbatasan, terutama untuk data kependudukan dan sebagainya. Kegiatan tersebut akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPPA, dan kementerian yang lain.
Pilihan Editor: Unair Beri Beasiswa Rp 84 Juta untuk 10 SD, Upaya Dukung Pemerataan Pendidikan