Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

image-gnews
Seorang wanita melihat melalui teleskop selama hujan meteor tahunan Perseid di pulau Lastovo, Kroasia 12 Agustus 2023. REUTERS/Antonio Bronic
Seorang wanita melihat melalui teleskop selama hujan meteor tahunan Perseid di pulau Lastovo, Kroasia 12 Agustus 2023. REUTERS/Antonio Bronic
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHujan meteor merupakan fenomena luar angkasa yang tergolong jarang terjadi dan biasanya hanya terjadi dalam rentang waktu tertentu. Seperti dilansir dari laman Coolcosmos.ipac.caltech,edu, hujan meteor terjadi ketika komet semakin dekat dengan matahari dan mengalami proses vaporisasi sehingga terpecah dalam beberapa bagian kecil.

Hujan meteor Alpha Monocerotids berlangsung mulai 15 November sampai 25 November. Dikutip dari StarWalk, puncak hujan meteor tersebut  terjadi pada 21 November 2023 malam hingga 22 November 2023 pagi sebelum matahari terbit.

Lebih lanjut, nantinya pecahan kecil tersebut akan menyebar ke berbagai arah, sementara itu hujan meteor terjadi jika pecahan komet tersebut mengarah ke bumi, lalu pecahan tersebut akan kembali terpecah menjadi beberapa bagian kecil sehingga setelah melalui atmosfer bumi, maka akan menyebabkan hujan meteor. 

Seperti dilansir dari laman Nineplanets.org, terdapat beberapa jenis hujan meteor yang namanya didasarkan pada konstelasi komet berasal, misalnya Hujan Meteor Perseids yang berasal dari konstelasi Perseus. Lebih lanjut, masih dilansir dari laman Nineplanets.org, The Meteor Data Centre memiliki daftar sekitar 900 hujan meteor yang pernah terjadi dengan 100 hujan meteor yang berhasil teridentifikasi.

Hujan Meteor Alpha Monocerotids

Merupakan salah satu jenis hujan meteor yang paling ditunggu oleh penikmat dan penggemar hujan meteor. Seperti dilansir dari laman Theplanets.org, nama Alpha Monocerotids berasal dari konstelasi Monoceros the Unicorn dan diklasifikasikan sebagai hujan meteor kelas tiga, dengan kata lain tidak terjadi setiap tahun, tetapi ketika terjadi maka akan terjadi hujan meteor secara deras.

Namun demikian, secara durasi, hujan meteor Alpha Monocerotids secara relatif tergolong rendah. Meskipun demikian, pada 1925 dan 1935, hujan meteor Alpha Monocerotids mencapai durasi hujan yang deras, dengan capaian meteor per jamnya dapat mencapai ribuan.

Badai

Selain berbentuk hujan, terdapat bentuk lainnya dari hujan meteor Alpha Monocerotids, yakni dalam bentuk badai yang pernah terjadi di 1985 dan 1995. Lebih lanjut, seperti dilansir dari laman Theplanets.org, pada 1985, tingkat kederasan hujan meteor Alpha Monocerotids mencapai angka sebanyak 700.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun demikian, angka tersebut menurun pada 1995, yang hanya mencapai angka sebesar 400. Meskipun demikian, angka tersebut masih tergolong tinggi daripada angka hujan meteor secara standar. 

Asal

Seperti dilansir dari laman Universeguide.com, hujan meteor Alpha Monocerotids merupakan salah satu dari dua hujan meteor yang berasal dari konstelasi Monoceros. Sementara itu, hujan meteor lainnya yang berasal dari konstelasi Monoceros, secara sederhana dinamakan Monocerotids.

Lebih lanjut, masih dilansir dari laman Universeguide.com, berdasarkan lokasi titik pancarannya, hujan meteor Alpha Monocerotids berasal dari rasi Canis Minor dengan bintang Alpha Canis Minoris Procyon yang memiliki ukuran jauh lebih besar daripada bintang lainnya. Selain itu, nama Alpha Monocerotids juga didasarkan pada lokasi pusat pacarannya yang berada dekat dengan Alpha Monocerotis.

Dapat Disaksikan di Indonesia

Hujan meteor Alpha Monocerotids akan dapat disaksikan di langit Indonesia mulai 15 November 2023. Namun demikian, menurut Emanuel Sungging Mumpuni selaku peneliti BRIN, puncak hujan meteor Alpha Monocerotids akan mencapai puncaknya pada 22 November 2023. 

Pilihan Editor: Fenomena Astronomi Menarik di November Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

10 jam lalu

Pemetaan secara geologis Sesar gempa Baribis dari Serang di Banten sampai Purwakarta di Jawa Barat melintasi wilayah selatan Jakarta. (ANTARA/HO-BNPB)
Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

23 jam lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

1 hari lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

2 hari lalu

Ahli Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, dikukuhkan sebagai profesor riset bidang kepakaran iklim dan cuaca ekstrem, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

2 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

2 hari lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.


Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

2 hari lalu

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Kholik saat jeda istirahat rekapitulasi suara nasional dan luar negeri di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, 1 Maret 2024 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

KPU berjanji mengevaluasi dan memperbaiki Sirekap untuk Pilkada 2024 sesuai dengan putusan MK.


Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

3 hari lalu

Pengunjung mengunjungi lokasi titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 30 Mei 2023. Lokasi titik nol IKN Nusantara itu setiap harinya ramai oleh pengunjung dari berbagai instansi serta organisasi dan kelompok masyarakat yang melakukan kunjungan dan melaksanakan kegiatan di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Ini Temuan Peneliti BRIN soal Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara

Peneliti BRIN menjelaskan hasil penelitian awal potensi sesar aktif yang berada di sekitar Ibu Kota Nusantara.


Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

3 hari lalu

Peneliti mengoperasikan penggunaan kendaraan listrik Micro Electric Vehicle-Teleoperated Driving System (MEVi) di BRIN, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 16 Februari 2022. Mobil ini memungkinkan pengguna mengoperasikannya dari jarak jauh. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.


BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

4 hari lalu

Perwakilan BRIN temui massa unjuk rasa tolak penutupan jalan provinsi Serpong-Parung, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

Kepada massa pengunjuk rasa, Ana memastikan status lahan yang dijadikan jalan provinsi merupakan aset BRIN.