TEMPO.CO, Jakarta - Tidak ada seorang pun yang bisa menjadi nabi di negaranya sendiri, termasuk Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde. Ia mengakui pada hari Jumat, 24 November 2024, putranya kehilangan "hampir semua" investasinya dalam aset kripto. Padahal, sebelumnya ia banyak memperingatkannya.
Lagarde telah lama mencela mata uang kripto. Ia menyebutnya spekulatif, tidak berharga, dan merupakan alat yang sering digunakan oleh penjahat untuk melakukan aktivitas terlarang.
“Dia mengabaikan saya secara terhormat, yang merupakan hak istimewanya,” kata Lagarde di balai kota yang dipenuhi mahasiswa di Frankfurt. “Dan dia kehilangan hampir seluruh uang yang telah dia investasikan.”
“Tidak banyak tapi dia kehilangan semuanya, dia kehilangan sekitar 60%,” tambah Lagarde. "Jadi ketika saya berbicara lagi dengannya tentang hal itu, dia dengan enggan menerima bahwa saya benar."
Ketua ECB ini memiliki dua anak laki-laki berusia pertengahan 30-an tetapi tidak mengatakan siapa yang ia maksud.
ECB telah menyerukan regulasi global terhadap aset kripto untuk melindungi konsumen yang tidak menyadari risikonya. Ini juga untuk menutup celah yang dapat digunakan untuk menyalurkan dana kepada teroris atau memungkinkan penjahat mencuci uang tunai.
Kekhawatiran bahwa mata uang yang diterbitkan swasta dapat menggantikan uang pemerintah adalah salah satu alasan ECB meluncurkan proyek euro digitala sendiri. Namun bank itu masih membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menerbitkan uang digital.
Bulan lalu bank itu memulai “tahap persiapan” untuk euro digital. Namun, ia mengatakan akan memerlukan dua tahun lagi sebelum dapat memutuskan apakah akan meluncurkannya atau tidak.
“Saya, seperti yang Anda tahu, memiliki opini yang sangat buruk tentang kripto,” kata Christine Lagarde. “Masyarakat bebas menginvestasikan uang mereka di mana pun mereka mau, masyarakat bebas berspekulasi sebanyak yang mereka mau, (tetapi) masyarakat tidak boleh bebas berpartisipasi dalam perdagangan dan bisnis yang dikenai sanksi pidana.”
Pilihan Editor: Mahasiswa ITS Ciptakan Aplikasi Point of Sale and Marketing Bernama WarungKu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.