TEMPO.CO, Jakarta - Evaluasi Pekan Ilmiah Nasional Mahasiswa atau Pimnas 2023 ke-36 di Universitas Padjadjaran yang berlangsung 26-30 November 2023 menghasilkan sejumlah catatan, di antaranya soal kendala jaringan internet dan akomodasi yang terbatas untuk pilihan hotel.
“Evaluasi ini bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Pimnas dan harapannya ini akan memberikan rekomendasi perbaikan bagi pelaksanaan Pimnas tahun-tahun berikutnya,” kata Sekretaris Tim Juri Pimnas Putu Gde Ariastita, Kamis malam, 30 November 2023.
Menurutnya, evaluasi berdasarkan hasil survei yang menjaring 698 responden dari kalangan ketua dan anggota tim mahasiswa peserta Pimnas, ofisial, dan dosen pendamping. Mayoritas atau 579 responden baru pertama kali ikut Pimnas, selebihnya telah ikut Pimnas sebelumnya. Panitia membuat beberapa kriteria untuk survei untuk menilai keberhasilan Pimnas di Unpad.
Terkait dengan buku pedoman Pimnas, isinya menurut 80 persen responden dinilai jelas untuk dipahami. Kemudian, narahubung oleh mayoritas responden atau hampir 75 persen dinilai cepat dan tanggap menjawab pertanyaan peserta Pimnas. Fasilitas penunjang di Unpad juga dinilai memuaskan oleh hampir 80 persen responden.
Namun begitu, ada beberapa catatan kendala yang dihadapi peserta Pimnas. “Terutama jaringan internet, kemudian juga berkaitan dengan hotel agak terbatas kondisinya,” kata Putu. Kendala lain terkait dengan perangkat laptop dan lingkungan yang tidak kondusif.
Hasil survei juga mengungkap soal dukungan kampus terhadap mahasiswa yang berlomba di ajang Pimnas. Hampir seratus persen mahasiswa menyatakan sangat didukung oleh perguruan tingginya masing-masing. Bentuk dukungan itu seperti biaya perjalanan dan akomodasi, transfer kredit akademik, kelonggaran akademik, dan konversi satuan kredit semester atau SKS. Sebagian besar juga memberikan uang saku dan seragam.
Peserta Pimnas berharap agar jumlah penghargaan ditambah. Begitu pula dengan waktu persiapan dan dukungan dana dari pemerintah. Masukan lainnya yakni untuk menambah kelas lomba dan durasi acara.
Kegiatan Pimnas dilakukan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia yang bekerja sama dengan Unpad, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, dan Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi. Pimnas yang berawal dari Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Lomba Karya Inovatif Produktif (LKIP) mahasiswa pertama kali digelar di Universitas Indonesia pada 1988.
Sempat berganti nama menjadi Lomba Karya Ilmiah Mahasiswa (LKIM), nama Pimnas dipakai sejak 1990 saat digelar di IPB. Lomba itu antara lain bertujuan meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kemudian sebagai sarana komunikasi dan mempererat kerjasama antar mahasiswa se-Indonesia, serta meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam menyampaikan karya intelektualnya.
Pimnas 2023 diikuti 525 tim dari 106 perguruan tinggi di Indonesia. Setiap tim berhak ikut lomba lomba presentasi dan poster dengan karya yang sama. Peserta kompetisi Pimnas adalah kelompok mahasiswa yang mendapatkan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM 2023. Asal kampusnya antara lain, UGM, IPB, ITS, UPI, Unpad, ITB, UI, dan beberapa kampus politeknik negeri. Dari kampus swasta seperti Universitas Muhammadiyah di berbagai daerah, Universitas Gunadarma, Unjani, Satya Wacana, Universitas Telkom, dan Pertamina.
Kategori lomba presentasi berdasarkan beberapa bidang, yaitu Riset Eksakta, Riset Sosial Humaniora, Kewirausahaan, Pengabdian Kepada Masyarakat, Penerapan Iptek, Karsa Cipta, Karya Inovatif, Video Gagasan Konstruktif, dan Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT).
Tim terbaik akan mendapatkan penghargaan setara emas, perak, dan perunggu, dari hasil yang diperoleh berdasarkan penilaian tim juri. Selain itu ada penghargaan peserta terfavorit bagi tim non-juara. Sedangkan, juara umum ditetapkan berdasarkan angka tertinggi nilai Pimnas yang diperoleh kontingen peserta suatu perguruan tinggi.
Pilihan Editor: Cara Dapat KJP Plus dan Besaran Bantuan yang Didapat