TEMPO.CO, Yogyakarta - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 1 Desember 2023. Awan panas guguran Gunung Merapi ini jarak waktunya cukup pendek dengan terakhir kejadian pada 27 November 2023 lalu atau selisih tiga hari.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta mencatat awan panas Merapi hari ini terjadi berturut-turut sebanyak dua kali, yakni pukul 19.27 dan pukul 19.47 WIB.
"Awan panas guguran pertama mengarah barat atau Kali Bebeng dengan durasi 228 detik dan jarak luncur 2000. meter," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso Jumat.
Selanjutnya awan panas guguran kedua Gunung Merapi menyusul terjadi 20 menit kemudian atau pukul 19.47 WIB dengan jarak luncur lebih pendek yakni 1.200 meter menuju ke arah selatan atau Kali Boyong dengan durasi 132 detik. "Status Gunung Merapi tetap Level III atau Siaga," kata Agus.
Hasil pengamatan BPPTKG Yogyakarta pada Gunung Merapi sepekan terakhir atau mulai 24 hingga 30 November diperoleh sejumlah gambaran yang bisa menjadi acuan masyarakat saat beraktivitas di area sekitar lereng gunung itu.
Dalam sepekan cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut.
Dalam sepekan itu terjadi dua kali awan panas guguran (27 November) ke arah selatan (hulu Kali
Boyong) dengan estimasi jarak luncur sejauh 1.500 meter dan ke arah barat daya (hulu Kali
Bebeng) dengan estimasi jarak luncur sejauh 2.000 meter.
Guguran lava juga teramati sebanyak 97 kali ke arah selatan dan barat daya, meliputi 20 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.500 meter dan 77 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.800 meter.
Suara guguran terdengar 25 kali dari Pos Kaliurang dan Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang. Atas aktivitas itu, morfologi kubah barat daya Merapi teramati adanya sedikit perubahan akibat aktivitas pertumbuhan kubah dan guguran lava. Sedangkan morfologi kubah relatif tetap.
Berdasarkan analisis foto udara tanggal 16 November 2023 volume kubah barat daya terukur sebesar 3.348.600 meter persegi dan kubah tengah sebesar 2.358.000 meter persegi.
Kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," kata dia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.