TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan UNESCO dan U-INSPIRE akan menggelar workshop untuk para generasi muda pada 4-12 Desember 2023 dalam rangka merespons perubahan iklim yang kini jadi topik hangat di beberapa negara.
Kegiatan ini juga bagian dari upaya bersama untuk mitigasi bencana terhadap perubahan iklim. Salah satunya dengan pemanfaatan Sains, Engineering, Teknologi dan Inovasi (SETI) dengan tajuk The 3rd International Workshop and Training on YYPs in SETI for Disaster and Climate.
“Peserta kegiatan ini mewakili 100 periset muda dan profesional muda yang dipilih dari 13 negara di Asia, berdasarkan kompetensi, komitmen dan kontribusi dalam menciptakan inovasi di bidang ketahanan risiko bencana dan perubahan iklim,” tujar BRIN dalam keterangannya, Ahad, 3 Desember 2023.
Kegiatan tersebut juga selaras dengan upaya BRIN untuk terwujudnya science-based policy. Tujuannya sebagai peningkatan daya saing dan keterlibatan pemuda dalam SETI. Hal ini juga bagian dari bentuk ketahanan bencana dan perubahan iklim di kancah nasional dan global.
BRIN juga mengharapkan kegiatan yang digelar bisa bergerak secara berkelanjutan untuk pelibatan dan kolaborasi sebagai bentuk ketahanan bencana untuk perubahan iklim.
BRIN menilai perlu dilakukan peningkatan kontribusi untuk perumusan kebijakan terhadap permasalahan krisis iklim tersebut agar bisa memunculkan berbagai pengembangan dari kompetensi SDM ketahanan bencana dan perubahan iklim ini.
Sementara itu, National Professional Officer for Disaster Risk Reduction and Tsunami Information Center, UNESCO Office Jakarta, Ardito M. Kodijat, mengatakan, pihaknya menyadari keterlibatan generasi muda sangat penting untuk menangani masalah iklim. Sebab itu, pihaknya bekerja sama dengan beberapa instansi terkait serupa BRIN sebagai bentuk mengedukasi anak-anak muda untuk peningkatan kreativitas serta penyaluran ide-ide.
“Dengan melibatkan pemuda, kita akan menumbuhkan generasi yang tidak hanya sadar akan isu-isu iklim dan kebencanaan namun juga secara aktif berkontribusi dalam membangun ketahanan,” kata Ardito.
“Workshop ini diharapkan akan memberikan akses dan memastikan generasi muda dapat menyuarakan pandangan dan kekhawatiran mereka. Kaum muda perlu selalu dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, menerapkan strategi, dan mengurangi kesenjangan,” ujarnya.
Ia mengatakan generasi muda sangat penting diberikan kesempatan terlibat di kegiatan-kegiatan mitigasi bencana ini. Tujuannya supaya mampu menciptakan masyarakat yang lebih aman dan berketahanan.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.