TEMPO.CO, Jakarta - Ibu hamil membutuhkan asam folat untuk menjaga kesehatan ibu dan anak. Namun, Gibran salah sebut mengatakan kandungan asam sulfat yang baik untuk ibu hamil.
“Saat hamil harus dicek, ya, asam sulfat, yodiumnya terpenuhi nggak. Saat anaknya lahir sampai dua tahun asinya terpenuhi nggak, berat badannya juga,” kata Gibran dalam kegiatan Diskusi Ekonomi Kreatif.
Terkait kesalahan tersebut, Gibran pun meminta maaf karena salah sebut ibu hamil perlu asam sulfat untuk mencegah stunting, pada 4 Desember 2023. Ia mengoreksi pernyataannya setelah diberi tahu zat yang sebenarnya dibutuhkan ibu hamil adalah asam folat.
Asam Folat
Berdasarkan WebMd, asam folat adalah bentuk vitamin B9 yang digunakan untuk kekurangan dan mencegah komplikasi kehamilan. Sejak 1998, asam folat telah ditambahkan ke tepung, roti, pasta, kue, dan kerupuk.
Selain itu, terdapat pula makanan yang secara alami mengandung asam folat tinggi, seperti sayuran berdaun, okra, asparagus, buah-buahan tertentu, kacang-kacangan, ragi, jamur, hati dan ginjal hewan, jus jeruk, serta jus tomat. Asam folat juga tersedia sebagai suplemen dan kerap dikombinasikan dengan vitamin B lain.
Asam folat digunakan untuk mencegah dan mengobati kadar folat dalam darah rendah dan kadar homosistein dalam darah tinggi. Mengonsumsi asam folat dapat menurunkan kadar homosistein yang berhubungan dengan penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Selain itu, ibu hamil juga mengonsumsi asam folat untuk mencegah cacat lahir serius, seperti spina bifida. Mengonsumsi asam folat 600-800 mikrogram melalui mulut setiap hari selama kehamilan mengurangi risiko cacat lahir pada otak dan tulang belakang. Asam folat juga digunakan untuk banyak kondisi lain, antara lain depresi, stroke, penurunan memori dan keterampilan berpikir, pembesaran gusi, serta kerusakan kulit.
Asam Sulfat
Mengacu Departemen Perubahan Iklim, Energi, Lingkungan Hidup, dan Air Australia, asam sulfat adalah bahan kimia industri dengan volume terbesar di dunia. Asam sulfat memiliki wujud cair yang berminyak bening dan tidak berwarna. Asam sulfat memiliki kegunaan utama untuk produksi pupuk fosfat.
Asam sulfat juga sering digunakan dan terkandung dalam beberapa benda. Adapun, kandungan asam sulfat digunakan untuk memproduksi bahan peledak, asam lainnya, pewarna, lem, pengawet kayu, dan baterai mobil. Asam sulfat juga digunakan dalam pemurnian minyak bumi, pengawetan logam, peleburan tembaga, pelapisan listrik, pengerjaan logam, dan produksi rayon serta film.
Asam sulfat memiliki sifat reaktif dan korosif yang tinggi. Akibatnya, asam sulfat dapat menyebabkan luka bakar parah pada kulit dan mata. Paparan kabut bahan kimia ini juga dapat mengiritasi mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Bahkan, dalam kadar yang lebih tinggi, zat ini membuat penumpukan cairan di paru-paru (edema paru).
Asam sulfat dapat masuk ke dalam tubuh, jika dihirup bersama dengan udara yang terkontaminasi. Meskipun tidak terserap melalui kulit, tetapi kontak kulit dengan konsentrasi yang kuat dapat menyebabkan luka bakar serius. Berbeda dengan asam folat yang memiliki manfaat positif untuk tubuh, asam sulfat justru memberikan bahaya bagi kesehatan.
RACHEL FARAHDIBA R | ALIF ILHAM FAJRIADI
Pilihan Editor: Bahaya Asam Sulfat, Buat Air Aki hingga Bahan Peledak Jangan Dikonsumsi