TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi terbesar di Indonesia GoTo Gojek Tokopedia mengatakan pada hari Jumat, 8 Desember 2023, pihaknya sedang dalam pembicaraan dengan aplikasi video pendek TikTok mengenai potensi kemitraan e-commerce di negara Asia Tenggara.
Belum ada kesepakatan akhir yang tercapai, tambah GoTo dalam sebuah pernyataan. Perseroan juga mengatakan pembahasan tersebut tidak mencakup rencana pengambilalihan atau penjualan lebih dari 50% sahamnya kepada pihak mana pun.
Indonesia pada bulan Oktober melarang belanja online di platform media sosial untuk melindungi pedagang kecil dan data pengguna, setelah itu TikTok harus menutup layanan e-commerce TikTok Shop. TikTok memiliki 125 juta pengguna di negara tersebut.
Menteri Usaha Kecil dan Menengah Indonesia Teten Masduki mengatakan kepada Reuters pada bulan November bahwa TikTok telah berbicara dengan lima perusahaan termasuk GoTo, Bukalapak.com (BUKA.JK) dan Blibli (BELI.JK) tentang kemungkinan kemitraan.
Bloomberg awal pekan ini mengatakan TikTok telah mencapai kesepakatan untuk berinvestasi di unit GoTo, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Baca Juga:
Pasar e-commerce Indonesia diperkirakan akan tumbuh sekitar $160 miliar pada tahun 2030 dari $62 miliar pada tahun ini, menurut laporan ekonomi internet Asia Tenggara yang diterbitkan oleh Google, investor negara Singapura Temasek Holdings, dan konsultan Bain & Co.
Pilihan Editor: Daftar Beasiswa LPDP 2024, Pahami Masa Pengabdian dan Sanksi Bagi yang Melanggar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.