Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Genomic Forum 2023 Siap Digelar, Wadah Pelatihan Karya Ilmiah untuk Para Peneliti

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi penelitian di Lembaga Biologi Molekular Eijkman. Sumber: dokumen Lembaga Eijkman
Ilustrasi penelitian di Lembaga Biologi Molekular Eijkman. Sumber: dokumen Lembaga Eijkman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Genomics Forum 2023 akan digelar di Jakarta. Forum diskusi ini rencananya akan dihadiri oleh para pemangku kebijakan dan peneliti ahli di bidang genomik dari Inggris dan Indonesia. Harapannya, pertemuan ini bisa menjadi wadah untuk membangun jaringan kolaborasi riset dan teknologi jangka panjang antara kedua negara. Acara ini pun bisa menjadi tempat untuk memperkenalkan teknologi dan riset baru di bidang genomik kepada para profesional di bidang kesehatan, serta membimbing ilmuwan untuk berpikir secara lebih kritis serta melatih analisa data. 

Kegiatan ini juga diharapkan bisa membantu penerbitan jurnal terkait Genomics,  meningkatkan kesadaran khalayak umum mengenai dampak positif yang dapat dihasilkan oleh kemajuan teknologi di bidang ini serta meningkatkan kolaborasi antar kedua negara.

Peneliti Senior dari Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Lab dan Universitas Indonesia Ariel Pradipto PhD mengatakan dalam kegiatan ini, peserta akan memperoleh peningkatan keterampilanmereka dalam analisis dan interpretasi data genom dalam konteks kovariat biomedis, klinis, dan kesehatan masyarakat umum, serta menulis dan mengkomunikasikan temuan. "Bekerja dalam proyek yang terdiri dari 2 orang per tim dan belajar dari peneliti dari proyek lain. Peserta juga bekerja secara langsung dengan data mereka sendiri dengan tujuan memaksimalkan nilai pekerjaan mereka saat ini dan secara bersamaan mengembangkan keterampilan yang dapat diterapkan secara umum,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 19 Desember 2023.

Genomik adalah studi tentang keseluruhan atau sebagian informasi rangkaian genetik atau epigenetik suatu organisme, dan upaya untuk memahami struktur dan fungsi rangkaian tersebut serta produk biologis hilirnya. Genomik dalam kesehatan mengkaji mekanisme molekuler dan interaksi antara informasi molekuler dan intervensi kesehatan serta faktor lingkungan dalam penyakit.

Pada Genomic Forum 2023 ini akan dirilis kegiatan Genomic & Science Dojo yang diinisiasi oleh Summit Institute for Development (SID), Oxford University Clinical Research Unit (OUCRU) Indonesia, Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Academy, and Human Nutrition Research Center-Indonesia Medical Education and Research Institute (HNRC-IMERI FKUI).

“Acara Dojo & Workshop ini akan membawa dampak yang sangat besar bagi komunitas peneliti genomik di Indonesia dan juga akan mengarah pada lebih banyak analisis data dan publikasi terkait Genomics yang terselesaikan,” kata Anuraj H Shankar dari OUCRU-Indonesia. Unit Penelitian Klinis Universitas Oxford (OUCRU) adalah unit penelitian klinis dan kesehatan masyarakat berskala besar dengan kantor di Vietnam, Indonesia, dan Nepal. Lembaga ini bagian dari Pusat Pengobatan Tropis dan Kesehatan Global di Universitas Oxford (Inggris). 

Genomics and Science Dojo (GSD) adalah cara baru untuk memberikan pelatihan langsung dan “minds-on” untuk berpikir kritis, analisis berkualitas tinggi, dan penulisan ilmiah. Peserta akan memiliki akses berkelanjutan terhadap mentor internasional dan nasional serta sumber daya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan ilmuwan dalam membuat analisis yang jelas dan konklusif yang menyoroti isu-isu dan kesimpulan-kesimpulan utama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dojo dibangun berdasarkan prinsip-prinsip seni bela diri dan dimaksudkan sebagai "Tempat mencari jalan", sebagaimana diterjemahkan dari bahasa Jepang. Maknanya pun seperti ilmu pengetahuan dikejar melalui latihan langsung keterampilan inti dan dengan "perdebatan", yaitu kritik dan pembelaan seseorang.

“Pendekatan ini dimaksudkan untuk merangkul sifat kritis ilmu pengetahuan dimana diskusi kritis terbuka merupakan norma yang jarang terjadi dalam konteks budaya. Dojo akan mencakup praktik berpikir kritis, psikologi positif, dan untuk mempertajam pemikiran dan keterampilan retoris, dimana semuanya digabungkan menjadi pendekatan atau kami sebut sebagai “Shinjitsu”, yaitu pencarian kebenaran,” kata Daniel Fatori, PhD, dari Universitas Sao Paolo Brazil dan Felipe Argolo Ph.D, dari Universitas Bahia Brazil yang merupakan co-creator dari Konsep Genomics & Science Dojo

Ada beberapa topik yang akan diajarkan selama lokakarya. Pertama menyusun analisis genomik inti dari alat penilaian umum, mempersiapkan/menyempurnakan rencana analisis, memilih variabel yang relevan dan mengidentifikasi kesenjangan data. Ada pula ilmu untuk menilai kualitas data, reliabilitas, validitas dan konsistensi internal, menelaah tren spasial dan temporal, penilaian data kualitatif, alat analisis untuk pembelajaran mesin dan data besar, keterampilan inferensi logis persuasif lisan dan tulisan dan serta keagenan dan pemberdayaan pribadi.

Kegiatan Dojo ini akan dilaksanakan sekitar bulan Januari – Februari 2024 untuk GSD serta Maret 2024 untuk GSW. GSW adalah suatu workshop intensif yang dibiayai kedutaan besar UK dimana peserta akan di coaching baik secara scientific, mental dan karya ilmiah. GSW rencananya akan dilaksanakan selama 4- 5 hari. 

“Dengan dilaunching nya Novel Genomics and Science Dojo dan analisanya serta workshop penulisan ilmiah, ilmuwan baik senior dan pelajar juga akan dibekali dengan keterampilan berpikir kritis, hak pilihan dan pemberdayaan pribadi, psikologi positif, keterampilan persuasif dan menulis bahasa Inggris, analisis data dan keterampilan menulis naskah,” ujar Yuni Dwi Setiyawati, MSc, Head of Summit Institute for Development.

Pilihan Editor: Peneliti: Fenomena El Nino dan IOD Positif Bikin Indonesia Lebih Kering, Bisa Menunda Musim Hujan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

2 hari lalu

Hormati hak cipta! TEMPO/Fahmi Ali
Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.


Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

5 hari lalu

Teripang. klikdokter
Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.


Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

6 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024


BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

6 hari lalu

Suasana hutan dan lahan gambut yang telah habis terbakar di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin, 11 September 2023. Berdasarkan data BMKG pada 10 September 2023, dari hasil deteksi titik panas dengan menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA) yang memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan, terdapat 554 titik panas di Kalimantan Barat. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

6 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Demi Lobster Kawan Vietnam

7 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

10 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

10 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Dekan Unas Dituduh Catut Nama Dosen UMT di Jurnal, Pahami Perbedaan Jurnal SINTA dan Jurnal Scopus

12 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dekan Unas Dituduh Catut Nama Dosen UMT di Jurnal, Pahami Perbedaan Jurnal SINTA dan Jurnal Scopus

Meskipun jurnal SINTA dan Scopus memiliki peran yang penting dalam mendukung penelitian ilmiah, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.