TEMPO.CO, Jakarta - Endarman Saputra menyelesaikan pendidikan doktoral di University of Lyon Prancis dalam bidang sport management dalam waktu tiga tahun. Dosen Universitas Jambi itu menjadi orang Indonesia pertama yang meraih gelar doktor ini dari luar negeri dan menyandang gelar PhD.
Dalam ujian disertasi pada 15 Desember 2023, dewan juri penguji disertasi menilai karya Endarman menarik berdasarkan studi kualitatif dan kuantitatif. Disertasi Endarman membahas mengenai "Developing Tourism With New Sporting Events: Evaluating the Tour de Singkarak's Impacts on Indonesian Residents”.
"Saya dibantu dan didukung oleh berbagai pihak mulai dari Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, Dinas Pariwisata Sumatra Barat dan beberapa Pemerintah Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Barat," kata Endarman dalam keterangannya, Rabu, 26 Desember 2023.
Penelitian Endarman
Dalam penelitiannya, Endarman menyuguhkan penelitian mengenai penciptaan Tour de Singkarak dan persepsi penduduk lokal Indonesia tentang Tour de Singkarak dan dengan cara apa event balap sepeda ini mempengaruhi ekosistem sekitar penduduk lokal.
Penelitian ini menyoroti perlunya pendekatan yang seimbang dan komprehensif dalam persiapan dan pelaksanaan event olahraga untuk menjamin peningkatan dampak positif bagi para stakeholders yang berkepentingan dengan proyek tersebut. Dari perspektif yang berbeda, karya doktoral ini mencakup dua studi yang berbeda yang menjelaskan tentang event olahraga Tour de Singkarak.
Studi pertama bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang motivasi di balik pembuatan Tour de Singkarak melalui lensa Actor-Network Theory (ANT) atau teori jaringan aktor dan analisis sosio-teknis. Studi ini didasarkan pada pendekatan kualitatif, menggunakan wawancara dengan berbagai pemangku kepentingan (misalnya, pemerintah daerah, penyelenggara, dll).
Studi nomor dua difokuskan pada pengukuran dan pemeriksaan persepsi penduduk lokal Sumatera Barat mengenai Tour de Singkarak dan dengan cara apa event bersepeda ini berdampak pada ekosistem sekitar mereka.
Penelitian ini untuk menguji proses inovasi yang diciptakan dan dampak dari Tour de Singkarak. Dalam konteks ini, Endarman menyoroti fakta bahwa Danau Singkarak merupakan destinasi yang menarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara.
"Danau Singkarak mendukung berbagai kegiatan pariwisata," kata Endarman.
Dalam hasil studinya, Endarman menyoroti fakta bahwa proses inovasi Tour de Singkarak merupakan sebuah kerja kolektif di antara banyak pemain, seperti pemerintah, panitia dan sebavajnya. Ia juga menjabarkan mengenai beberapa practical implications, diantaranya menekankan koherensi dan pengembangan masyarakat sebagai komponen integral dari perencanaan event olahraga, menerapkan inisiatif yang memfasilitasi interaksi penduduk setempat, menciptakan lapangan kerja hingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Setelah kembali ke tanah air, Endarman bertekad untuk mengembangkan sport management and marketing di Indonesia, mengingat masih minimnya ilmuan dan peneliti dibidang ini. Indonesia sedang bergerak menuju sport industry sehingga dukungan keilmuan yang digelutinya sangat dibutuhkan ke depannya.
Adapun dewan juri penguji disertasi Endarman terdiri dari ahli-ahli dibidang Sport Management and Marketing, Sporting Event, Sport Tourism, Sport Branding dan Sport Sociology, yaitu Professor Nicolas Chanavat dari Université de Rouen Normandie, Professor Bastien Soulé dari Université de Lyon 1, Doctor Anne-Marie Lebrun dari Université de Bourgogne Franche-Comté, Doctor Noémi Garcia-Arjona dari Université Renne 2. Endarman sendiri dibimbing oleh Guillaume Bodet yang merupakan seorang Profesor yang telah berpengalaman dan memiliki reputasi internasional dalam bidang sport marketing, sport tourism dan sporting event.
Pilihan Editor: Universitas Terbuka Kini Punya Doktor Pertama dari Prodi Administrasi Publik