Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dituding Plagiat, Mantan Rektor UIN Semarang Siap Tunjukkan Bukti Bantahan

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. SUMBER FOTO : walisongo.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. SUMBER FOTO : walisongo.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rektor non-aktif Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Imam Taufiq siap menunjukkan sejumlah bukti yang menyangkal tudingan plagiat yang menimpa dirinya. "Saya siap membuktikan dan membuka seluruh bagian penelitian yang disangka plagiat," katanya dalam diskusi di Jakarta, Kamis, 28 Desember 2023.

Imam dilantik menjadi rektor UIN Walisongo Semarang pada 23 Juli 2019 dengan masa jabatan lima tahun hingga 23 Juli 2023. Namun, menjelang pemilihan rektor untuk periode berikutnya, ia dilaporkan atas tuduhan plagiat. Atas laporan itu, ia mengaku mendapat beban moral sebagai akademisi yang menjunjung tinggi etik.

Tuduhan plagiat itu menyangkut karya ilmiah berjudul "Konsep Hilal dalam Perspektif Tafsir Al-Qur'an dan Astronomi Modern (Integrasi dalam Konteks Keindonesiaan)". Karya itu dinilai mirip dengan tesis karya Muh Arif Royyani berjudul "Memadukan Konsep Hilal dalam Tafsir al-Qur’an dan Astronomi Modern" (Pascasarjana IAIN Walisongo, 2011).

Kemiripan itu pertama kali dilaporkan salah satu guru besar UIN Walisongo Mujiyono ke senat universitas yang kemudian ditindaklanjuti Rapat Senat UIN Walisongo pada 13 September 2023. Hasilnya, diputuskan adanya plagiarisme. Keputusan tersebut digelar atas inisiasi Forum Guru Besar UIN Walisongo dan dilakukan tanpa memanggil dan meminta keterangan Imam Taufiq.

"Tesis yang dimaksud bahkan tidak saya ketahui ketika proposal awal disampaikan hingga penelitian. Akan tetapi menjelang kontestasi pemilihan rektor, ada yang melaporkan tentang kemiripan tersebut," ucapnya.

Apabila dilihat secara materil, kata dia, judul yang dibuat memang cukup identik yaitu membandingkan antara astronomi modern dengan ilmu tafsir, tetapi dengan metode yang berbeda.

Pada karya Imam Taufiq, selain ada teori-teori, juga dilakukan penelitian lapangan. Sedangkan tesis Arif Royyani, kata dia, hanya konseptual saja. Dia mengatakan kitab rujukan Imam Taufiq adalah tujuh kitab tafsir yang sama sekali berbeda dengan empat kitab tafsir yang dipakai Arif Royyani. "Alhasil, substansi penelitian jauh berbeda karena tafsirnya tak ada yang sama," ucapnya.

Adanya perbedaan substansi ini dibuktikan oleh hasil kerja tim verifikasi UIN Walisongo yang dibentuk oleh UIN sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 17 Tahun 2010.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua tim Moh. Erfan Soebahar mengatakan pihaknya telah melakukan verifikasi secara kronologis dan substantif. Hasilnya, kedua penelitian memiliki objek formal yang berbeda.

"Tesis Muh Arif Royyani murni bersifat normatif, sementara penelitian Imam Taufiq bersifat normatif dan empiris," katanya.

Secara spesifik, ketidaksamaan tersebut meliputi kontekstualisasi pemahaman hilal dalam kitab tafsir, metode penelitian, sumber-sumber rujukan, kriteria hilal yang dipakai, data-data hilal, penelitian lapangan, dan hasil akhir penelitian.

Ketika kedua penelitian ini setelah dianalisis dengan sistem kecerdasan artifisial, kemiripannya 14-16 persen. Sedangkan dengan aplikasi Plagiarism Checker X, kemiripannya 16-17 persen. Kemiripan terjadi pada terjemahan ayat Al-Quran, istilah-istilah yang digunakan, rujukan kitab, dan penjelasan teoretis.

"Kemiripan sejumlah itu sangat wajar, apalagi terkait terjemahan dan teori-teori. Tidak ada plagiarisme," tuturnya.

Pilihan Editor: Malaysia Disebut Protes Soal Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi UNESCO, Ini Kata Kemendikbud

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

2 hari lalu

Ilustrasi plagiat
Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.


Dosen Universitas Cambridge Jelaskan Dugaan Penjiplakan Artikel Ilmiahnya oleh Dosen ITPLN

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen Universitas Cambridge Jelaskan Dugaan Penjiplakan Artikel Ilmiahnya oleh Dosen ITPLN

Asisten profesor di University of Camridge Ilias Alami mengungkap dugaan tindakan plagiarisme oleh akademisi ITPLN.


Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

Selain investigasi terhadap dosen dan mahasiswa, ITPLN juga membentuk komite agar kasus serupa tak terjadi di kemudian hari.


KIKA Minta Tim Pencari Fakta Unas Investigasi Dugaan Plagiarisme Kumba Digdowiseiso

6 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
KIKA Minta Tim Pencari Fakta Unas Investigasi Dugaan Plagiarisme Kumba Digdowiseiso

Berdasarkan pencarian di Google Scholar, Kumba Digdowiseiso elah mempublikasikan 160 karya ilmiah di 2024.


Dekan Unas Catut Nama Dosen UMT, Koordinator KIKA: Cara Culas Dapat Tunjangan

11 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Dekan Unas Catut Nama Dosen UMT, Koordinator KIKA: Cara Culas Dapat Tunjangan

KIKA menilai kasus tudingan pencatutan nama dosen ini merupakan masalah dari hulu ke hilir.


Jawaban Unair Atas Video Minta Maaf Korban Plagiarisme Safrina

23 hari lalu

Kampus Unair. Istimewa
Jawaban Unair Atas Video Minta Maaf Korban Plagiarisme Safrina

Video bersama antara Safrina dan korban plagiarisme yang dilakukannya, yang beredar pada 28 Maret 2024, banyak dipertanyakan. Ini klarifikasi Unair.


Selain Safrina Unair, Ini Kasus-kasus Plagiat di Kampus yang Pernah Viral

24 hari lalu

Ilustrasi plagiat
Selain Safrina Unair, Ini Kasus-kasus Plagiat di Kampus yang Pernah Viral

Klarifikasi telah diperoleh, tuduhan tindakan plagiat terbukti, dan sanksi dari Unair telah dilayangkan.


Beberkan Penanganan Kasus Plagiat Safrina, FEB Unair: Ini Bukan Hal Baru

27 hari lalu

Ilustrasi plagiat
Beberkan Penanganan Kasus Plagiat Safrina, FEB Unair: Ini Bukan Hal Baru

FEB Unair menyatakan telah bertindak proaktif dalam kasus plagiarisme atau penjiplakan tugas mata kuliah oleh mahasiswanya yang bernama Safrina.


Safrina Mahasiswa Unair yang Viral di Medsos, Ini Sanksi Akademik yang Diterimanya

28 hari lalu

Universitas Airlangga. Foto : Unair
Safrina Mahasiswa Unair yang Viral di Medsos, Ini Sanksi Akademik yang Diterimanya

Safrina mahasiswa Unair viral di medsos karena plagiarisme tugas mata kuliah mingguan.


Kata Chandra Liow soal Plagiarisme Provider yang Mengambil Konsepnya

30 Januari 2024

Youtuber dan sutradara film, Chandra Liow menceritakan pengalamannya terpapar Covid-19 dan berlanjut mengalami badai sitokin, Foto: Instagram Chandra Liow.
Kata Chandra Liow soal Plagiarisme Provider yang Mengambil Konsepnya

Berbicara soal plagiarisme, Youtuber Chandra Liow menjelaskan bahwa dalam proses pembuatan konten seharusnya tak boleh menggunakan konsep yang sama.