TEMPO.CO, Jakarta - Semenjak fase Covid-19 sudah berubah dari pandemi menjadi endemi, masyarakat dihadapkan dengan istilah baru dengan nama long covid-19. Sebenarnya apa arti dari istilah long-covid ini?
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention atau CDC, istilah long-covid kerap diartikan kepada suatu kondisi yang mengakibatkan orang terinfeksi Covid-19 mengalami efek jangka panjang dari infeksinya.
Long-covid juga didefinisikan sebagai tanda, gejala dan kondisi yang berlanjut setelah terinfeksi Covid-19 akut. Istilah long-covid di berbagai negara juga beragam, ada yang menyebutnya pasca-covid, Covid-19 jangka panjang atau covid kronis.
Apa yang Perlu Diketahui tentang Long-Covid
Long-covid dapat mencakup berbagai masalah kesehatan yang sedang berlangsung. Kondisi tersebut bisa dirasakan hingga berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Long-covid sering terjadi pada orang yang menderita Covid-19 parah atau siapapun yang pernah terinfeksi Covid-19. Lebih lanjut, long-covid juga turut berisiko tinggi dirasakan oleh orang yang tidak divaksin kemudian terinfeksi Covid-19.
Walakin sebagian besar orang dengan long-covid mempunyai bukti atau pernah terinfeksi Covid-19, namun dalam beberapa kasus juga ditemukan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 tidak bisa disebut long-covid.
Long-Covid adalah Masalah Kesehatan Baru
CDC mencatat bahwa long-covid adalah serangkaian masalah kesehatan baru yang berkelanjutan dialami oleh seseorang setelah terinfeksi Covid-19. Long-covid bisa dideteksi minimal empat minggu setelah orang tersebut terinfeksi Covid-19.
Walau long-covid berisiko tinggi dirasakan oleh orang yang terinfeksi Covid-19, tetapi tidak semua orang pula mengalami fase ini. Bahkan ada yang tidak menyadari jika dirinya terkena fase long-covid.
Sementara itu hingga kini belum ada juga tes yang dapat menentukan apakah gejala atau kondisi seseorang setelah terinfeksi Covid-19 bisa disebut sebagai long-covid. Namun dari beberapa gejala yang telah diteliti para ahli, bisa ditarik kesimpulan awal terkait gejalanya, sebagai berikut:
- Long-covid berpeluang bikin kecacatan
Orang yang terindikasi long-covid setelah terinfeksi Covid-19, berpeluang untuk mengalami kecacatan. Akan tetapi peluang ini tidak seluruhnya dirasakan oleh orang yang terinfeksi. Ada yang hanya mengalami masalah kesehatan saja lalu bisa kembali sembuh.
- Mudah Lelah dan Sulit Bernafas
CDC melaporkan bahwa kebanyakan long-covid yang dirasakan oleh seseorang setelah terinfeksi Covid-19 adalah kelelahan dan mengalami gangguan kehidupan sehari-hari. Gejala ini bahkan bisa memburuk setelah melakukan aktivitas fisik, hingga berujung demam.
Selain itu gejala kesulitan bernafas atau sesak nafas juga dirasakan saat fase long-covid. Nyeri dada disertai batuk hingga jantung berdetak kencang juga turut dirasakan.
- Munculnya Masalah Neurologis dan Pencernaan
Gejala neurologi seperti kesulitan berpikir dan berkonsentrasi juga dirasakan saat fase long-covid. Istilah ini juga kerap diartikan dengan kabut otak. Selain itu sakit kepala dan masalah tidur juga turut disertai saat long-covid meradang.
Ketika berdiri, seseorang yang terkena long-covid juga merasa pusing disertai sakit kepala ringan, perasaaan kesemutan hingga perubahan rasa, depresi dan kecemasan.
Mencegah Long-Covid
Cara terbaik untuk mencegah long-covid dengan melindungi diri agar tidak terinfeksi. CDC mencatat bahwa orang yang tertular Covid-19 setelah divaksin lebih kecil kemungkinan untuk terkena fase long-covid.
Namun jika sudah terlanjur didiagnosa terpapar long-covid, bisa diobati dengan perawatan dan pemeriksaan di layanan kesehatan. Terutama dengan cara manajemen medis pribadi untuk membantu memperbaiki gejala dan kualitas hidup orang tersebut.
Langkah lain yang bisa dilakukan untuk terhindar dari long-covid adalah menjalani tes atau pengecekan sedari awal, serta menghindari berdekatan dengan orang yang sudah positif terinfeksi Covid-19.
Pilihan Editor: Layanan Digital Terpadu Bakal Hadir di Indonesia, Bernama GovTech
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.