TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan anggaran untuk pendidikan perlu ditambah, termasuk untuk Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Menurut ia, sokongan terhadap dunia pendidikan membutuhkan anggaran yang besar.
Jokowi menyebut sejak pertama kali dibuka, dana abadi LPDP telah mencapai Rp 139 triliun hingga 2023. Pada awal dibuka, dana abadi LPDP hanya Rp 1 triliun saja.
"Dana abadi LPDP pada saat dibuka Rp 1 triliun. Di 2023 kemarin sudah mencapai Rp 139 triliun," kata Jokowi ketika membuka Forum Rektor Indonesia di Surabaya pada Senin, 15 Januari 2024.
Selain itu, ia menyoroti peningkatan pada jumlah penerima Beasiswa LPDP. Meskipun telah mengalami peningkatan dari segi jumlah, namun Jokowi meminta agar angkanya lebih besar lagi. Sebab, angka tersebut menurutnya masih sangat kurang.
"Jumlah penerima beasiswa juga sudah meningkat 7 kali lipat dari awal LPDP dibuka. Tapi ini masih jauh, masih sangat kurang. (Harus) ditingkatkan paling tidak 5 kali lipat dari yang sudah ada sekarang," kata Jokowi.
9.959 penerima LPDP tahun 2023
Sebelumnya, Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso mengatakan jumlah penerima Beasiswa LPDP sepanjang tahun 2023 tercatat 9.959 orang. Angka peminat beasiswa terus meningkat, terlebih sejak pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, jumlah pelamar Beasiswa LPDP hanya mencapai 3 ribu orang. Namun setelah itu, tepatnya pada 2021, peminatnya meningkat ke angka empat ribu dan menjadi 9.959 pada 2023.
Sama dengan tahun 2023, pada tahun ini LPDP menargetkan jumlah penerima dengan alokasi yang sama. Tepatnya sebanyak delapan hingga sepuluh ribu orang penerima dengan anggaran sekitar Rp 10 triliun.
Dwi mengatakan bahwa anggaran menjadi batasan dalam hal memaksimalkan jumalh penerima. "Kami siapkan anggaran kira-kira 10 triliun. Memaksimalkan rekrutmen batasnya adalah anggaran. Anggaran ini belum bisa ditentukan, tapi bisa diprediksi karena dana abadinya terus diinvestasikan. Bahkan, sampai akhir Desember bisa berubah, tergantung dari interest-nya," ucap Dwi kepada Tempo pada 6 Januari 2024.
Pilihan Editor: Jumlah Lulusan S2 dan S3 di Indonesia Rendah, ini Langkah yang akan Dilakukan Jokowi