TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur, sudah mengalami erupsi tiga kali dalam kurun waktu satu jam. Semula Lewotobi erupsi pada pukul 07.32 WITA, lalu sekitar 11 menit berikutnya, puku 07.43 WITA, erupsi kembali terjadi.
Terakhir, gunung yang memiliki tinggi 1.584 mdpl tersebut kembali erupsi sekitar pukul 08.23 WITA dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 2284 di atas permukaan laut.
Dalam dua letusan sebelumnya, tinggi kolom abu teramati mencapai 1.500 di atas puncak atau sekitar 3084 meter di atas permukaan laut. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara.
"Erupsi disertai awan panas guguran dengan jarak luncuran kurang lebih 2.000 meter dari kawah mengarah ke utara-timur laut Gunung Api Lewotobi Laki-laki," ucap Plt. Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, Rabu, 17 Januari 2024.
Gunung Lewotobi kini berstatus level IV atau awas dengan rekomendasi agar masyarakat di sekitar Gunung Lewotobo ataupun pengunjung juga wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dlam radius lima kilometer dari pusat erupsi dan sekitar enam kilometer ke arah Utara dan Timur Laut.
"Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya," kata Wafid.
Wafid mengatakan berdasarkan pemantauan kegempaan pada Selasa 16 Januari 2024, pukul 00.00 hingga 24.00 WITA terjadi peningkatan kegempaan signifikan yakni terekam 13 kali gempa awan panas guguran, 108 gempa letusan, 92 kali gempa guguran, 172 kali gempa low frequency, 10 kali gempa tremor harmonik, dan sekali gempa vulkanik dalam.
"Data kegempaan Gunung Lewotobi Laki-laki menunjukkan peningkatan gempa low frequency yang meningkat signifikan yang menunjukkan pergerakan magma ke permukaan yang semakin intensif dalam waktu yang cukup singkat sehingga diperkirakan akan meningkatkan volume lava di area kawah," ucapnya.
Selain itu, jarak luncur aliran lava ataupun kejadian guguran dan awan panas akan mengalami peningkatan pula. Berdasarkan pemantauan, terjadi guguran lava ke arah baru yakni barat daya-barat dengan jarak luncur dua kilometer menunjukkan aliran lava pada saat ini dapat terjadi ke segala arah karena pergerakan magma ke permukaan yang sangat intensif.
Pilihan Editor: Jumlah Lulusan S2 dan S3 di Indonesia Rendah, ini Langkah yang akan Dilakukan Jokowi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.