Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Merasa Perjalanan Pulang Lebih Cepat daripada Saat Pergi? Ini Penjelasan Ilmiah Efek Kappa

image-gnews
Pemudik bersepeda motor mulai terlihat melintasi jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 April 2023. Nagreg jadi jalur utama mudik non tol di sisi selatan menuju Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Jawa Tengah. Kementerian Perhubungan memprediksi bakal ada pergerakan sekitar 123 juta orang selama dua pekan masa angkutan mudik. TEMPO/Prima Mulia
Pemudik bersepeda motor mulai terlihat melintasi jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 April 2023. Nagreg jadi jalur utama mudik non tol di sisi selatan menuju Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Jawa Tengah. Kementerian Perhubungan memprediksi bakal ada pergerakan sekitar 123 juta orang selama dua pekan masa angkutan mudik. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika melakukan perjalanan, beberapa orang mestinya pernah merasa saat perjalanan pulang terasa lebih cepat daripada pergi. Walaupun, jarak yang ditempuh saat pulang dan pergi sama saja, bahkan kecepatan yang digunakan juga sama. Ternyata pandangan ini ada penjelasannya secar ilmiah. 

Dalam disiplin ilmu psikologi dan neurosains, efek kappa adalah salah satu efek saat perjalanan pulang terasa lebih lebih cepat daripada saat berangkat. Padahal secara fisika, jarak yang ditempuh masih berada di jalur yang sama, tidak ada perbedaan antara pergi dan pulang. Tetapi sebagian orang pasti pernah merasa lebih cepat ketika perjalanan pulang lebih tidak terasa daripada ketika pergi. 

Dalam disiplin ilmu Psikologi dan Neurosains, gejala itu dikenal sebagai efek Kappa. Efek Kappa yaitu saat lama perjalanan dari satu tempat ke tempat lain bagi sebagian orang terasa berbeda, tepatnya ketika mereka pergi dan pulang.

Seperti yang dilansir oleh Goldreich (2007) pada artikel NIH, efek kappa merupakan sebuah ilusi persepsi temporal yang dapat muncul ketika waktu yang telah berlalu dinilai oleh pengamat antara rangsangan sensorik yang diterapkan secara beruntun di lokasi berbeda.

Saat mengamati rangkaian rangsangan berurutan, pengamat cenderung melebih-lebihkan waktu yang berlalu antara dua rangsangan berurutan ketika jarak antara rangsangan tersebut cukup jauh, dan meremehkan waktu yang telah berlalu ketika jaraknya cukup kecil. 

Ruang yang dilalui dan waktu yang berlalu dihubungkan oleh kecepatan. Oleh karena itu, terdapat beberapa teori mengenai ekspektasi otak yang dapat mengemukakan efek Kappa. Seperti ekspektasi kecepatan konstan yang disampaikan pendapatnya oleh Jones dan Huang (1982), otak mengharapkan interval waktu yang menghasilkan gerakan dengan kecepatan konstan.

Kemudian ada ekspektasi kecepatan rendah, model yang diajukan oleh Bayesian adalah harapan bahwa rangsangan cenderung bergerak lambat yang menghasilkan perkiraan waktu yang berlebihan. Sementara gerak dalam konteks berbeda, efek kappa yang disampaikan oleh Jonas dan Huang (1982) tampaknya sangat bergantung pada fenomenal dibandingkan dengan skala fisik, hal ini dikaitkan dengan perkiraan percepatan ke bawah dan perlambatan ke atas. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ini disebabkan bagaimana cara kerja otak dalam mempersepsikan waktu, secara khusus terkait jangka waktu sebuah aktivitas. Efek kappa melibatkan banyak organ di otak dan menjadi persepsi jangka waktu aktivitas oleh otak. Selain itu, dalam situasi tertentu mungkin dapat melibatkan hormon. 

Kembali ke persepsi waktu yang terasa lebih cepat saat pulang, diduga bahwa sedikitnya informasi mengenai tempat yang akan didatangi dan telah diketahuinya informasi terkait tempat tersebut saat pulang, menjadi salah satu yang mempengaruhi cara kerja otak dalam memandang waktu tempuh. 

Ketika dalam perjalanan, biasanya kita terlalu menikmati pemandangan dan menerima segenap informasi yang baru, sehingga hal tersebut yang menjadi perjalanan terasa lebih lama. Tidak hanya itu, biasanya di saat perjalanan menuju tempat tersebut pasti sebagian orang merasa ingin segera tiba di lokasi yang akan dituju. Sementara saat pulang, kita sedikit merasa lebih santai dan tidak begitu memperdulikan waktu. Jalanan pulang akan terasa lebih familiar karena pernah dilewati saat menuju lokasi tadi. 

Selain itu, biasanya saat pergi pasti sebagian orang merasa antusias untuk sampai ke tempat tujuan tepat waktu. Saat di jalan juga sering menjumpai berbagai kendala seperti terjebak pada kemacetan dan kepadatan jalan. Sehingga perkiraan waktu yang telah dibuat, mungkin agak sedikit meleset dibandingkan dengan yang sesungguhnya terjadi. 

Dengan demikian, rasa antusias untuk segera pulang ke rumah juga menjadi pengaruh dari efek kappa ini. Setelah menyelesaikan kegiatan di luar, kita mungkin sudah lelah terlebih dahulu sehingga kita merasa bersemangat untuk segera menyentuh kasur dan jadinya terasa lebih cepat. 

Pilihan Editor: Mengapa Orang Naik Kendaraan Mengalami Mabuk Perjalanan?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

1 hari lalu

Ilustrasi road trip. Unsplash.com/Caleb Whiting
5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

Sebelum mulai road trip, buat perencanaan dengan matang agar perjalanan lancar dan berkesan


KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

2 hari lalu

Kereta berkecepatan tinggi Whoosh yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. (ANTARA/Fitra Ashari)
KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.


Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

12 hari lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

Biasanya petugas akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk menentukan kelayakan mendapatkan visa


Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

12 hari lalu

Maskapai penerbangan SAS. Instagram.com/@flysas/@bravojulietspotting
Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik


Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

12 hari lalu

Ilustrasi tidur di dalam mobil. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

Tidur singkat atau power nap dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan fisik dan mental selama perjalanan jauh dengan kendaraan. Kenapa penting?


Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

12 hari lalu

Sejumlah pemudik kereta api Jaka Tingkir berjalan keluar setibanya di Stasiun Senen, Jakarta, Minggu 14 April 2024. Angka kedatangan akan terus bertambah seiring pemesanan tiket arus balik yang masih tersedia. Arus balik diprediksi mulai tanggal 13, 14 dan 15 April 2024. Pada tanggal-tanggal tersebut terdapat sebanyak 44.000 - 46.000 lebih penumpang per harinya yang menuju Jakarta. TEMPO/Subekti.
Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memberikan promo tarif spesial selama masa arus balik Lebaran.


KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

13 hari lalu

Sejumlah penumpang KRL Commuter Line menunggu keberangkatan kereta di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin 12 Juni 2023. Menurut keputusan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan nomor 17 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pelaku perjalanan orang dengan transportasi kereta api pada 12 Juni 2023, penumpang diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat serta tidak berisiko tertular atau menularkan COVID-19 dan KAI Commuter selaku operator KRL Commuter Line menghimbau seluruh penumpang untuk tetap melakukan vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

KAI Commuter memprediksi akan ada lebih dari 850 - 900 ribu pengguna commuter line Jabodetabek di hari pertama kerja, pasca libur Lebaran 2024.


7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

14 hari lalu

Ilustrasi merawat motor. (Sumber: Yamaha)
7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

Motor perlu dirawat setelah digunakan saat mudik. Ini deretan komponen yang perlu dicek?


5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

14 hari lalu

Pemudik berjalan keluar dari kapal di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu 13 April 2024. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memprediksi puncak arus balik dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa terjadi pada tanggal 13 sampai 14 April. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan


Spanyol Tawarkan Program Perjalanan Bersubsidi untuk Pensiunan

16 hari lalu

Ilustrasi lansia traveling. Freepik.com/Rawpixel.com
Spanyol Tawarkan Program Perjalanan Bersubsidi untuk Pensiunan

Program perjalanan khusus pensiunan ini tersedia setiap tahun selama 'musim sepi' dari bulan Oktober hingga Juni.