TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP Dwi Larso mengatakan, beasiswa pendidikan akan selalu berfokus pada dua hal. Keduanya adalah optimalisasi jumlah serta penguatan di bidang-bidang prioritas Indonesia. "Ke depan, untuk beasiswa pendidikan, selalu berfokus pada optimalisasi jumlah dan penajaman pada area prioritas, demi mengejar ketertinggalan dan memaksimalkan manfaat," katanya kepada Tempo pada Kamis, 18 Januari 2024.
Ketika ditanya tentang bagaimana mengoptimalisasi kedua ha tersebut jika dana abadi LPDP dihentikan, Dwi tak menjawab. "No comment."
Sementara itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan membahas perihal ini dengan LPDP. "Baru akan dibahas dengan LPDP. Membahas optimasi pendanaan LPDP untuk beasiswa dan riset," ujar Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam.
Hal ini berkaitan dengan rencana pemerintah untuk menyetop dana abadi LPDP dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Opsi tersebut dipertimbangkan agar 20 persen porsi dana pendidikan per tahun dapat dimaksimalkan untuk membenahi riset dan pengembangan. Sejak awal dibuka sampai 2023, LPDP telah menyelenggarakan beasiswa dengan nilai Rp 139 triliun.
Setiap tahun, pemerintah mengalokasikan rata-rata Rp 20 triliun dari 20 persen alokasi dana pendidikan dalam APBN. "Kemarin juga sudah kami tinjau apa harus diteruskan LPDP itu, dengan jumlah yang sekarang sudah hampir Rp140 triliun itu. Kemungkinan akan kita setop dulu," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Istana Kepresidenan pada Selasa, 16 Januari 2024.
Muhadjir memastikan bahwa meskipun rencana setop dana abadi LPDP dieksekusi, tak lantas menghentikan jalannya program LPDP. Ia menambahkan, 20 persen anggaran pendidikan diharapkan bisa digunakan sepenuhnya untuk membenahi ketimpangan rasio lulusan S2 dan S3 Indonesia.
"Alokasi anggaran untuk riset dinaikkan, termasuk alokasi biaya beasiswa, termasuk pendidikan untuk ke perguruan tinggi, diploma, S1, S2, S3 bisa ditingkatkan," ujarnya.
Pilihan Editor: Inilah 11 Panelis Debat Cawapres, dari Dosen UGM hingga Rektor IPB University