Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Proteksi Hutan untuk Mengatasi Emisi Karbon

image-gnews
Penjaga hutan dari kelompok Petkuq Mehuey melakukan patroli di dalam hutan Kalimantan Timur. (ANTARA/HO- Penjaga Hutan Petkuq Mehuey)
Penjaga hutan dari kelompok Petkuq Mehuey melakukan patroli di dalam hutan Kalimantan Timur. (ANTARA/HO- Penjaga Hutan Petkuq Mehuey)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para pegiat lingkungan menilai proteksi hutan jauh lebih efektif untuk mengatasi persoalan emisi dibandingkan proyek Carbon Capture and Storage (CCS) yang sedang digarap oleh pemerintah. Juru Kampanye Hutan Greenpeace, Iqbal Damanik, mengatakan kemampuan penyimpanan karbon hutan gambut dan hutan mangrove jauh lebih baik dibanding lahan mineral. “Masing-masing 10 kali lipat dan 3 kali lipat lebih besar,” ujarnya kepada Tempo, Selasa, 24 Januari 2024.

Adapun lahan gambut Indonesia yang luasannya mencapai 13,43 juta hektare, hingga 2019, menyimpan 57,4 gigaton karbon. Jenis lahan gambut pun hanya menutupi 3 persen luas lahan di seluruh dunia, namun bisa menarik 550 gigaton karbon atau 42 persen dari total karbon yang tersimpan di bawah tanah.

Kemampuan hutan dianggap lebih unggul mengingat daya serap CCS sebagai proyek ‘gudang’ karbon masih sangat minim, walau sudah berkembang sejak lama. Sebanyak 13 proyek CCS terbesar yang di dunia hanya bisa menyerap menyerap 39 juta ton karbondioksida (CO2) hingga 2021. Angka itu setara 0,1 persen dari total emisi dunia. “Lebih tepat lindungi hutan yang tersisa saja,” ujar Iqbal.  

Deputi Direktur Indonesian Center for Enviromental Law (ICEL), Grita Anindarini, pun mengkritik biaya teknologi CSS yang sangat mahal. Dalam hal penyerapan karbon, kata dia, hutan jelas menjadi solusi yang jauh lebih murah, bahkan gratis jika dikembangkan secara alami. Mengutip riset Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) pada 2022, biaya menangkap karbon bisa menebus US$ 50-100 per ton CO2. Teknologi yang mahal ini pun dikhawatirkan bisa memicu kenaikan biaya pokok tarif listrik di masa depan. “Biaya untuk efisiensi energi belum layak, tapi pengembangan CCS/CCUS yang mahal justru didorong,” katanya.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Minera; (ESDM) sebelumnya memastikan peraturan presiden (perpres) mengenai teknologi penyimpanan emisi karbon akan terbit dalam waktu dekat, maksimal pada bulan depan. Aturan baru itu menguatkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 2 Tahun 2023 yang terbit duluan sebagai pedoman teknologi penimbun emisi. Perpres ini mengatur empat poin utama. Yang pertama adalah penawaran area kerja penyimpanan

Dalam jumpa pers pada 16 Januari 2024, Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Mirza Mahendra mengatakan ruang penyimpanan karbon Indonesia yang besar bisa mendukung perekonomian. Merujuk data kementerian, Indonesia memiliki potensi kapasitas penyimpanan sebesar 8 gigaton CO2 di reservoir minyak dan gas (migas), serta 400 gigaton CO2 di saline aquifer (reservoir air bersalinitas tinggi). “Kapasitas storage kita lumayan besar. Ini bisa dimanfaatkan untuk menggulirkan perekonomian,” katanya.

Ulasan perbandingan hutan dan teknologi carbon capture ini bisa dibaca lebih lengkap dalam artikel 'Hutan Solusi Terbaik Penyerap Karbon'

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

1 hari lalu

Foto udara penyedia jasa angkutan membawa pengendara sepeda motor melewati perkebunan kelapa sawit di tepi Jalan Lintas Jambi-Suak Kandis yang terputus akibat terendam banjir luapan Sungai Kumpeh di Pulau Tigo, Muaro Jambi, Jambi, Minggu, 25 Februari 2024. Penyedia jasa mematok tarif Rp10 ribu per motor untuk penumpang umum dan Rp5 ribu per motor untuk pelajar. ANTARA/Wahdi Septiawan
Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.


Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

3 hari lalu

Penumpang pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta saat berlakunya aturan baru bea cukai mengenai pembatasan jumlah barang dari luar negeri dan jastip di Kota Tangerang, 15 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Perdamean
Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.


Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

3 hari lalu

Shutterstock.
Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.


Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

3 hari lalu

Konsesi PT RAP yang diduga masuk dalam kawasan hutan di Desa Bukit Penai, Kecamatan Naga Silat, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat pada 22 November 2023. Jalan kebun kemudian menjadi jalan poros utama menuju desa. IniBorneo/Cantya Zamzabella
Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.


Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

3 hari lalu

Lahan bukaan baru perkebunan sawit PT Sinar Kencana Inti Perkasa (SKIP) Senakin Estate di Desa Sembilang, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru pada 13 November 2023. BanjarHits/Diananta P. Sumedi
Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.


Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

3 hari lalu

Perkebunan kelapa sawit PT Suryamas Cipta Perkasa yang terindikasi masuk ke dalam kawasan hutan di Desa Paduran Sebangau, Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis, 21 Desember 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.


12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

3 hari lalu

Penampakan kebun Duta Palma Group di Desa Penyaguan, Kecamatan Batang Gangsal, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau pada 16 November 2023. Riauterkini/Syahrul Hidayat
12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.


22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

4 hari lalu

Perkebunan kelapa sawit di area konsesi PT Suryamas Cipta Perkasa yang terindikasi masuk ke dalam kawasan hutan di Desa Paduran Sebangau, Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Dilihat dari atas pada Kamis, 21 Desember 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.


Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

6 hari lalu

Kapal Gas Arjuna milik PT Pertamina International Shipping (PIS). Dok. Pertamina
Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.


Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

9 hari lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. ANTARA/HO-Ministry of Industry.
Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.