TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat C-130J-30 Super Hercules telah tiba di Indonesia pada Senin, 22 Januari 2024. Penyerahan secara simbolis dilakukan pada Rabu, 24 Januari 2024. Pesawat ini merupakan pesawat keempat dari lima pesawat yang dipesan Kementerian Pertahanan untuk TNI Angkatan Udara.
Penyerahan yang dilangsungkan di Lanud Halim Perdanakusuma tersebut disaksikan oleh Presiden Joko Widodo. Nantinya, pesawat ini akan memiliki nomor tail a-1344. Dilansir dari Antara, Presiden mengatakan pesawat Hercules ini sangat bagus untuk negara sebesar Indonesia yang memiliki cukup banyak landasan pendek.
Spesifikasi Pesawat C-130J-30 Super Hercules
Pesawat C-130J-30 Super Hercules merupakan versi produksi terbaru menggantikan produksi C-130H sebelumnya. Pesawat ini merupakan buatan Looked Martin.
Pesawat Hercules C-130J-30 termasuk diminati militer di berbagai negara, menurut Lockheed Martin. Operator terbesar yang memakai pesawat ini dari Angkatan Udara Amerika Serikat, Australia, Kanada, India, Italia, dan Inggris.
Penerbangan pertama C-130J-30 Super Hercules pada 1996. Tercatat 280 pesawat sudah terkirim ke 14 negara pada 2014. Adapun pengiriman Super Hercules ke-500 tercatat pada 2022.
Pada 2014, lebih dari 280 pesawat Super Hercules dari berbagai model telah dikirim ke setidaknya 14 negara. Pada 2018, Lockheed Martin mengirimkan Super Hercules ke-400. Pada 2022 Super Hercules ke-500 dikirim.
Keunggulan C-130J-30 terletak pada kemampuan membawa beban dengan panjang pesawat 34,37 meter, rentang sayap 40,41 meter, dan tinggi 11.84 meter. Pesawat itu dibantu empat mesin Rolls-Royce AE 2100D3 yang mampu membawa banyak kebutuhan milite Empat mesin itu mampu membawa beban penuh sebesar 74.389 kilogram. Berbeda dengan model sebelumnya yang hanya dapat menampung 18.143 kilogram saja.
Super Hercules bisa membawa 92 tentara, 62 pasukan udara, atau 72 tandu dengan dua petugas medis. Pesawat ini bisa juga membawa enam palet, atau 2-3 HMMWV, pengangkut personel lapis baja M113 tunggal.
Selain itu, pesawat ini dirancang dengan inti digital terintegrasi yang menawarkan banyak hal. Pesawat ini memiliki 250 knot jalan per pintu dan sistem yang bisa melaporkan kesalahan teknis secara otomatis.
Pesawat ini juga menghadirkan avionic digital, termasuk Head-Up Display atau disingkat HUD untuk setiap pilot. Adanya fitur itu, pilot akan mendapat informasi dalam garis pandang lurus ke depan yang memproyeksikan data instrumen penerbangan utama ke kaca depan pesawat.
Dibandingkan dengan pesawat setipenya, C-130J-30 mampu melaju lebih cepat. Hal tersebut karena dilengkapi tenaga yang lebih besar. Pesawat ini mampu menjelajah ke segala wilayah dengan kecepatan 675 kilometer per jam dengan jarak sejauh 4.000 kilometer.
Pesawat ini juga dilengkapi dengan baling-baling scimitar komposit enam bilah. Adanya peningkatan itu membuat C-130J Super Hercules memiliki jangkauan 40 persen lebih besar, kecepatan maksimum 21 persen lebih tinggi.
Dalam pengisian bahan bakar, pesawat ini mampu menyediakan sumber daya tambahan dengan waktu pemasangan yang singkat melalui konfigurasi roll-on dan roll-of. Pengisian bahan bakar juga dapat dilakukan ketika sedang terbang.
Keunggulan lainnya dari pesawat ini adalah kemampuannya untuk lepas landas dan mendarat dengan jarak lebih pendek dari landasan pacu, yaitu bisa mendarat dengan jarak 914 meter.
ANTARA | FATHUR RACHMAN | MUHAMMAD FARREL FAUZAN | ANTARA
Pilihan Editor: Berikut Spesifikasi Pesawat C-130J Super Hercules yang Dipesan TNI AU