TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Microsoft mencapai nilai pasar US$ 3 triliun (Rp 47.508 triliun) pada Jumat, 26 Januari 2024. Nilai tersebut mengalami peningkatan yang signifikan dan disebut pertama bagi sejarah Microsoft. Akibatnya perusahaan itu kini berada di urutan kedua setelah Apple.
Laporan Gizmochina mencatat, peningkatan nilai pasar Microsoft bermula dari naiknya harga saham mereka menjadi US$ 404,87 atau Rp 6,4 juta per saham. Kondisi ini dikatakan imbas dari kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan atau AI di Microsoft.
Walau nilai saham Microsoft naik, perusahaan itu mengonfirmasi telah melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK kepada 1.900 karyawannya di divisi permainan. Keputusan PHK ini dikatakan Microsoft sebagai strategi untuk melanjutkan pertumbuhan dan mempertahankan anggaran yang seimbang.
Microsoft saat ini sedang mengakuisisi Activision Blizzard senilai US$ 69 miliar (Rp 1.092 triliun), karena itu memerlukan pelbagai strategi dan PHK tidak bisa dihindari, demi keberlangsungan dan mencapai visi Microsoft. Hal ini juga dibenarkan oleh Pimpinan XBox Microsoft, Phil Spencer.
"Di dunia teknologi, kesuksesan dan tantangan seringkali berjalan beriringan. Perjalanan Microsoft adalah contoh nyata dari hal ini," kata Spencer dikutip Gizmochina. Sebab itu, walaupun melakukan PHK, Microsoft tetap mampu tumbuh dan menghasilkan lebih banyak uang.
Fenomena yang kini terjadi Microsoft menjadi cerminan bahwa keputusan dibarengi strategi matang bisa memperluas dan menyeimbangkan sebuah perusahaan. Ditambah lagi Microsoft tetap harus mengikuti perkembangan pasar teknologi yang bergerak cepat.
Sekadar info, dari penelusuran Tempo mencatat bahwa saham Apple turun menjadi USD 194,17 atau setara dengan Rp 3 juta per saham. Nilai ini mengalami penurunan 0,17 persen dibanding sebelumnya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.