TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang Bahlil Lahadalia menyebut realisasi investasi masa kepemimpinan Tom Lembong tidak mampu mencapai target investasi. Sementara itu, ketika masa kepemimpinannya, capaian investasi meningkat dan hasil realisasi pun memenuhi atau melebihi target.
Berita populer selanjutnya tentang Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 26-27 Januari 2024.
Selain itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Tengah membantah klaim Kementerian Pertanian yang menyebutkan proyek food estate di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai itu berhasil. Kebalikan dari klaim itu, Walhi menilai proyek food estate justru memperparah krisis ekologis serta merusak ekosistem hutan dan gambut di Kalimantan Tengah.
1. Bahlil Singgung Tom Lembong Soal Lulusan Harvard, Berikut Profil Pendidikan Keduanya
Sebelum Bahlil Lahadalia, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong yang kini menjadi Co-Captain Tim Nasional Anies Baswedan-Cak Imin (Timnas Amin) menjabat sebagai Menteri Investasi periode 2016-2019. Bahlil mengungkapkan, realisasi investasi masa kepemimpinan Tom tidak mampu mencapai target investasi. Sementara itu, ketika masa kepemimpinannya, capaian investasi meningkat dan hasil realisasi pun memenuhi atau melebihi target.
“Jadi, ini perbandingan pejabat terdahulu yang lulusan Harvard sekolahnya hebat, dengan pejabat sekarang yang tamatan STIE Port Numbay, Jayapura. Jadi, tidak usah di Harvard, lah. Tidak mesti yang katanya pintar bikin pidato bisa mengeksekusi investasi,” kata Bahlil pada 24 Januari 2024.
Bahlil lahir pada 7 Agustus 1976 di Banda, Maluku Tengah, Maluku. Ia merupakan anak kuli bangunan dan tukang cuci. Sejak kecil, ia membantu perekonomian keluarga dengan menjual kue di sekolah. Saat SMP dan SMA, ia pernah menjadi kondektur dan sopir angkot untuk membeli sepatu serta melanjutkan sekolah. Dengan kegigihan tersebut, ia berhasil menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura.
Saat kuliah, Bahlil aktif mengikuti organisai, di antaranya menjadi Bendahara Umum Pimpinan Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Setelah itu, ia mengawali karier menjadi pegawai kontrak perusahaan Sucofindo. Lalu, ia mendirikan kantor konsultan IT dan keuangan yang kemudian ditunjuk menjadi direktur perusahaan wilayah Papua.
2. BMKG Mengeluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 6 Meter di Perairan Indonesia
Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 26-27 Januari 2024.
Prakirawan BMKG, Ryan Putra Pambudi, menyebutkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat-barat laut dengan kecepatan 6-30 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Talaud, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sumbawa, Laut Flores, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Babar, Laut Arafuru," ujar Ryan dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 26 Januari 2024.
Menurut Ryan, kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue - Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu - Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - Jawa Timur, perairan selatan Bali - Pulau Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sumba, perairan Pulau Sawu - Kupang - Pulau Rote, Laut Sawu, Selat Ombai, dan Samudra Hindia Selatan Banten - NTB.
3. Bantah Menteri Amran, Walhi Tegaskan Food Estate di Kalteng Picu Bencana
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Tengah membantah klaim Kementerian Pertanian yang menyebutkan proyek food estate di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai itu berhasil. Kebalikan dari klaim itu, Walhi menilai proyek food estate justru memperparah krisis ekologis serta merusak ekosistem hutan dan gambut di Kalimantan Tengah.
"Menjadi pemicu kebakaran hutan dan bencana polusi asap," kata Direktur Eksekutif Daerah Walhi Kalteng, Bayu Herinata, dalam webinar yang diselenggarakan Eksekutif Nasional Walhi, Jumat, 26 Januari 2024.
Bayu juga menegaskan bahwa food estate Kalimantan Tengah telah merampas ruang hidup dan tani masyarakat. Khusus masyarakat adat, hutan yang sebelumnya jadi sumber penghidupan dan ekonomi dan lahan pertanian pangan lokal, disebutkan Bayu, telah dikonversi jadi lahan singkong. "Menyebabkan bencana ekologi," kata Bayu menambahkan.
Sebelumnya, di tengah pro dan kontra pembangunan food estate buntut debat cawapres kedua pada Ahad, 21 Januari lalu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan keberhasilan panen jagung di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Ia menyebutkan food estate tersebut sudah menghasilkan panen jagung sebanyak 6,5 ton per hektare.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.