Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Reporter

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Prof. Nizam menyatakan, pengembangan Laptop Merah Putih untuk mendorong riset perguruan tinggi terhubung dengan kebutuhan industri, selain menambah tingkat komponen dalam negeri atau TKDN.

Menurut Nizam, jika tidak dilakukan dari sekarang, selamanya industri Indonesia hanya menjadi perakit saja. "Kita ingin agar TKDN terus meningkat, industri manufaktur dalam negeri  berjalan dan industri kita semakin kompetitif secara global," kata Nizam usai meninjau perakitan PCBA motherboard laptop di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No. KM. 35, Kelurahan Sukamaju Baru, Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024.

Program Laptop Merah Putih yang dicanangkan pemerintah pada 2021 lalu kini dalam proses merakit motherboard sendiri, dengan komponen buatan dalam negeri. Tahun ini tim pengembangan Laptop Merah Putih juga akan belajar merancang motherboard sendiri agar tak selalu memakai desain dari luar negeri. 

Baca Juga: Program Laptop Merah Putih Kini dalam Tahap Memproduksi Motherboard

Meski sudah ada kebijakan mendorong peningkatan TKDN, kata Nizam, tetapi industri dalam negeri belum bisa menyediakan sejumlah komponen. "Karena kebutuhan akan komponen masih lebih murah ketika disuplai dari luar sehingga produksi komponen di dalam negeri juga tidak berkembang," ujarnya.

Nizam menganalogikan industri di Indonesia seperti telur dan ayam. Industrinya nyaman hanya dengan merakit, sedangkan industri komponennya tidak tumbuh karena tidak bisa bersaing dengan impor dari luar. "Risetnya juga tidak nyambung dengan kebutuhan pengembangannya, kita ingin memutus mata rantai telur dan ayam tadi dengan cara riset-riset perguruan tinggi kita dorong untuk lebih fokus pada riset yang betul-betul menghasilkan sesuatu di dunia usaha dan industrinya," ujarnya.

Dalam proyek laptop merah putih yang diluncurkan sejak 2021, kini sudah ada motherboard yang diproduksi di dalam negeri. Indonesia juga sudah mampu membuat PCB sendiri yang didesain ITB. Namun ini masih panjang untuk bisa membuat laptop sendiri. "Sedikit-sedikit kita terus bangun itu," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nizam mengakui kebutuhan laptop di dalam negeri besar, namun karena rantai pasok industri komponen di Indonesia masih terbatas sehingga TKDN-nya masih rendah. "Ini yang perlu kita dorong. saya selalu sampaikan ke teman-teman di perindustrian agar bisa menghadirkan industri komponen elektronik di dalam negeri," ujarnya.

Ditanya soal daya saingnya, Nizam mengatakan, ketika produk dalam negeri masih kecil, akan sulit bersaing dengan produk luar yang produksinya miliaran. "Memang ini menjadi tantangan tersendiri, bagaimana produk kita agar lebih kompetitif secara internasional," tutur Nizam sembari menambahkan bahwa ketika produksinya besar biasanya harganya akan semakin kompetitif.

Nizam mengakui perlunya ada perlindungan dari kebijakan karena biaya produksi produk dalam negeri sedikit lebih mahal dari impor. "Jadi sistem-sistem insentif semacam itu perlu untuk dibangun dari sisi kebijakan pemerintah, baik di sistem perpajakan, fiskal, industri maupun perdagangannya," jelas Nizam.

Ditanya soal target peningkatan TKDN, Nizam mengatakan, tiap tahun diupayakan bertambah. "Misal tahun ini meningkatkan TKDN 1 persen, tahun depan 1 persen lagi. Itu pun sudah baik," tambahnya. 

RICKY JULIANSYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

17 jam lalu

Ilustrasi pria bertubuh tinggi dan pendek. shutterstock.com
Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.


Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

2 hari lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. ANTARA/HO-Ministry of Industry.
Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.


Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

9 hari lalu

Pupuk Urea Kujang. TEMPO/Subekti
Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.


Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

14 hari lalu

Pekerja menyelesaikan produksi kain sarung di Pabrik Tekstil Kawasan Industri Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 4 Januari 2019. Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) pada tahun 2019 mencapai 15 miliar dollar AS atau naik 11 persen dibandingkan target pada tahun 2018. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.


CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

20 hari lalu

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images
CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.


Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

23 hari lalu

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto menjelaskan soal integrasi sistem TikTik Shop dan Tokopedia di kantornya, Jakarta Selatan pada Rabu, 3 April 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.


Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

30 hari lalu

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat melakukan pemusnahan barang-barang impor yang tidak sesuai ketentuan di pergudangan kawasan Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Kamis 28 Maret 2024. ANTARA/Maria Cicilia Galuh
Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

Zulhas memimpin pemusnahan barang impor ilegal yang didapat dari pengawasan post border. Adapun total nominal barang itu mencapai Rp 9,3 miliar.


Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

32 hari lalu

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ketika ditemui di Smesco Jakarta pada Kamis, 30 November 2023. TEMPO/Riri Rahayu.
Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan industri knalpot aftermarket punya potensi ekonomi besar.


AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

35 hari lalu

Ilustrasi fintech. Shutterstock
AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

AFPI menjamin penagih utang dalam industri fintech lending sudah bersertifikat.


THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

36 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Antara
THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

Ekonomi CORE Eliza Mardian mengatakan, THR dan gaji ke-13 ASN tak berdampak signifikan bagi perekonomian.